The Reason I Love Tom : Calum...

By michaelum

99.4K 11.8K 587

Its really weird when someone you hate become your love. More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
19
FF baru
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Under The Tokyo Sky : Michael Clifford
29
30
31
32
33
34
SEQUEL

18

2.2K 331 10
By michaelum

"Calis...calis....calista....calis". Panggil Calum dari jendela kamarnya. Aku bangkit dari kursi meja belajarku.

"Ha?". Aku duduk dijendela kamarku sambil membawa novel yang sedang kubaca.

"Bosen, lo ngapain?". Kutunjukan novel yang baru setengah kubaca. "Main Fifa yuk? bisa ga?".

"Bisalah itu sih gampang, main dirumah gue aja ya, gue mager mau kesana". Calum mengangguk lalu meninggalkan jendela tempat kami mengobrol tadi.

Aku pun segera turun menunggu calum datang. Mama sedang keluar sedangkan kak Andy sedang membuat tugasny di ruang tamu. "Kenapa dek?". Tanya kak Andy saat aku turun dari tangga.

"Calis mau main Fifa bareng calum. Boleh?". Kak Andy memutar matanya sambil menghela nafas panjang.

"Kamu nih perempuan, mainnya kok Fifa". Aku tersenyum sok manis pada kak Andy. Aku membukakan pintu rumahku karna calum sudah mengetuknya daritadi.

"Hey man". Ucap calum dengan gaya jabat tangan ala lelaki padaku.

"Apaan sih cal? Yaudah masuk yuk". Calum cekikikan lalu menghampiri kak Andy yang sedang berkutat dengan laptopnya. Sedangkan aku mengambil beberapa snack dan minuman. "Calum bodoh, jadi main ga?". Ia langsung tertawa dan menghampiriku yang sudah duduk di sofa.

"Jadi lo beneran bisa main?". Aku memutar mataku, lalu menghidupkan PS 3 milik kak Andy. "Kalo ga percaya, ayo sekarang buktiin". Kuambil stik PS lalu duduk disamping calum. Ia juga mengambil stik PSnya.

Kami memilih club bola favorite ku yaitu 'Arsenal' sedangkan Calum memilih 'Liverpool'. Kami sudah mulai main, tak henti-hentinya aku berteriak kesal karena Calum merebut bola yang sedang kugiring. Kututup matanya lalu kurebut kembali bola yang hampir masuk ke gawangku. "Calis lo curangg!!!". Pekik calum saat aku berhasil membuat satu goal di papan skor.

"Bodo amat". Lalu kami melanjutkan permainan sampai 90menit.

Sisa waktu tinggal 5 menit, posisi sementara aku 2 sedangkan Calum 1. Meskipun satu skor kudapat dengan curang, tapi yang satu lagi tidak dong.

"Ah lo curang". Kumatikan PSku lalu kuganti dengan acara televisi.

"Satu doang yang curang". Kita ngeringkel di karpet yang menjadi alas sofa. Karena mata kita lelah, kami tidur-tiduran di sofa. "Duh gue laper, lo udah makan?". Tanyaku

"Belumlah, kita kan daritadi main PS".

"Lo bisa masak?".

"Kok nanya ke gue, gue kan cowo mana bisa masak". Calum ketawa. Posisi kami masih tidur-tiduran di karpet.

"Dek, kakak mau beli tinta printer. Jangan kemana-mana ya". Ucap kak Andy yang sudah memutar-mutar kunci mobilnya di jari telunjuknya. "Eh kalian ngapain tidur di karpet, di sofa aja. Kakak pergi dulu". Aku hanya mengangguk begitupun dengan calum.

"Gue mau ke kamar baca novel". Kutinggal calum yang masih cengo di sofa yang kami duduki. Aku ahat ya, ada tamu malah ditinggal pergi. "Lo mau ikut?". Tanpa pikir panjang, calum mengikuti menaiki tangga untuk ke lantai atas.

"Gue belum pernah masuk ke kamar cewek cals". Ucapnya gugup.

"Santai aja kali, pintunya dibuka kok". Calum mengikuti masuk ke dalam kamar. Ia menjelajahi seluruh sudut kamarku. "Kenapa?".

"Ini foto lo sama siapa?". Ia mengambil figura yang kuletakkan di meja disamping ranjangku.

"Ini kak Andy, waktu kecil".

"Kok Johanson?".

"Namanya dia kan Andy Johanson Harris". Calum mengangguk lalu mengambil satu figura yang berada di samping figura fotoku dengan kak Andy.

"Ini siapa?".

"Itu niall,kak lou, harry, liam, Dan zayn". Kutunjukan satu-persatu wajah yang kusebut namanya tadi. Ini foto diambil saat aku masih dekat dengan Niall. Jadi disamping Niall adalah aku.

"Jadi ini yang bernama Niall? Cocok sama lo". Aku meninju lengan kekar milik calum.

"Ngawur". Ia terkekeh lalu meletakkan figura itu dan duduk di sofa kecil kamarku. "Gue mau masker wajah, lo juga ya?".

"Dih ogah". Aku duduk didepan calum sambil membawa peralatan masker wajah bengkuang. "Gue gamau calissss". Aku cekikikan melihat tingkahnya yang sangat tidak mau di polesi masker.

"Nurut kali ini aja, gue ga punya adek cewek cal". Calum menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Aku mencoba melepaskannya tapi tidak bisa karena dia langsung nungging diatas kasurku.

"Gue bukan cewee calissss".

"Nurut kali ini aja, kalo lo gamau gue bakal sebarin ke temen-temen lo kalo lo pernah dipakein gaun sama aunty Joy". Beberapa detik kemudian, calum langsung menghadapkan wajahnya padaku.

"Puas?". Ucapnya

"Gitu dong". Aku memakaikan bandana miliku pada calum agar rambutnya tak terkena krim maskernya. "Rambut lo halus banget gila". Aku tertawa. Memang rambutnya sangat halus terlebih saat ada aksen blonde di jambulnya, selain halus juga kuakui, keren.

Wajah kami berhadapan saat aku memakaikan bandana padanya. Ga tau kenapa, aku jadi risih sendiri ngeliat calum menatapku sedekat ini. "Pipi lo merah". Ucapnya pelan sambil tersenyum.

"Engga kok". Ucapku mengelak. Aku memang sudah tau kalau pipiku pasti memerah. Bayangkan saja wajah kalian sedekat ini dengan calum. Mati.

"Gue yang liat kok". Ia cekikikan. Cup~ "mungkin kalo dicium ga merah lagi". Calum mencium pipi kananku, reflek aku langsung menjauhkan wajahku dari wajahnya. Kupukul lengan kekarnya. Ia malah semakin tertawa. "Anjir, tambah merah".

"Ah udahlah". Aku mengambil krim masker yang siap untuk dipolesi ke wajahnya. "Lo jangan ngomong ya,biar ga retak". Aku mulai mengolesi bagian dahi calum lalu turun ke hidung dan pipinya. Saat sampai di bibirnya ia bertanya, "lo maskeran juga?". Aku mengangguk lalu melanjutkan mengolesi bagian dagunya.

Setelah wajah calum selesai tinggal wajahku sekarang. Aku mengolesi wajahku sendiri didepan kaca. Di kaca, aku bisa melihat calum sedang melihat dirinya dari kamera depan ponselnya dan mungkin memotret wajahnya sendiri.

Setelah selesai, aku menghampiri calum yang memainkan ponselnya diatas ranjangku. Betapa tidak sopannya dia.

Setelah 15 menit, kutarik tangannya untuk mencuci wajah di wastafel kamar mandiku. Setelah selesai, kami kembali ke kamarku.

"Cal, lo bener bakal ke texas? Aunty Joy cerita ke gue". Calum menghela nafas panjang yang sampai bisa terdengar.

"Iya caliss, kenapa?". Ia mengusap rambutku lalu turun ke pipi dan mencubitnya.

"Gue ga nyangka aja lo bakal sekolah di luar negri". Aku cekikikan dan balas menamparnya pelan.

"Eh gak usah ketawa ya, gue sebenarnya ga bisa ke luar negri tau". Aku mengkerutkan alisku menunggu lanjutan kata-katanya. "Gue gak bisa kalo ga ada lo".

Duarrr!!

"maksud lo?".

"Iya ga ada yang gue ajak berantem nanti". Aku menjambak rambutnya pelan. Ia malah semakin kencang tertawanya.

"Gue kira apaan".

***

Sumpah ya, kak andy beli tinta printer lama banget. Aku masih berada di rumah dengan calum. Sekarang kita movie marathon.

"Duh cal, kasian banget si keiko". Aku berkali-kali mengusap air mataku dengan tisu. Ini film kedua yang aku tonton, sebelumnya kami menonton 'summer in seoul' dan yang kedua 'winter in tokyo' dan membuat kami menangis. Calum juga nangis.

"Anjir ya, baru ditembak malah amnesia". Ia juga mengusap pipinya yang mulai basah dengan tisu. Pasti mama akan memarahi aku jika tisu ini habis.

Posisi kami berdua duduk disofa ruang tv. Didepan kami sudah ada tisu toilet 3 roll, coklat batang, soda dan susu coklat hangat. Ceritanya kami akan minum susu coklat sambil memakan coklat batang. Sedangkan soda, nanti akan kami minum jika menonton film horor.

"I'm home". Reflek aku dan calum menoleh ke arah pintu. Ternyata itu kak Andy.

"Lama". Pekikku keras

"Iya tadi mampir ke rumah dosen kakak nyetor tugas". Kak Andy duduk disampingku. "Kalian ngapain? Ini banyak tisu juga".

"Kita habis movie marathon, sekarang nangis gara gara filmnya sedih".

"Yaudah gue pulang dulu ya". Ucap calum sambil bersiap-siap untuk pulang.

"Lah cal kok pulang?". Tanya kak Andy.

"Iya, kan kak andy udah pulang". Aku mengantar calum sampai depan pintu rumah. Ia melambaikan tangannya lalu masuk ke dalam rumah.

***

Aku tidak bisa tidur, padahal besok aku harus ke sekolah.

Aku mengambil ponselku yang ada di sampingtempat tidurku. Kuketikan beberapa kata di ponselku.

To : Tom

Kenapa? kenapa lo selalu ilang? gue kangen sama lo.

Send.

Aku tidak bisa melupakan tom. Ia yang selalu menipuku saja susah untuk dilupakan. Kalian bisa bayangin kan, bagaimana niall yang superbaik itu harus kulupakan? aku baru bisa melupakan niall butuh waktu yang lama. Dan tidak bisa sepenuhnya lupa.

Drrtt...drtt...drrtt...

From : Tom

Maaf gue ga sempet ngehubungin lo. Gue juga kangen sama lo.

Kenapa? Sesibuk itukah?

Drrtt....drrtt.....

From : Tom

Lo inget, gue udah mulai sayang sama lo

Jesus, aku harus jawab apa?

Drrttt....drrttt.....

From : Tom

Jadi, lo jangan pergi dari gue.

Ini orang salah ngirim atau sengaja sih? Kuputuskan untuk tidak membalas pesan dari Tom, aku tidak mengerti dengan perasaanku sekarang.

-To be continued-

#Happy1KReaders

Makasi buat semuanya yang udah baca ini cerita, makasi juga yang udah meluangkan waktunya buat ngevote atau comment, makasi juga buat jessicaahanny yang udah ngepromotin cerita ini *nanti aku baca ceritamu juga kok:D ya pokoknya makasi buat semuanya.

Dan, silent readers yang dimanapun berada, makasi udah buat 1K reader. Semoga aku bisa ngeliat kalian dinotif yaaaaa

Continue Reading

You'll Also Like

6M 476K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
13M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
13.2M 1.1M 81
β™  𝘼 π™ˆπ˜Όπ™π™„π˜Ό π™π™Šπ™ˆπ˜Όπ™‰π˜Ύπ™€ β™  "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, ps...
Fantasia By neela

Fanfiction

1.6M 5K 9
⚠️ dirty and frontal words πŸ”ž Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.