Hari ini aku sudah siap dengan seragam putih abu-abu tercinta. Kata orang putih abu-abu menjadi masa yang paling indah untuk dikenang. Dan itu berlaku bagi ku. Mungkin setahun lagi aku akan merasakan seperti mereka. Merasakan perpisahan bersama teman-teman yang sudah bersama berjuang.
Kak Araf sudah ada di depan, semalam ia mengirim pesan singkat. Hari ini dia akan menjemput ku ke sekolah. Aku tidak keberatan,toh ia dari Surabaya hari ini dan Subuh tadi sudah sampai rumahku.
Nanti sore ia memintaku menemaninya ke acara kondangan mantan. Ia tak ingin terlihat ngenes saat datang di acara itu. Sebagai ganti imbalannya ia akan mengantarku kemanapun ku mau. Enak bukan?
Hari ini bisa di bilang free class, karena akan diisi oleh pensi tiap kelas. Ternyata hilangnya Kak Araf seminggu ini karena ia sedang mudik ke Surabaya.
Aku berjalan dari gerbang menuju kelas, di lapangan tengah aku bertemu dengan Yudha yang sedang sibuk menyetel alat musik bersama Asep. Mereka langsung memberi instruksi untuk masuk ke kelas.
Sampai di kelas, aku menepuk jidat. Aku lupa membawa masuk konsumsi, sialnya tertinggal di mobil Kak Araf. Aku langsung berlari keluar. Dan beruntung Kak Araf sudah berjalan ke arahku.
Banyak pasang mata saling menatap kami. Apalagi penampilan Kak Araf bisa membuat ileran masal. Ia mengenakan kaos berkerah warna denim yang kontras dengan warna kulitnya dan celana jeans.
"Ketinggalan kan. Untung belum jauh, yuk aku bantuin." Ia membawa satu kotak air mineral diatasnya ada kantong plastik isi roti.
Kami berjalan sepanjang koridor. Dari kejauhan aku bisa melihat Kak Aksa di depan kelasnya. Ia menatap kami tanpa kedip. Aku mencoba senyum tapi dia malah sudah lebih dulu berbalik.
Sampai di kelas, sorak sorai teman-teman begitu menggema. "Wah Bina bawa pawang eiii" Kak Araf hanya tersenyum melihat tingkah laku teman -temanku ini.
Kak Araf sudah berpamitan pulang, aku langsung memasukan konsumsi ke dalam plastik.
"Eh Bin tadi itu siapa sih?" Tanya Nisa yang penasaran.
"Oh itu, dia temenku. Ya bisa dibilang Abang lah. Gimana naksir?" Jawabku
"Gilak dia cool banget. Aku nggak kuat ngelihatnya."
"Iya deh Bin. Mana dia tinggi dan pelukable gitu" timpal Galuh
"Eh hooh sopo e mau Bin. Yang mu o? Asep yang baru saja masuk langsung bergabung. (Eh iya siapa tadi Bin. Pacarmu kah?)
"Eh ngawur aja kamu Sep"
Semua langsung tertawa saat aku memukul kepalanya menggunakan kemoceng yang ada di atas meja.
Pukul delapan kami langsung ke lapangan. Disana sudah banyak persiapan. Yudha sudah siap dengan gitarnya. Pertama nanti kita akan menyanyikan lagu siapkah kau tuk jatuh cinta lagi.
Penampilan pertama dari kelas sebelas MIA satu menarik. Tetapi sayangnya tidak semua orang terlibat. Aku memutar pandangan, mencari Kak Aksa dimana.
"Oke penampilan selanjutnya dari MIA dua. Tepuk tangan yang meriah untuk MIA dua." MC memanggil kelompok kelas kami.
Giliran pertama adalah band. Mereka membawakan lagu Panah Asmara dari Afgan. Seluruh penonton hanyut dalam lagu panah asmara. Sampai lagu itu selesai, aku belum juga melihat Kak Aksa. Dibarisan kelasnya pun ia tak terlihat.
✨✨✨
Waktu yang mendebarkan pun datang. Kini giliran kelompok kami untuk tampil, kami sudah berkumpul membentuk lingkaran. Yudha memimpin doa dan kami naik ke panggung. Barisan belakang yang di isi kelas sepuluh dan sebelas langsung berteriak riuh. Terutama kelasku.
"Selamat pagi semuanya" kataku
"Pagi" jawab mereka serempak.
"Lagu ini kami persembahkan untuk kakak kelas dua belas yang sebentar lagi akan meninggalkan kami semua. Dan lagu ini khusus buat kalian semua yang baru move on. Siapakah kau tuk jatuh cinta lagi."
Musik mulai terdengar dan aku mendapat part diawal.
Ketika ku mendengar bahwa
Kini kau tak lagi dengannya
Dalam benakku timbul tanya
Masihkah ada dia
Di hatimu bertahta
Ataukah ini saat yang tepat untuk singgah di hatimu
Namun
Siapkah kau tuk jatuh cinta lagi....
Sekarang aku sudah melihat Kak Aksa. Dibarisan paling depan dan dia tersenyum ke arahku. Aku pun membalas senyumnya.
Meski bibir ini tak berkata
Bukan berarti ku tak merasa
Ada yang berbeda diantara kita
Dan tak mungkin ku melewatkan mu
Hanya karena diriku tak mampu bicara
Bahwa aku inginkan kau ada di hidupku
Aku menatap lekat manik mata Yudha. Mencari feel yang bagus agar lagu ini di makin bagus.
Kini ku tak lagi dengannya
Sudah tak ada lagi rasa
Antara aku dengan dia
Siapkah kau bertahta
Di hatiku adinda
Semua murid perempuan langsung menjerit histeris saat bagian ini. Mataku masih tetap lekat pada Yudha. Dan sesekali melirik ke arah Kak Aksa.
Karena ini saat yang tepat untuk singgah di hatimu
Namun siapkah kau tuk jatuh cinta lagi
M
eski bibir ini tak berkata
Bukan berarti ku tak merasa
Ada yang berbeda diantara kita
Dan tak mungkin ku melewatkan mu
Hanya karena diriku tak mampu bicara
Bahwa aku inginkan kau ada di hidupku
Pikirlah saja dulu
Hingga tiada ragu
Agar mulus jalanku
Melangkah menuju ke hatimu
Kak Aksa masih menatapku, percaya diriku bertambah. Yudha memberi kode untuk aku di part selanjutnya
Pikirlah saja dulu
Hingga tiada ragu
Agar mulus jalanku
Melangkah menuju ke hatimu
Siapkah kau tuk jatuh cinta lagi
Meski bibir ini tak berkata
Bukan berarti ku tak merasa
Ada yang berbeda diantara kita
Dan tak mungkin ku melewatkan mu
Hanya karena diriku tak mampu untuk bicara
Bahwa aku inginkan kau ada di hidupku
Meski bibir ini tak berkata
Bukan berarti ku tak merasa
Ada yang berbeda diantara kita
Dan tak mungkin ku melewatkan mu
Hanya karena diriku tak mampu bicara
Bahwa aku inginkan kau ada di hidupku
Bila kau jatuh cinta katakanlah jangan buat sia-sia
Bila kau jatuh cinta katakanlah jangan buat sia-sia
Bila kau jatuh cinta katakanlah jangan buat sia-sia
Siapkah kau tuk jatuh cinta lagi.........
Riuh tepuk tangan begitu membuat kami bahagia.
"Nah lagu yang kedua khusus untuk yang udah siap jatuh cinta. Buat kalian semua Mata ke Hati" kalimat Kak Yudha membuat semua tersihir.
Xelo memberi aba-aba untuk memulai lagu. Yudha senyum-senyum sendiri melihat ku. Aku menatapnya dengan tatapan tanda tanya. Dengan kode lirikan mata ia menunjuk ke arah Kak Aksa. Ia sedang senyum senyum sendiri. Aneh sekali dia hari ini.
Tak pernahku rasakan cinta
Begitu hebatnya sebelumku kenal
Kamu duniaku kelabu dan kau
Datang membawakan cinta yang tlah
Lama kunanti
Oh kasihku kau membuat cinta
Jatuh dari mata dan turun ke hati
Tawamu buat aku tersenyum lagi
Oh kasihku kau membuat dunia
Indah dijalani kuyakini hati
Kau paling berarti
Hanya kamu satu-satunya yang ada
Dihati andai saja kita berdua
Bersama selamanya dan kau datang
Membawakan cinta yang tlah
Lama kunanti
Oh kasihku kau membuat cinta
Jatuh dari mata dan turun ke hati
Tawamu buat aku tersenyum lagi
Oh kasihku kau membuat dunia indah dijalani
Kuyakini hati kau paling berarti
Kami menyanyi bersama sepanjang lagu. Menikmati setiap bait dengan semangat cinta antar sahabat. Penonton? Mereka ikut bernyanyi bersama. Menikmati kata demi kata yang diuntai menjadi bait.
Latihan kami yang melelahkan terbayar dengan senyum dan tepuk tangan dari semua penonton. Bahkan para guru, berdiri untuk memberikan tepuk tangan.
Ini belum berakhir. Masih ada puncak.
"Teruntuk kakak kami semua. Ini persembahan dari kami. Pentas Cinta MIA dua. Kami akan membawakan beberapa lagu." Itu suara Asep. Bisa juga dia serius.
Galuh menjadi dirijen, kami memulai lagu medley yang sudah di aransemen oleh YudhaCS. Lagu yang pertama adalah lagu Pupus dilanjutkan akhir cerita kita.
Penampilan kami terbayar dengan tepuk tangan dan senyum dari semua warga sekolah. Kami memang tidak banyak menyumbang prestasi akademik maupun non akademik. Tetapi setidaknya kami menyumbang setitik kebahagiaan untuk mereka.
✨✨✨
H eh ehe maaf baru bisa Update.
Thank you sudah mau baca
Jangan lupa vote dan coment
With love
Manman 💕