Silent Love

By TiyaNurManda

421K 25.1K 409

"Bin ? Kamu pernah jatuh cinta? " "Pernah" "Kok aku ngak tau? " "Karna cinta itu ngak harus diungkapkan. Cu... More

Silent Love
Hari Pertama Di Jogja
Perkenalan
Berbagi Cerita
Percaya
Pilu
First Date
Nonton Berdua
Sakit
Khawatir
Bertemu
Gramedia Cerita Kita
Senja dan Kamu
Cerita Masa Muda Papa
Ayah dan Bunda
Kado Aksa dan Ketemu Oma
Secercah Harapan
Pertemuan Tak Terduga
Bolu Cinta Bina
Debat Pensi
Ancaman
Ulang Tahun Kita
Bina
Cemburu Bina
Cemburu Aksa
Kebenaran
Cilok Gajahan
Araf dan Ceritanya
Wisuda
Makan Malam
Pentas Cinta MIA Dua
Kondangan
Promnight
Luka Bina
Cinta Pertama
Kesan Pesan Putih Abu-abu
Wisuda Bina
Bukan Akhir
Promosi
Silent Love 2
Dhennisa

Pelukan Yang Ku Rindu

9.5K 643 11
By TiyaNurManda

BINA POV

Hari ini begitu membagikan, sebelumnya aku akan berterima kasih untuk Mita karena sudah meninggal aku di Mall dan aku juga berterima kasih kepada Lippo hehehe. Ya karena di toilet itu aku bisa bertemu dengan Oma. Sebentar lagi Papa akan sampai, masakan sederhana ala chef Bina sudah tersiap rapi di bawah tudung saji. Aku menunggu Papa datang, rasanya sudah tidak sabar untuk di peluk Papa. Pasti Papa akan kaget ketika ternyata aku adalah anak mereka. Setelah sholat Maghrib berjamaah di masjid komplek kami kembali ke dalam rumah. Kata Tante Vine Papa sudah dekat. Aku masuk ke kamar bersiap menyemprotkan parfum agar tidak terlalu bau asem. Padahal aku sudah mandi

"Tuh di bukakan pintunya Bin" Oma berteriak dari meja makan

"Iya Oma" aku berlari menuju pintu

" Iya sebentar" kataku dari dalam rumah

"Assalamualaikum" kulihat papa begitu terkejut melihat siapa yang membukakan pintu.

"Boleh Papa peluk kamu sayang?" Papa meneteskan air matanya

"Boleh Pa" akupun ikut menangis. Jadi seperti ini rasanya dipeluk Papa. Nyaman tenang.

"Alah ini malah pada pelukan di pintu. Masuk Ar" Oma merusak suasana kami

"Iya Ma." Papa sepertinya juga kesal acara pelukan dengan anak tercintanya diganggu

"Kanya" papa menatap dalam mata Mama

"Mas Arya" Mama menghambur kedalam pelukan Papa

"Kemana aja kamu selama ini, aku cari kamu kemanapun tapi tetep kamu nggak ketemu." Papa masih terisak

"Maafkan aku Mas, aku janji aku nggak akan pergi lagi. Aku janji,"

"Janji ya sayang" Papa mengecup kening Mama, mendekap erat tubuh mungil Mama.

"Sini sayang peluk Papa" aku menghambur ke pelukan keduanya

"Ini yang Bina inginkan dari dulu." Kami bertiga menangis haru. Saling memberi kekuatan,melepas rindu belasan tahun tidak bertemu.

"Papa nggak akan ninggalin kalian, tunggu Papa ya nak. Jagain Mama kamu" papa masih enggan untuk melepaskan pelukannya

"Udah dong yang ini nggak mau di peluk apa?" Tante Vine memang selalu merusak suasana

"Terimakasih ya Allah sudah buat keluarga Bina kembali utuh. Ada Papa,Mama" aku memeluk erat Papa.

"Jangan tinggalin Bina lagi ya Pa" aku mendongak menatap mata Papa.

"Iya, Papa nggak akan ninggalin Bina" Papa kembali memelukku. Menempatkan dagunya di atas kepalaku dan mengusap lembut rambutku.

"Yuk makan bareng semuanya" Mama mengintrupsi pelukan kami

"Yuk Pa, Bina Lo yang masak ayam kecapnya. Kata Oma, papa suka sama ayam kecap." kataku sambil mengambilkan nasi untuk Papa

"Iya, pasti rasanya enak nih. Masakan Mama yang mana nih" tanya Papa

"Mama nggak masak Pa, sibuk dandan mau ketemu mantan" celetuk ku yang mendapat tatapan tajam dari Mama.

"Bina jangan mulai ya, Mama nggak kasih uang jajan lho kamu" Mama memang suka mengancam.

"Iya ma iya enggak lagi." Pasrah ku.

"Ar, kamu harus urus secepatnya ya. Jangan lama-lama, Mama udah nggak sabar buat kumpul lagi sama kalian." Oma menatap papa

"Iya Ma, ini lagi ngumpulin bukti dulu. Mama tenang aja pasti secepatnya akan aku beresin." Jawab Papa sambil mengunyah ayam itu.

"Ini rasanya enak banget Lo Bin. Tante mau lagi deh, betah banget aku kalau makan kaya gini terus" Tante Vine mengambil lagi ayam bagian paha.

"Inget anak Kak di rumah sama suami." papa mengejek Tante Vine

Tante Vine hanya menjawab melalui tatapan tajam. Malam ini menjadi makan malam terenak yang aku rasakan. Bersama keluarga tercinta dengan kebahagiaan yang baru. Terimakasih Ya Allah sudah melimpahkan berkah untuk kami.

✨✨✨

Aku masih dengan Papa, duduk di sofa ruang tengah.

"Kamu jahat sama Papa ya Bin. Pura-pura nggak kenal lagi." Sambil menoel-noel pipiku

"Hehehe disuruh Mama sih, jangan pernah kamu ganggu kebahagiaan Papa gitu" aku memainkan jari telunjuk Papa.

"Ih dasar ya, Papa nggak bahagia seutuhnya Bin."

"Iya Bina tau, tapi pas Bina kasih bolu itu Papa langsung inget Mama kan." Papa mengangguk

"Iya Papa juga sempat mikir, kok rasanya nggak asing. Dan pas sosialisasi mereka pada bilang mirip, ternyata emang Bina anak Papa, yang Papa cari selama ini" katanya sambil mengacak rambutku.

Suara adzan telah berkumandang, kami memutuskan untuk Sholat berjamaah di rumah. Untuk pertama kalinya di imamin sama Papa. Setelah itu kami duduk-duduk santai di ruang keluarga, bercerita banyak hal. Aku memberikan buku harian ku kepada Papa.

"Ini buat Papa, biar Papa nggak akan ketinggalan satupun kehidupan Bina pas Papa nggak ada."

"Makasih ya sayang. Nanti Papa baca."

Aku masih duduk-duduk santai bercanda dengan Papa, Mama,Oma,Tante Vine memilih ngobrol di ruang tamu. Mungkin sedang curhat ala ibu-ibu.

Tok...tok....tok

Dari luar terdengar suara ketukan pintu, sepertinya Mama sudah membukakan pintunya.

"Assalamualaikum" terdengar suara salam dari luar.

"Waalaikumsalam tunggu sebentar" itu suara Mama

"Eh ada Dik Aksa, mari masuk." Mama tersenyum menyambut kedatangan Kak Aksa

"Malam Tante, Bina nya ada?" Kak Aksa tersenyum lembut dan salam mencium tangan mama

"Ada, bentar ya ditunggu dulu. Papanya datang jadi lagi kangen-kangenan." Mama menjelaskan

"Wah pasti saya ganggu ya" mimik mukanya berubah

"Enggak kok, sini masuk duduk dulu. Kenalin ini Oma dan tantenya Bina. Tante panggilin dulu ya" Kak Aksa duduk
"Bin, dicari tuh di depan." Mama menghampiriku

"Siapa Ma?" Tanyaku

"Aksa, cepetan sana kasian udah nunggu." Mama berlalu kedapur

Aku keluar dan melihat Kak Aksa, laki-laki kedua yang selalu mendominasi di pikiranku setelah Papa.

"Hai kak. Maaf nunggu lama" aku duduk di

"Nggak papa, cuman mampir tadi. Sedikit cemas tapi banyak rindunya" kekeh nya

"Mulai ngaco deh. Duduk di sana yuk" aku menunjuk ayunan yang ada di taman kecil rumahku.

"Besok kan masih ujian hari terakhir. Kok nggak belajar malah kesini." Tanyaku

"Aku nggak konsen belajar, habis kamu nggak bales pesanku." Aku menepuk jidatku

"Aku nggak buka hp dari terakhir bales wa kakak. Maaf ya" aku mengacungkan dua jari tanda peace.

"Iya, aku tuh kangen banget sama kamu. Lama nggak ketemu" Kak Aksa mencubit pipiku

"Awas ya" sungut ku

"Kata Mama kamu, Papa kamu udah pulang, aku ikut seneng dengernya. Nggak usah sedih-sedih lagi ya." Dia menatapku dalam

"Iya makasih. Tunggu di sini ya Kak" aku masuk ke rumah. Mengambil kotak Tupperware dan menulis note di atasnya.

Semangat hari terakhir UN ✨

"Nih" aku menyerahkan kantong plastik berisi bolu tadi

"Apaan nih?" Tanyanya sambil mengintip

"Dibuka di rumah ya, dan jangan lupa dimakan. Sana pulang." Perintah ku

"Ngusir nih" ia cemberut

"Emang. Udah sana pulang, semangat ya UN nya." Aku mengepalkan tangan ke atas

"Siap komandan. Aku pulang dulu" ia berjalan menuju mobil.

Belum sempat membuka pintunya ia berbalik.

"Selamat malam. Jangan mimpi indah" aku mengerutkan kening saat mendengar ucapannya.

"Kenapa?"

"Mending mimpi aku daripada mimpiin indah kan" kekehnya.

"Dasar receh, udah sana pulang hati-hati ya" ia mengangguk

"Kak" ia kembali menoleh

"Makasih ya" ia mengerutkan kening untuk ke sekian kalinya.

"For what?" Tanyanya bingung

"Karena udah rindu." Aku langsung berbalik menuju pintu meninggalkan Kak Aksa yang masih tersenyum di balik kemudinya. Aku yakin sekarang pipiku sudah seperti tomat.

Terimakasih sudah membawa banyak senyum hari ini.

✨✨✨


Mohon maaf hari ini baru bisa update. Dan nggak tau nanti bisa double up apa nggak. Tapi aku usahakan

Yang mau kenal author bisa langsung chat pribadi ya
085877658610

Terimakasih yang udah vote dan coment dan sudah baca karya saya

With love
Manman 💕

Continue Reading

You'll Also Like

701K 80.2K 62
Hanya bisa mengangumi dari jauh. Lukaku sembuh saat bersamanya. Tapi ketika keadaan terus berjalan. Aku harus kembali terluka. Bahkan terluka karena...
139K 7.4K 35
Ceritanya enggak recomended buat kamu yang perfect. Seorang mahasiswi falkutas keperawatan bernama Hanna yang menyukai seorang mahasiswa falkutas ke...
241K 13.1K 49
Bagi mahasiswa, KKN tentunya bukanlah hal asing. Namun, bagi perempuan bernama Divya Safitri, KKN adalah mimpi buruk yang membuatnya ingin segera ter...
268K 15.9K 24
[COMPLETED] Dara yang selalu terbiasa dengan kekasihnya kini harus menelan pahit saat kekasihnya harus pergi untuk mengenyam pendidikan militer sehin...