Love My C.E.O !!! (The End)

By new_angel95

1.3M 36K 361

Bak seorang dewa yang memiliki wajah sempurna, sungguh. Namun sayang, dia datang dengan segudang kesombongan... More

Prolog
#1
##2
#3
##4 whatever!
##5 She Repost!
##6 Choice!
##8 Start!
##9Hm???!!!
## 10. Party...!!!
##11 The First
##12 I LOVE HER
#13 Girls Out
##14 Revisi! Our Trip
##15 Holiday....
##16 Holiday part II
##17 back to Jakarta
## 18 kantor vs kampus
## 19 awkward moment
## 20 Tentang Dia
PENGUMUMAN
##21 Pertemuan
## 22 Pertemuan (II)
## 23 Dispute!
## 24 informant
## 25 New Page!
## 26 fully for you
## 27 Waived
#28 accident
## 29 Accident II
##30 Aku Mendengarmu
##31 Syukurlah kamu kembali...
## 32 Penantian selama ini
#33 The Proposal
##34 The Day...
Author Note
Epilog
Author note's

##7 PDKT..

39.1K 1.2K 4
By new_angel95

enjoy guys

------

Ricard Pov's
Sudah seminggu lebih dari Diana menerima perjodohan ini. Aku masih bisa mengingat betapa leganya diri ku saat mendengar jawaban dari Diana. Bahkan tanpa sadar aku tersenyum samar yang saat itu juga. Saat Diana melihat ke arah ku, cepat - cepat aku mengendalikan ekspresi ku.

Setidaknya waktu itu aku bisa bernafas lega karena akhirnya mami tidak akan mencoba menjajakan diri ku lagi pada wanita - wanita, dan menurut penilaian ku Diana tidak terlalu buruk. Bukan karena aku tidak laku, jelek atau sebagainya. Aku bahkan termasuk pria tampan tidak ada yang bisa menolak pesona ku. Darimana ku tahu? itu gampang... karena dimanapun aku berada semua wanita selalu menatap ku dengan mata yang berbinar. Ditambah lagi dengan kekayaan ku yang bisa dibanggakan.

Tapi aku hanya terlalu malas menjalin hubungan yang serius dengan wanita. Aku hanya sesekali pergi berkumpul bersama teman - teman ku dan lebih fokus pada pekerjaan ku. Apalagi semenjak aku menjadi CEO Griya Company yang sekarang sedang menambah cabang lagi di kota Palembang dan Bandung. Serta kerjasama baru perusahaan kami dan perusahaan M.A.P Company asal singapura. Membuat ku harus ekstra hati hati, cekatan dan lembur di kantor.
------

"halo Diana... apa kamu ada acara hari ini?" kata ku saat sambungan telpon tersambung.

"tidak ada aku free hari ini. Ada apa?"

"aku hanya ingin makan siang bersama, kamu bisa temani?" singkat ku.

"ya.. baiklah" nada suara nya terdengar seperti tidak suka.

"ok jam 11.30 aku jemput kamu di rumah." aku segera memutuskan panggilan.

Ya.. kalian benar sekarang aku dan Diana sedang mencoba untuk saling mengenal. Walaupun sampai sekarang Diana masih tidak terlalu menanggapi ku, tapi dia tidak pernah menolak ajakan ku. Satu hal lagi, aku tidak pernah main main dengan ucapanku. Saat aku bilang akan mencobanya, maka inilah yang terjadi sekarang.

Pukul 11.40 aku baru saja tiba di rumah Diana. Aku merasa tidak enak karena datang terlambat. Segera aku mengetuk pintu rumah tersebut dan seorang asisten rumah tangga membuka pintu lalu menyuruhku masuk.

Tak berapa lama Diana akhirnya muncul dengan dresnya yang berwarna putih gading yang terlihat simple tapi tetap cantik di tubuhnya. Rambut nya ia biarkan terurai membuat kesan semakin elegan.
Astaga! Kenapa aku baru menyadari bahwa Diana adalah gadis yang sangat mempesona? batin ku.

"apa kau sudah lama menunggu? maaf aku telat" kata ku memulai pembicaraan. Saat Diana sudah berdiri di depanku.
"hmm.. tidak aku juga baru selesai. Jadi.. apa kita pergi sekarang?" sambutnya dan di akhiri dengan sebuah senyuman yang lembut.
Aku hanya menganggukan kepala ku dan segera berdiri.

"Jadi... kemana tujuan kita?" tanya Diana memecah keheningan saat mobil sedang melaju.
"Hmm... hanya sebuah restoran biasa" kata ku sambil menggidikan bahu.
"Oke... tapi maksud ku dimana Ricard!" suaranya terdengar mulai tidak suka.
Aku tertawa pelan menanggapi pertanyaan Diana "nanti kamu tahu, kalau kita sudah sampai di tempat, oke" tak lupa aku mengedipkan sebelah mata ku mata nya.
Seperti biasanya ia hanya memutar bola matanya.

Mobil ku berhenti di sebuah lobby hotel bintang 5 yang megah. Setelah menghabiskan waktu 20 menit di jalanan. Ku buka pintu bagian penumpang dan membantu Diana turun. Ku lihat raut wajahnya, tampak sedikit kaget. Namun segera dikendalikannya.
"bukankah tadi kamu bilang kita akan pergi ke restoran biasa?" akhirnya ia kembali bertanya pada ku.

"apakah ini terlalu berlebihan untuk mu?" bukannya jawaban aku malah mengembalikan pertanyaan.
"menurut mu tuan?!" suara nya kembali terdengar tidak suka.
"haha... sudahlah Diana tidak usah banyak protes" kata ku enteng.
"ya.. ya.. baiklah tuan" jawab nya singkat.
Aku segera turun dan membantu Diana untuk turun dari mobil.

Saat Diana sudah berdiri sempurna aku segera memeluk pinggangnya dan mengejaknya masuk ke hotel tersebut.
Wajahnya tampak terkejut dan mulutnya bersiap melemparkan segala ponalakannya. Baru saja Diana ingin mengeluarkan kata - katanya seorang petugas parkir menghampiri kami dan meminta kunci mobilku.

Diana Pov's

Kami terus berjalan bersisian menuju restoran yang terletak di lantai 4. Jujur saja aku merasa sangat tidak nyaman karena Ricard dari tadi terus memegang pinggang ku. Ditambah semua orang kini sedang melihat kearah kami atau lebih tepatnya Ricard. 'Ck! dimanapun tempat Ricard selalu menebar posananya' cibir ku

"Selamat siang tuan Ricard. Kami sudah siapkan semuanya. Mari ikuti saya." Seorang yang sepertinya kepala pelayan segera menyambut kami -aku dan Ricard- ketika sampai di depan pintu restoran.
Sementara aku hanya memberikan senyumku.
Aku menatap interior restoran yang menurut ku sungguh mewah dan klasik. Perpaduan antara warna gold dan putih. Lalu di tengah ruangan diletakkan sebuah pohon rindang yang tingginya sekitar 1,5 meter. Membuat ruangan ini semakin indah.

"ehm.. apakah begitu menariknya hingga kau melupakan seseorang yang duduk di depan mu?" suara Ricard kembali menyadarkan ku.
"hmm.. ya. Menurut ku interior restoran ini sangat indah" jawab ku ringan.
"hahaha... oh ya? jadi tidak percuma aku menanam saham ku disini, ha?" Ricard menampilkan senyum angkuhnya pada ku.
Sontak aku sangat terkejut mendengar penuturannya.

'ck! Lagi - lagi dia membanggakan uangnya! Sebenarnya berapa banyak si uang yang dimiliki laki - laki ini' gumam ku.
"hahaha... apakah itu sebuah sindiran nona?" jawab Ricard. Tangan kanan ku langsung menutup mulut ku. Tak sadar bahwa Ricard mendengar cibiran ku?
"tidak. Sudahlah apa kita bisa makan sekarang?" tegas ku. Ketika menyadari bahwa pesanan kami sudah datang.

Makan siang yang enak menurut ku hari ini. Ditambah tempat dan suasana yang mendukung. Aku bersyukur bahwa pakaian yang aku gunakan masih cocok dengan tempat ini.
"Jadi nona Diana, apa kamu menikmati makanan mu?"
"hmm.. sangat" jawab ku semangat. Ku lihat Ricard tersenyum mendengar jawaban ku.
"Syukurlah..." kembali Ricard memberikan senyuman nya yang menawan. Aku sangat yakin bahwa seluruh perempuan yang ada disini pasti terbius oleh senyumannya, termasuk aku heh? Astaga! Sejak kapan aku memperhatikan Ricard?

'hei bukannya itu hal yang wajar? bukankah kalian memang mumutuskan untuk saling mengenal?' kata hati ku
'tidak Diana tidak! kamu harus tetap menjaga harga dirimu. Kamu sendiri kan yang mengatakan ingin memulai semuanya dengan perlahan?' kata hati ku yang lain.
Aku masih sibuk dengan pikiran ku sendiri. Menggelangkan kepala ku, mencoba menyingkirkan suara - suara hati ku.

"Diana... Diana..." panggil Ricard
"ah! ya?"
"ada sesuatu yang salah?"
"ah... emm.. tidak ada. Apakah kita sudah bisa pulang?" jelasku mencoba kembali fokus.
"Baiklah jika itu mau mu sayang" Ricard segera berdiri dan menghampiri bangku ku. Sementara aku kembali, memutar bola mata ku mendengar Ricard memanggil ku 'sayang'.

"Apa rencana mu setelah ini?" tanya Ricard saat kami sudah berada di dalam mobil.
"hmm.. tidak ada hanya ingin tidur di rumah menikmati waktu liburan ku" jawab ku.
"tidak ada rencana lain?" tanyanya lagi.
"no.." singkat ku.
"bagaimana jika kau ikut aku ke kantor?" pertanyaan Ricard kali akhirnya mampu mengambil perhatian ku, sedari tadi sibuk memperhatikan jalanan.
"ikut ke kantor mu? Untuk apa Ricard?"
"ya... hanya menemani ku. Apa kau tidak takut jika aku di mangsa oleh para karyawan wanita di kantor ku.. hmm?" diakhir kalimatnya Ricard kembali memberi senyum smirk pada ku. Membuat ku sesaat... terpesona?

"Lebih baik aku tidur atau menonton film koleksi ku di kamar daripada harus menemani mu bekerja. Aku jamin pasti akan sangat membosankan" gerutuku.
"hahaha.. oke.. oke.. nona itu hanya sebuah tawaran dari ku" tepat di akhir kalimat kami sudah sampai di depan pintu rumah ku. "Baiklah kita sudah sampai, aku harus segera kembali ke kantor. Sampai jumpa lagi. Diana...."
"Ya Ric..." tanpa bisa ku sangka Ricard sudah mencium keningku. Sementara aku hanya membeku atas perlakuan Ricard pada ku.
"Kau tidak ingin turun Diana?" seketika ku rasakan wajah ku mulai terasa panas dan ku yakin pasti sekarang wajahku sudah memerah. Ditambah lagi jantung ku! Ada apa dengan jantung ku kenapa berdetak begitu keras!
Astaga! Bagaimana bisa aku terpesona hanya dengan sebuah ciuman di kening? rutuk ku dalam hati.

"hei apa yang kau lakukan!" pekik ku setelah aku berhasil mengumpulkan kesadaran ku kembali.
"Apa? Aku hanya mencium keningmu. Kenapa reaksi mu begitu berlebihan" dia menaikan sebelah alisnya dan tampak menahan tawanya
"asgata Ricard, tetap saja kan.."
"pfft... aku hanya mencium kening mu lagi pula aku ini kekasihmu apa salah? Baiklah aku minta maaf" jelas Ricard yang memotong kalimat ku.
"terserah apa kata mu Ricard. Aku turun." dengan cepat aku langsung masuk ke dalam rumah yang kebetulan tidak di kunci dan segera menetralisir detak jantung ku.
Arrgh! Ricard awas kau ya pasti akan ku balas nanti...
-------
Maaf banget ya karena baru update dan cuma segini :(. Capek banget rasanya pulang kerja harus ngetik apa lagi ngetik nya lewat hp. Maaf ya karena yang baca cerita ku ini lama dan flat. tapi di usahain selanjut bisa lebih feel. Makasih :) vote nya jgn lupa ya whehehe :*

Continue Reading

You'll Also Like

9.3M 696K 56
Rank 1 - 04/03/2019 #Komedi #Sekretaris #KisahCinta #Badung #Chicklit #Romcom #Boss #Kantoran - 16/03/2019 #Gadis #Officelove "Sepertinya saya suda...
6.4M 325K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
1M 18.2K 16
"Sorry, saya nggak level sama berondong," -Mitha Tri Wahyuni- "Saya bisa bikin kamu menarik kata-katamu barusan," -Revan Widyatama- *** Mitha mengi...
Kylena By Shaal

General Fiction

3.7M 134K 41
[COMPLETED] Bagaimana jika tiba-tiba kau diajak menikah oleh seseorang yang bahkan baru kau kenal? Bagaimana kehidupanmu selanjutnya? Bahagiakah, ata...