I Love My Stepbrother ✔

By darryhazza

1.7M 70.1K 1.7K

[ Cerita sudah Selesai!! Tolong jadi pembaca yang baik. Selalu Vote ya^^ Lebih baik follow dulu sebelum add c... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Cast pemain
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
Cast pemain (tambahan)
54
Hai!
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
Reading This!!!
67
68
69
70
71
72
Ucapan Terimakasih.
Chapter Tambahan!!
Chapter tambahan?
Trailer ILMSB!!
New Story! - The Lost Soul

53

16.6K 693 18
By darryhazza

"Kak aku kerumah Jasmine nih, ada tugas kelompok berdua doang kok."

Zain mengkerutkan keningnya. "Kerumah Jasmine?"

"Iya.. boleh ya please.. kalok enggak nilaiku bakal ancur."

"ya tapi-"

"Please kali ini gak usah pakek tapi-tapian.. boleh apa enggak nih? Jasmine udah nunggu."

"Yaelah.. yaudah deh hati-hati ya.. jam berapa mau di jemput?"

"jam 6 sore aja."

"Okey."

"kalok gitu, aku duluan ya da-dah sayang."

"dahh.."

*

"Ayo masuk Key.."

"Udah lama gak kerumah lu, makin enak aja disini, rindang, banyak bunga tumben."

"iya mama gue jadi suka berkebun semenjak ada itu."

"Siapa?"

"Udah lupain aja."

"Semenjak ada tunangannya kak Reyhan?"

Jasmine mengangguk. "Sorry Key.. gue-"

"Santai aja kalik, gue udah punya yang lebih baik dari kakak lo. Eh tapi jangan salah sangka dulu, bukannya gue ngejelek-jelekin kakak lo."

"Iya santai aja, gue maklumin, aslinya juga gue gak suka sama calon kakak ipar gue, caper, sok cari muka gitu."

"Hahaha, sabar aelah.."

"Gue coba buat gak mikirrin tu nenek sihir. mending pikirin pacar gue deh."

"hmm.. percaya deh yang abis di cium."

"Ihh.. apaan sih! udah yok langsung ke kamar gue aja, kalok kita belajar di ruang tamu, bisa bisa kita keganggu sama mereka."

"Mereka? kakak lo sama calon istrinya ada di sini?"

Jasmine mengangguk. "Sori, lo gak suka ya?"

huhh gue udah move on belom ya? udahlahh, gue aja udah mulai lupa gimana bentuk muka tu brengsek!

"gakpapa kok, udah yok buruan."

mendorong pintu rumahnya, lalu mereka berdua masuk.

"Jasmine pulang.."

"Eh anak mama udah pulang, loh ada Keyla juga, hay sayang apa kabar?"

"Baik tante, tante apa kabar."

"Syukurlah, baik juga. tumben nih main kesini."

"Ada tugas kelompok bareng Jasmine tan."

"Kamu udah makan belom? kalok belum, makan bareng dulu sama Jasmine sana. Jasmine ajak Keyla makan dulu, baru ngerjain tugas."

"Siap mah."

"Makasih tante." dan mama Jasminepun tersenyum. Keyla mengedarkan pandangannya dia masih kurang yakin bagaimana jadinya jika ia bertemu dengan Reyhan.

Jangan dipikirin Key.. okey fokus fokus..

"Kita taro tas di kamar dulu ya.. udah santai aja mereka jam segini ada di kamar. Ntah deh lagi ngapain."

Keyla mengangguk, lalu mengikuti Jasmine.

*

Dengan hati sedikit was was Keyla memakan sesuap nasi secara berlahan.

"Oya Key.. lo tau gak?"

Keyla menggeleng.

"Yakan gue belom kasih tau."

Keyla memutar bola matanya.

"Besok ada rapat OSIS, eh lo udah liat belom sih? Kita kepilih masuk jadi anggotan OSIS ngalahin 15 orang yang gak lolos karna yang di ambil cuma 10 , padahal ada anak kelas 11 nya wohoo..."

"Bagus deh."

"Oya Key.. waktu lo gak masuk rapat yang ke dua kak angga nyariin lo lho."

"Kapan? Emang ada rapat?"

"Iya waktu lo udah keburu balik sama kak Zain."

"Oh-" ucapnya berhenti saat melihat sosok pria berjalan melewatinya lalu mengambil air minum di dapur dan letak dapur Jasmine tepat di hadapan Keyla.

"Key.."

"Ah- iya."

"Santai aja. Lo gakpapa kan?"

Keyla menggeleng. Meneguk air dalam gelas. Sesekali matanya melirik Reyhan yang masih membelakanginya, sepertinya pria itu belom sadar akan kehadiran Keyla.

Degh..

Keyla hampir terpelonjak kaget saat matanya bertabrakan dengan mata Reyhan, buru buru dia mengalihkan pandangannya.

Duhh mati gue.

//

Keyla?

"Eh kak Rey." Jasmine memecah kecanggungan.

"Eh ada Keyla. Hai Key.. lama gak ketemu."

"Iya."

"Gimana kabar lo?"

"Lebih baik, seperti yang lo lihat."

Reyhan tersenyum.

Gue selalu suka senyum lo kak!! Sial!

"Ekhmm.." dehem Jasmine, karna sudah mulai melihat kakaknya yang tak lepas terus memperhatikan Keyla.

"Oya tumben lo kesini?"

"Dia ngerjain tugas bareng gue kak.. udah sana kita lagi makan." Usir Jasmine karna sudah melihat Keyla yang kurang nyaman.

"Ishh.. yaudah deh." Lalu Reyhan meninggalkan keduanya.

"Udah Key?" Keyla mengangguk, setelah selesai makan siang, keduanya langsung ke kamar Jasmine.

"Njerr apaan nihh wahh.."

"Lo jangan bilang kak Amar." Cukup terkejut ternyata di kamar Jasmine banyak tempelan foto Amar, dan ada beberapa mereka yang berdua, dari pertama MOS hingga mereka berpacaran.

"Lo sweet juga ya."

"Ini baru gue tempel kok."

"Kapan?" Tanya Keyla sambil terus memperhatikan satu persatu foto mereka.

"Setelah dia pulang dari rumah gue.. tadinya cuma gue simpen di laci meja belajar.."

"Wushh.. efek dari kissnya Amar nih. Gue foto ahh-"

"Jangann.. gengsi gue, jangan Key!"

"Hahaha. Dasar emang lu ya, yaudah yok buruan keburu jam 6 gue dijemput sama kak Zain jam segitu."

"Oh okey, jadi kita mulai dari mana?"

"Kita buat temanya dulu yang pas.."

Jam terus berputar, satu jam setelah itu, sudah hampir setengah pekerjaan kelar.

"Tinggal di tempel di klipingngannya aja, lembar pertama buat cover udah lu print kan?"

"Udah boss!"

"Minta lem dong, lem lu habis nih."

"Aduhh massa sih? Gue gak punya lagi, Sori."

"Lah terus gimana?"

"Kakak gue kayaknya punya, coba lo minta deh."

"Yakali, gak ahh, lo aja Jas.."

"Haduhh, ya bentar deh.."

Jasmine menarik nafas..

"KAAAAAAAKKKKKKKKKKKKK REYYYYHAAAAANNNN BURUUANNNNN KESINIII.." Teriak Jasmine super duper keras, membuat telinga Keyla sakit.

"Gila lo ya?"

"Ya elu, gue lagi repot gini." Sedetik kemudian Reyhan datang.

"Kebiasaan deh, apaan?"

"Minta lemm.."

"Lem?"

"Iyaaaa.." teriak Jasmine tanpa melihat kakaknya karna dia sedang fokus mengerjakan tugasnya dan harus dengan ketelitian khusus.

"Cempreng dasar, yaudah buru ikut gue."

"Key... tolong Key. Keyla ikut kak Rey tuh, duh ini masukin benang doang susah amat anjer."

Memutar bola matanya. Kenapa harus gue!! Mampus deh!

"Yaudah yok Key." Berjalan mengekori Reyhan menuju kamarnya.

"Gue tunggu disini."

"Okey, bentar ya." Tak sampai semenit Reyhan datang dengan lemnya.

"Nih."

"Okey makasih." Berbalik badan tapi Reyhan menahannya.

"Bentar Key.."

"Ya?"

Reyhan mendekatkan jarak antara keduanya.

"Gue masih sayang sama lo.. gue kangen sama lo Key.." bisiknya. Tak ada rasa terkejut, deg degan, atau kagum. Semuanya terasa biasa saja. Gue bener bener udah ngelupain kak Rey..

"Ya kak.. tapi sayang gue gak." Melepas genggaman Reyhan lalu beranjak dari tempat itu menuju kamar Jasmine.

"Huhhh.. gila!"

"Kenapa Key.."

"Lo nyebelin banget sihh!! Kenapa harus gue yang ambil lemnya?"

"Duhh gue aja belom selesai masukkin benang ke jarum, lo udah cerewet aja."

"Ihh masukin benang doang sejam, mana sini, gue aja!" Meraih benang dan jarum. Keyla mencoba memasukan berlahan.

Bless..

"Gitu doang gak bisa. Udah sana lo yang bagian materinya biar gue yang prakteknya."

"Hehe, yaudah deh."

Mulai mengerjakan pekerjaan masing-masing. Jam kembali berputar hingga menunjukan pukul 17.50

"Jasmine! Udah jam segitu? Ya ampun gak kerasa banget, kak Zain bentar lagi jemput."

"Ya udah."

"Ini belom kelar."

"Udah santai aja, biar gue minta tolong ajarin mama masalah jait begituan."

"Beneran nih?"

"Iya."

"Besok jangan lupa dibawa semuanya lho."

"Siap!" Membantu Jasmine membereskan pekerjaannya. Dan bahan bahan yang berceceran.

"Kayaknya kakak gue udah sampek, suara motornya udah kedengeran, gue balik duluan ya Jas.."

"Okey, yok gue anter." Menuruni tangga terlihat Reyhan bersama Clara dan mamanya sedang menonton tayangan televisi.

"Eh Keyla, gimana tugasnya?"

"Udah hampir selesai kok tan, katanya Jasmine nanti mau dia lanjutin."

"Oh gitu, terus sekarang kamu udah mau pulang?"

"Iya tan, kak Zain udah jemput di luar."

"Kenapa gak makan malem bareng sekalian?" Keyka melirik ke Jasmine.

"Duhh, maaf tante kayaknya gak bisa deh.. Keyla udah di tunggu kak Zain."

"Ajak aja Zain sekalian."

"Gak usah tante makasih."

"Yahh padahal tante pengen ngobrol banyak sama kamu.."

"Keyla maunya juga gitu tan.. tapi kayaknya bunda udah nunggu dari tadi di rumah."

"Yaudah deh salam ya buat orang tua kamu.. sama Zain.. kapan kapan main lagi kesini."

"Oke tante, Keyla pulang dulu ya.. makasih buat makan siangnya tadi."

"Iya sayang, hati-hati." Keyla tersenyum, dan Jasmine mengantarkan Keyla sampai luar rumahnya.

"Sebenernya gue males buat tatap muka sama mereka berdua.. sorry gue tolak ajakan nyokap lo."

"Iya santai aja, besok ada rapat OSIS dan lo jangan lupa dateng."

"Okey siap, dah ya gue balik. Bye."

"Bye, hati hati Key.. dah kak Zain."

Memakai helm lalu naik ke atas motor dan melingkarkan tangannya di pinggang Zain.

"Maaf lama ya?"

"Enggak kok. Kita dinner di luar ya?"

"Okey.."

5 menit kemudian akhirnya mereka sampai di salah satu restaurant.

Mencari tempat duduk lalu memesan makanan.

Selesai memesan Zain menumpu kepalanya sambil memperhatikan wajah Keyla. Keyla yang sadar akan hal itu hanya bisa salah tingkah, karna dia tak bisa menahan tatapan mata Zain.

"Jangan liatin kayak gitu terus.."

"Kangen.."

"Alay."

"Bodo. Orang kangen sama pacar sendiri." Terus memandang wajah dan menatap mata Keyla.

"beberapa jam doang ditinggal udah kangen banget gimana kalok aku kuliah di London nanti? Mungkin aku bakal suruh orang buat culik kamu kalik ya."

"Iya ya.. pasti kita bakal LDR an mana di sana banyak bule, pasti mata kamu gak bisa dijaga deh."

"Oiyaya.."

"Tukann.. tuu.."

"Gak kok, aku gak doyan bule. Doyannya kamu sayang."

"Ihhh apaan lagi."

Kemudian pelayan datang dengan membawa pesanan makanan mereka.

"Silahkan."

"Makasih mb."

"Kamu mau lasagna ku gak?"

"Enggak."

Memotong lasagna nya.

"Coba deh.. ini makanan favorite ku.."

Keyla menggeleng.

Tapi Zain tetap ingin memasukan lasagna nya ke dalam mukut Keyla.

"Dikit aja sayang.."

Memutar bola matanya, lalu mrmbuka mulutnya hingga Zain selesai memasukan makanan itu ke mulut Keyla.

"Enakan?"

Menunggu jawaban beberapa detik.

"Ya Lumayan."

"Mau lagi?"

"Gak, udah kamu makan aja. Mau coba punyaku?"

Tanpa menunggu jawaban Zain, Keyla langsung nyodorkan sesuap makanannya ke mulut Zain.

"Enak?"

"Enak lahh kalok kamu yang suappin mah.."

"Hm, gombal aja terus."

*

Selesai dinner bersama mereka akhirnya pulang.

"Udah sana mandi abis itu istirahat." Ucap Zain saat sampai di depan kamar Keyla.

"Makasih buat dinnernya."

"Iya sayang.."

Membalas ucapan Zain dengan senyumannya, lalu masuk ke dalam kamar.

Langsung mengambil pakaian ganti handuk dan masuk ke kamar mandi, karna dia sudah gerah sedari tadi.

Sedangkan Zain hanya menatap kosong langit yang tak ada bintang malam itu. Menyendiri berdiri di balkon kamarnya.

"Mah.. Zain kangen sama mama. Mama apa kabar disurga sana?"

"Pasti udah bahagia ya? Zain butuh mama disini.. ya walaupun bunda juga Zain bituhhin, tapi Zain pengen mama yang ada di samping Zain.."

"Mah.. ayah udah berubah.. Zain gak tau harus ngehindar gimana lagi dari semua perintah ayah yang ngerusak masa depan Zain sama Keyla."

"Zain sayang banget sama Keyla mah.. ayah gak pernah mau ngertiin Zain, selalu ayah yang mau Zain ngertiin. Aku bukan anak kecil lagi mah.. Zain tau kalok saudara tiri boleh menjalin hubungan, sekalipun itu nikah. Tapi Zain gak yakin ayah bakal setujuin itu.. tapi kalok bunda.."

"Bunda setujuin kamu Zain.." ucap bundanya tiba-tiba.

"B- bun? Bunda?" Zain menoleh.

"Ya bahkan bunda udah tau hubungan kamu sama Keyla."

"Bunda tau?"

"Ya nak.. awalnya emang bunda gak percaya kalian bisa saling mencintai.. dan semenjak bunda tau semuanya bunda diam diam awasin kalian.. dan bunda malah bangga sama kamu Zain, kamu bener bener jaga Keyla, dan pertamanya juga bunda ngeremehin kata cinta yang kalian maksud secara kalian baru SMA.. tapi bunda salah, kalian bahkan tau apa itu cinta, kamu ngajarin Keyla gimana harus pertahanin cinta, belajar dari sebuah masalah dalam sebuah hubungan, kamu bener bener laki laki yang cocok buat anak bunda, dan bunda percayain sama kamu."

"Bunda setuju Zain sama keyla?"

Misca mengangguk.

"Ya bunda juga tau kalok kamu risih setiap deket Shela, bunda bisa ngerasain itu Zain dari kamu, walaupun kamu bukan anak kandung bunda."

"Makasih bun.." Zain memeluk bundanya.

"Ya sayang.. bunda bakal bantu kamu supaya bisa terus terus bareng Keyla ya?"

"Bunda serius?"

"Emang bunda keliatan bercanda?" Zain kenbali memeluk bundanya.

"Bunda.. makasih banget, ntah apa jadinya Zain kalok ayah sama bunda gak nikah."

"Hahaha, kamu ni yaa bisa aja."

"Hehehe." Cengir Zain.

________

Heyy everybody..

Uwek com bek vomment ++

Continue Reading

You'll Also Like

ENOUMENT By a.t

Teen Fiction

779 390 25
𝙲𝚘𝚟𝚎𝚛 𝚋𝚢 ©𝚙𝚒𝚗𝚝𝚎𝚛𝚎𝚜𝚝 °°°° "loh ko ada lu ka?" "Ohh ini yang bakal jadi adik tiri gue" ledek Reval sambil menaruh kembali gelas yang i...
987K 49.1K 54
Bagaimana perasaanmu jika kau tiba-tiba dicium oleh seorang lelaki tampan yang tidak kau kenal di tengah jalan? Marahkah? Kesalkah? Bahagiakah? Tahuk...
11.9M 738K 55
Sejak orang tuanya meninggal, Asya hanya tinggal berdua bersama Alga, kakak tirinya. Asya selalu di manja sejak kecil, Asya harus mendapat pelukan se...
30.7K 3K 16
[COMPLETED, SOME CHAPTERS ARE PRIVATED] berawal dari pertemanan satu cewe & tiga cowo yg lengketnya udh kyk super glue. iya, mereka emg sedeket itu.