The Reason I Love Tom : Calum...

By michaelum

99.4K 11.8K 587

Its really weird when someone you hate become your love. More

1
2
3
4
5
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
FF baru
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Under The Tokyo Sky : Michael Clifford
29
30
31
32
33
34
SEQUEL

6

2.7K 337 11
By michaelum

Hari ini aku niatnya bermalas-malasan di kamar seharian. Ditambah kepalaku terus memunculkan sosok calum yang diatas panggung kemarin. Karena hari ini minggu, semua anggota keluargaku ada di rumah termasuk papa.

drrt...drrrt....drrt..

Ponselku bergetar ada pesan masuk..

From : Niall

Hai, long time no see. Kamu masih nyimpen nomorku?
-Niall

Niall ini salah satu sahabatku. Aku mengenalnya di kursus mengemudi. Tapi bukan aku yang kursus, tapi kak Andy. Aku hanya menemani kak Andy.

Tapi setahun terakhir dia ngilang gitu aja. Entah karena apa, tapi yang jelas aku dengar dia dekat dengan 'gadis itu'

To : Niall

Aku masih menyimpan. Apa kabarmu?

Dia berumur sama sepertiku tapi lebih tua dia beberapa bulan.

Krieeet....

Pintu kamarku terbuka dan menampilkan kakakku satu-satunya dan yang paling pengertian.

"Ketok dulu kali, kamar cewe nih". Kak andy langsung meluncur diatas kasurku dan guling -guling seenaknya sendiri.

"hehehe lupa". Ucapnya sambil nyengir nyengir gak jelas. "Jalan yuk nanti malem".

Ini kebiasaan dari kami. Aku dan kak Andy terlihat seperti orang pacaran. Dulu bahkan kak Andy pura-pura menembakku di depan mantan temanku yang sekarang bersama gadis yang aku dengar bersama niall juga.

Gadis itu players,,

"jomblo, ngajakin adeknya sendiri kencan". Ledekku ke kak Andy yang masih senyum-senyum gak jelas. "Eh kak masih inget niall?".

"Kakak masih mending, kamu? jomblo hampir 17 tahun. Niall yang mana ya?". Jelas kak Andy gak mungkin inget, secara dia ikut kursus udah lamaaa banget, malah sekarang udah bawa mobil ke kampusnya.

"Terserah terserah. Itu temen kursusmu dulu kak". Kak Andy masih memutar mutar otaknya mengingat niall yang aku maksud. Aku lihat dia sangat berpikir keras, "Niall Horan". Sambungku cepat.

"Ohhh si horan, inget kenapa? Dia kan yang suka sama kamu tapi ternyata jadian sama...". Aku langsung membekap mulut kak Andy dengan tangan.

"Jangan diterusin, aku males ngedengerin". Ucapku dengan nada memelas, aku memang tak suka jika membahas ini. Aku terlalu sering terkena zona 'dia suka sama aku tapi jadian sama mantan teman SMPku'

Ya, si players itu mantan teman SMPku

"Maaf deh, kakak lupa. Emang kenapa sama niall?". Aku langsung menunjukan pesan dari Niall yang tadi ia kirim "oh jadi dia nyari kamu lagi? kakak gak setuju". Ucap kak Andy tegas. Kali ini mimik muka kak Andy serius. "Mending kamu sama yang lain aja. Temen kursus kakak masih ada banyak yang lebih baik daripada Niall. Ada liam dan harry kan yang masih menjomblo dan mereka seumuran denganmu kan?". Ucap kak Andy panjang lebar.

"What the hell, liam sama harry? enggak mau aku. Gila aja jadian sama salah satu dari mereka, mereka kan playboy cap boyband". Kak Andy ketawa cekikikan mendengar ucapanku tadi. Jelaslah aku mengatakan Liam dan Harry playboy cap boyband, mereka sangat cepat mengganti pasangan. Moto mereka kan 'aku bosan, mari putus' setelah itu punya pasangan baru.

Aku dan teman-teman kursus kak Andy memang dekat. Sebenarnya Liam dan Harry temanku juga, dan tak salah jika aku mengenal mereka playboy karena kami berteman cukup lama dan berteman bersama mereka sangat mengasyikkan.

"Yaudah tetangga sebelah kan masih jomblo. Lumayan kan gak jauh ketemuannya, tinggal nongol di jendela ketemuan deh". Ucap kak Andy sambil menghampiri salah satu jendela yang berhadapan dengan kamar anak tetanggaku itu. Calum.

Aku langsung menggeleng cepat saat tau tetangga yang dimaksud kak Andy. "Ih gak mau aku. Ih ih ih".

"Awas ntar suka loh". Kata kak Andy sambil tersenyum gak jelas ke arahku.

"In your wildest dream".

drrt....drrrt....drrt......

Tom is calling......

Tom, menelponku? Akhirnya ada yang menyelamatkanku dari godaan kak Andy. Thanks god.

"Tom siapa dek?".

Eh anjir, kak andy baca...

"temen baru".
"Halo? ada apa tom?".

Kak andy masih memperhatikanku yang sedang mengangkat telpon dari tom. Aku mengisyaratkannya untuk diam dan kak Andy nurut aja.

"...........".

"Nonton? Kapan?".

"...........".

"Mmmm....oke, terus ketemuan dimana?".

"............".

"Oke, see ya". Aku memutuskan sambungan telpon dari tom. Jujur aku seneng banget bisa ketemu sama tom, apalagi diajak nonton. Kesannya kan romantis he he he.

"Pacar baru ya dek? Kok blushing gitu?". Kak Andy langsung mencolek-colek daguku dan nyengir nyengir gak jelas.

"Bukan".

"Lalu kenapa blushing?".

"Entah, udah sana kak Andy pergi. Aku mau siap siap, aku mau nonton".

"Yah katanya jalan sama kakak?". Ucap kak Andy melas, mukanya kak Andy nih imut banget, padahal udah jadi mahasiswa tapi masih imut gini.

"nanti malem aja ya". Aku menyeret kak Andy keluar kamar lalu menguncinya saat kak Andy sudah ada diluar kamarku.

***

Calum POV

Berani apa aku mengajak calista nonton? aku masih belum berani mengaku tentang Tom. Aku ngerasa nyaman jadi Tom yang selalu dengerin dia cerita, meskipun dia cerita hal yang gak begitu penting.

"Cal kamu ada acara gak?". Tanya kak Mali, satu satunya kakak perempuanku.

"Ada, tapi entahlah aku dateng atau enggak". Kak Mali mengernyitkan keningnya dan aku hanya mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Maksudmu?".

"Aku bingung kak, aku ngajak cewe nonton tapi dia sama sekali gak tau aku. Mungkin kalo dia tau aku, dia bakal marah sama aku". Ucapku sambil nemutar mutar kunci mobil di jari telunjukku.

"Pengecut, pasti kamu nyamar kan?". Tembak kak Mali cepat.

"Ya mau gimana lagi, terlalu terbawa suasana. Padahal awalnya aku niat ngerjain. Yaudah deh aku jalan dulu mau nemuin dia". Aku langsung meninggalkan kak Mali yang masih selonjoran di sofa. Aku juga gak ngerti kenapa tiba tiba ngajak calista nonton, udah jelas aku nyamar jadi tom.

Aku melajukan mobilku ke tempat yang aku janjikan dengan calista, entahlah aku akan mengaku atau tidak. Aku tidak langsung turun dari mobil, aku menunggu kabar dari calista terlebih dahulu.

Drrt...drrt....drrtt

Ponselku bergetar ada pesan masuk..

From : 11

aku duduk dibangku depan cinema. Hurry up...

Aku menimang nimang untuk datang kesana atau tidak. Hal yang aku pikirkan, kalau calista marah bagaimana? apalagi mengingat dia pernah memujiku setelah gig pertama bandku, pasti dia sangat malu. Apa aku membatalkannya ya?

Tiba tiba sebuah ide muncul di otakku. Aku keluar mobil dan menuju pintu dimana arah ke supermarket yang terletak tak jauh dari cinema yang aku janjikan itu. Aku membeli makanan dan barang barang kurang penting, ini hanya sekedar kamuflase. Setelah itu aku segera membayar belanjaanku di kasir.

Setelah membayar, aku sengaja lewat di depan cinema. Dan benar, disana sudah ada calista yang sedang memainkan iphone-nya. Sesekali dia menoleh kearah kiri dan kanan. Aku mencoba menghampirinya-aku tidak jadi mengatakan kalau aku ini tom.

"Calis?". Ia mendongakkan kepalanya dengan eskpresi tidak percaya. Mungkin dia mengira aku tom-nya.

"Calum? Lu?". Ucapnya sambil mengucek-ngucek matanya.

"Eh iya, tadi abis dari supermarket. Lo mau nonton?". Tanyaku yang membuat ekspresi kelegaan di wajahnya.

"Iya, tapi gak jadi". Ucapnya lirih, aku benar benar merasa bersalah. Ini sudah dua kalinya aku membohonginya, pertama saat gig kedua ya sekarang ini.

"Kenapa?". Please calum stop! ini akan membuatmu merasa bersalah.

"Yang ngajak ga datang. Gue pulang dulu ya cal, bye". Calis langsung pergi meninggalkanku, dia pasti sangat kesal pada Tom. Entah alasan apa yang aku utarakan pada calis, aku merasa bersalah.

***

Calista POV

Aku sangat kesal tadi. Bukannya tom malah calum yang nongol. Aku langsung berjalan ke arah cafe yang biasa aku dan Alena datangi.

Aku memilih tempat duduk di dekat jendela, agar bisa melihat ke jalan. Sekarang jam menunjukan pukul 3 sore dan nanti malam aku ada kencan dengan kak Andy he he he aku terbiasa memanggil ajakan jalan kak Andy dengan kata KENCAN agar tidak dikira jomblo.

"Mrs. Harris". Ucap seseorang yang sebenarnya aku mengenal suaranya. Aku langsung melihat ke arah pemanggil nama belakangku itu.

"Niall?". Ia menyeringai lebar kearahku. Wajahnya masih sama seperti dulu tidak ada yang berubah hanya saja sekarang dia tampak lebih tinggi.

"Boleh aku duduk disini?". Ia masih sopan, dari pertama kali berteman dia selalu menggunakan aku-kamu. Aku hanya membalas mengangguk, lalu dia menarik kursi yang ada didepanku. "Apa kabarmu?". Tanyanya masih dengan senyum.

"Baik, kamu?". Ucapku dengan senyum juga.

"Very well. Tadi aku melihatmu dari jendela, makanya aku kesini. Kamu sendirian?".

"Iya, seperti yang kamu liat". Niall langsung memanggil pelayan dan memesankan aku makanan, sebelumnya aku sudah menolak jadi aku hanya dipesankan minum. "Jadi niall, kamu kemana aja?".

"Entahlah, aku tidak kemana-mana. Hanya aku pikir kamu marah sama aku". Ucapnya sambil menatap keluar jendela, ia menatap rintihan air yang jatuh dari langit. Aku baru menyadari kalau diluar hujan.

"Marah untuk?". Ia menatapku nanar, aku mengalihkan pandangan ke arah pelayan yang membawa pesanan kami.

"Diandra Audrey Holland". Aku menyedot juice alpukatku sedikit-sedikit. Aku bingung mau menjawab apa. "Jadi bagaimana?". Ucap Niall yang masih menatapku.

"Bagaimana apanya?". Niall meraih kedua tanganku lalu digenggamnya, ia menarik nafas lalu menatapku dengan senyum.

"Aku minta maaf padamu, semenjak aku dengan diandra ia selalu melarangku menemuimu. Jadi aku jarang bertemu denganmu karenanya, aku juga bodoh menyerah menunggumu lalu beralih ke diandra. See, dia dengan vocalis band sekarang. Aku juga sudah menyudahi hubunganku dengan Diandra". Ia masih menggenggam tanganku tapi kali ini lebih erat.

"Sudahlah Ni, tidak apa. Aku juga salah membuat kamu nunggu, tidak apa". Aku melepaskan genggaman Niall lalu tersenyum ke arahnya. "Yasudah Ni, aku pulang dulu keburu hujan lagi. Glad to see you again". Aku bangkit lalu menepuk pelan pipi Niall, ia hanya berdadah kearahku lalu tersenyum simpul.

***

Taksi memberhentikanku tepat di depan rumah. Aku langsung membayar ongkos taksi dan masuk kerumah.

Rasa kesalku datang lagi saat mengingat Tom tidak datang ke cinema tadi.

"Halo tom? kenapa lo gak dateng tadi? gue nunggu lo sampe lumutan". Omelku pada ponselku saat sambungan telponku diangkat oleh orang disebrang sana.

"sorry gue ketiduran maaf calis maaf".

"Jahat banget lo, kenapa lo gak ngabar? jadi lo baru bangun sekarang?".

"Gue...gue..guee... minta maaf calis maaf. Gue udah kesana tadi, gue harap lo bakal nunggu. Ternyata elo udah pulang".

"Gak mungkinlah gue nunggu elo. Gue kesel banget sama elo tom".

"Maa-" aku langsung memutuskan sambungan telponnya tanpa menunggu jawabannya.



--to be continued--


Continue Reading

You'll Also Like

6.1M 477K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
8.3M 517K 34
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...
5M 920K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
9.7M 881K 51
#1 In Horor #1 In Teenlit (20.05.20) Tahap Revisi! Vasilla Agatha yang dijauhi orang tuanya dan tak memiliki teman satupun. Dia menjalani setiap har...