Dua Jantung Satu Janji Cinta

By yehezkiel_Ferdyan

24.8K 722 58

Novel Romance Nextnya nih... Menceritakan tentang dua Pria kembar Yang tampan bagai dewa yunani yang jatuh ci... More

Kebersamaan
Camping 1
Camping 2
Selamat Datang
Aktifitas Baru
Jangan Pergi
Abstrak...
Kesendirian
Si Egois!!
Pulang ✈
Menghilang
Kemana?
Rahasia Tetap Rahasia
Will You Marry Me
Lila????
Percaya Kekuatan Cinta
Semakin Membenci!!
Wedding
Gelap...
Tangisan Perih
London
Tidur Panjang ..
Teruji Lagi.. lagi.. dan Lagi
Bara Hilang??
Kembalinya Mata Elang
Anggota Baru
Janji Cinta
Pelabuhan Terakhir
Pilihan Indah
Wujud Mimpi
Kehidupan Baru
Kevin!!
Bahagia dan Takut
Manja Labil
Two Baby Boy
Kehancuran 2
Dendam Terbalas
Kekuatan Cinta Yang Sempurna

Kehancuran 1

446 9 1
By yehezkiel_Ferdyan

Kevin termenung duduk di kursi goyangnya yang mengayun pelan tubuhnya, dengan mata yang tak lepas menatap puluhan foto seorang wanita dengan berbagai macam pose. Dan tentu saja foto itu di ambil tanpa sepengatahuan orang yang menjadi obyek dalam foto-foto itu.

"Kau akan jadi milikku love, aku tak akan melepaskan mu begitu saja! Apapun caranya akan ku lakukan demi mendapatkan mu!". Desis Kevin dengan tatapan tajamnya dan senyum sinis yang terukir di sudut bibirnya.

"Jangankan hanya menyingkirkan Bara, mengobrak-abrik hidup Bara pun aku sanggup love.. Itu karena aku sungguh ingin memilikimu dan membahagiakan mu dalam hidup ku". Kevin mengoceh sendiri pada sebuah foto yang terpajang besar di antara puluhan foto lainnya.

"Kau tunggu saja permainan ku Bar!". Desis Kevin lalu melempar anak panah dart ke papan yang sudah di tempel foto Bara dan tepat mengenai kening Bara.

Hari ini adalah hari uang tahun pernikahan Albert dan Andin, semua keluarga berkumpul di rumah Albert untuk melakukan perayaan. Hanya kerabat dekat yang turut di undang ke acara tersebut. Acara berjalan begitu lancar sampai selesai.

"Anak-anak sepertinya kelelahan sweet.. Kita harus segera membawa mereka pulang". Ajak Bara merengkuh pundak istrinya yang tengah berdiri bersama dua babysiter Baby Zia dan Baby Aron.

"Iya sayang, sepertinya mereka memang harus istirahat. Sedari siang mereka tida tidur siang karena terlalu asih main bersama Rain. Lihat..  Rain saja sudah pulas". Tunjuk Lila pada Rain yang memang tengah tertidur lelap dalam gendongan Bram.

"Baiklah... Ehm mba.. Tolong pastikan semua barang sudah terbawa ya, kita pulang ke rumah sekarang". Ucap Bara memberi perintah pada salah satu babysiter anaknya kemudia berpamitan pada Andin dan Albert.

Selang beberapa jam kemudian Bara dan Lila serta kedua putranya sudah sampai di rumah mereka. Sambil merangkul pinggul Lila posesif, Bara membawa keluarganya masuk kedalam rumah. Namun.......

Ddddrrrrttttttt....

Ponsel Bara berdering, Bara segera merogoh saku celananya dan mengangkat telfon tersebut.

"Ya hallo". Jawab Bara.

"Pak, apakah anda bisa ke kantor sekarang?". Tanya orang itu yang suaranya tak di kenali Bara sama sekali.

"Siapa kau?". Tanya Bara masih melangkah bersama Lila menuju kamarnya.

"Ini aku Paul pak". Jawabnya.

"Paul?". Tanya Bara bingung.

"Aahh ini tak penting pak, yang penting bapak segeralah ke kantor sekarang. Tuan Kevin tertangkap CCTV sedang mencari sesuatu di ruangan anda". Tutur orang yang mengaku bernama Paul itu.

"Apa?! Apa yang ia cari di sana!" sentak Bara geram.

"Aku tidak tau pak, tapi lebih baik bapak ke kantor sekarang. Aku tunggu di ruang pengawas". Ucap Paul lalu memutus sambungan telfon.

"Brengsek! Apa lagi yang di mau laki-laki busuk itu". Desisi Bara marah dan geram kemudia melangkah memutar badan menuju pintu kamar.

"Hey... Kau mau kemana sayang?". Tanya Lila yang sedari tadi diam menatap kemarahan suaminya.

"Aku harus ke kantor sweet... Kevin menusup masuk ke ruangan ku". Ucap Bara menjelaskan dengan rahang yang sudah mengeras karena emosi.

"Apa?! Lalu kau akan ke kantor sekarang?". Tanya Lila menatap lekat mata suaminya.

"Ya.. Kau tunggulah di rumah, aku akan segera pulang setelah memberi perhitungan pada Kevin". Ucap Bara menangkup pipi istrinya.

"Ehm.. Bar... Jika boleh meminta, aku tak ingin kau pergi Bar". Ucap Lila ragu-ragu.

"Kenapa sweet? Ini demi perusahaan kita". Ucap Bara tegas.

"Ta.. Tapi Bar, aku... Aku tak ingin terjadi sesuatu hal buruk pada mu. Kau tau bagaimana gilanya Kevin". Ucap Lila menggenggam tangan Bara dengan tatapan nanarnya.

"Tenang lah sweet, yang penting kau jaga rumah dan anak-anak. Jangan lupa kunci semua pintu dan jendela. Jangan lakukan apapun sebelum aku kembali kerumah.. Kau mengerti". Ucap Bara serius dan membalas genggaman tangan Lila.

"Ti.. Tidak Bar, aku mohon jangan pergi". Pinta Lila mulai menangis.

"Tenanglah sweet.. Tenang... Jangan pikirkan apapun, aku pasti akan segera kembali". Ucap Bara lembut memeluk Lila dengan erat.

"Aku mohon Bar. Jangan pergi, dengarkan lah kata-kataku sekali ini saja". Ucap Lila menangis dalam pelukan Bara serta semakin mengeratkan pelukannya pada Bara.

"Semakin lama kau menahan ku akan semakin lama pula aku pulang sweet... Percayalah pada ku.. Semua akan baik-baik saja.. Aku akan segera kembali". Ucap Bara melepas pelukannya pada Lila dan mengecup bibirnya serta melumatnya sebentar.

"Aku akan segera kembali". Ucap Bara sekali lagi lalu meminta para babysiter dan kedua putranya untuk masuk ke dalam kamarnya dan Lila.

Lila mengantarkan Bara sampai depan pintu, entah kenapa ada rasa mengganjal di hati Bara akan meninggalkan istri dan kedua putranya di rumah. Namun ia mencoba meyakinkan hatinya sendirinya bahwa semua akan tetap baik-baik saja. Setelah sekali lagi ia menatap Lila yang masih berdiri di depan pintu rumahnya yang tatapannya tak lepas dari gerakan Bara sampai akhirnya Bara melajukan mobilnya meninggalkan Lila yang masih tertegun di depan pintu.

Setelah mobil Bara sudah tak terlihat oleh pandangannya Lila memutar tubuhnya dan melangkah masuk kedalam rumah. Tanpa di duga saat Lila akan menutup pintu tiba-tiba ada tubuh seseorang yang menahan pintu rumahnya agar tak tertutup.

"Si.. Siapa kau?!". Sentak Lila dengan suara bergetar antara kaget dan takut.

"Hay love". Jawab pria itu yang ternyata adalah Kevin dab dengan sekali dorong pintu pun terbuka serta Lila tersungkur ke lantai.

"Ke... Kevin... Jika kau di sini? Jadi Bara menemui siapa?". Gumam Lila bingung dan khawatir akan keadaan Bara.

"Suami mu sedang menemui anak buahku. Ternyata mudah sekali ya memancing Bara untuk keluar dari rumah dan meninggalkan istri seksinya ini sendirian". Ucap Kevin yang ternyata mendengar ucapan Lila barusan.

"A.. Apa mau mu Vin?!". Sentak Lila memundurkan langkahnya menjauh dari Kevin.

"Mau ku? Tentu aku mau diri mu love, aku mau memiliki mu". Jawab Kevin santai dan dengan senyum sinisnya.

"Pergi kau dari sini! Atau...".

"Atau apa love?! Atau apa?! Hah?! Kau bisa apa?! Bara mu akan mati di tangan anak buah ku. Dan kau?! Kau akan jadi milikku!". Ucap Kevin di akhiri dengan tawa kerasnya dan sedetik kemudian mencengkram kuat tangan Lila.

"Tidak Vin! Lepaskan aku!!". Teriak Lila meronta-ronta.

Lila menghentikan pergerakannya saat pendengarannya menangkap suara tangisan bayi dari kamarnya yang ia yakini itu adalah suara Zia dan tak lama kemudian di susul suara tangisan Aron.

"Aku mohon Vin, jangan sakiti aku... Anak-anakku masih membutuhkan ku Vin". Rintih Lila memohon dan berusaha melepaskan cengkraman tangan Kevin.

"Oh kau tenang saja love, aku tak akan menyakiti mu. Bahkan aku akan membawa kedua anak mu dan dirimu untuk hidup bersama ku". Seringai Kevin dengan senyum devilnya kemudian melepas cengkramannya dan membiarkan Lila berlari ke arah kamarnya.

Bbbrrraaakkkk!!!

Suara pintu yang Lila tutup dengan keras dan dengan segera ia mengunci pintu tersebut.

"Nona.. Ada apa non?". Tanya Ratih babysiter yang mengurus Zia panik melihat majikannya sudah penuh keringat dab air mata.

"Kita harus bisa pergi dari sini. Disini tidak aman...". Ucap Lila dengan wajah paniknya dan membuka kaca jendela kamarnya.

"Oohhh shitt!!". Umpatnya saat melihat kebawah yang di dapati adalah kolam renang, tak mungkin ia akan membawa kedua bayinya melompat dan masuk kedalam kolam renang.

Saat tengah memikirkan cara, tiba-tiba....

Tok.. Tok.. Tok...

"Love... Apa yang kau lakukan di dalam? Biarkan aku masuk love". Suara Kevin mencoba membuka pintu.

"Ya Tuhan.. Apa yang harus aku lakukan sekarang". Gumam Lila dalam hati yang semakin terpojok keadaan.

"Love... Kau mau membuka sendiri pintu ini atau aku yang akan memaksa untuk membukanya?!". Tanya Kevin masih terus menggedor-gedor pintu kamar.

"Love... Kau dengar aku?". Ucap Kevin lagi semakin keras menggedor pintu kamar tersebut.

"Tidak!! Pergilah Vin!! Aku tak akan membukakan pintu itu untuk mu!". Teriak Lila seraya mendekap kedua babysiter yang menggendong kedua bayinya.

"Jangan membuatku marah love, bukalah pintu ini!". Sentak Kevin seraya menendang pintu tersebut.

"Ya Tuhan.. Bara.. Selamatkan kami Bar, pulanglah Bar". Doa Lila dalam hati dan tubuhnya semakin gementar menatap horor pintu tersebut takut akan terbuka sebelum Bara datang.

Continue Reading

You'll Also Like

230K 16.3K 28
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
4.8M 177K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
1M 46.5K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
348K 31.1K 31
Arvi dan San adalah sepasang kekasih. Keduanya saling mencintai tapi kadang kala sikap San membuat Arvi ragu, jika sang dominan juga mencintainya. Sa...