KALIMAT CINTA tak Tertata

By VellaAprilianadefinu

6.6K 7.9K 2

⚠️Wajib folow sebelum baca⚠️ Gaura elyona gadis berusia dua puluh satu tahun, yang memiliki kehidupan keras p... More

PROLOG
BROKEN HOME
BROKEN HOME
BROKEN HOME
BROKEN HOME
PERJODOHAN
PERJODOHAN❌❌🚫
PERJODOHAN
PERJODOHAN
PERJODOHAN
PERJODOHAN
PERJODOHAN
GENGGAMAN KESABARAN
GENGGAMAN KESABARAN
GENGGAMAN KESABARAN
GENGGAMAN KESABARAN
GENGGAMAN KESABARAN
TERTIKAM
TERTIKAM
TERTIKAM
TERTIKAM
TERTIKAM
TERTIKAM
BATIN LUKA
BATIN LUKA
BATIN LUKA
BATIN LUKA
BATIN LUKA
KUNANG-KUNANG MALAM
KUNANG-KUNANG MALAM
KUNANG-KUNANG MALAM
KUNANG-KUNANG MALAM
HADIRNYA LUKA
HADIRNYA LUKA
HADIRNYA LUKA
HADIRNYA LUKA
HADIRNYA LUKA
DI HAMPAS KEKECEWAAN
DI HAMPAS KEKECEWAAN
DI HAMPAS KEKECEWAAN
DI HANPAS KEKECEWAAN
DI HAMPAS KEKECEWAAN
KAPAN BISA TEROBATI
KAPAN BISA TEROBATI
KAPAN BISA TEROBATI
KAPAN BISA TEROBATI
KAPAN BISA TEROBATI
PENGECUT
PENGECUT
PENGECUT
SURAT CERAI
SURAT CERAI
SURAT CERIA
SURAT CERAI
SURAT CERAI
DUGAAN?
DUGAAN?✍️

BROKEN HOME

158 150 0
By VellaAprilianadefinu

~Gaura elyoene~

Berbunga di lorong ramai, berlinang di lorong hampa.

Bersikap ceria di hadapan banyak orang, dan menangislah saat dalam kesendirian.

Di pagi hari, dengan suasana pasar yang tampak ramai dan banyak sekali para pengujung di pagi itu, hingga suasana pasar menjadi padat dan pega.

Gaura yang saat ini ia tengah sibuk mencuci mangkuk-mangkuk dari pedagang bakso, ia tengah membantunya di sana.

"Nak Gaura, nih cucian mangkuknya di tambahin jadi banyak lagi, hehe, maaf ya nak."

"Iya, gak papa pak, nanti biar saya cuciin semua."

"Iya, yaudah bapak balik nglayanin pembeli dulu ya."

"Siap, pak."

Gaura membantu mencucikan mangkuknya dengan senang hati.















••••••••••🌼🌼🌼••••••••••••

Usai itu, saat ini Gaura tengah berjalan ingin mencari makan di tempat lain, karena niatnya hari ini ia ingin memakan makanan yang lain, dan yang bisa mengenyangkan menurutnya.

Gaura berjalan-jalan ceria sembari menikmati suasana jalan pasar, ia begitu terlihat sumringah hari ini.

Namun di kala itu, tiba-tiba saja ada para rombongan preman pasar yang mencegat jalannya Gaura.

"Hei cantik, mau kemana nih?" Goda sang preman pasar.

Gaura terdiam, seraya merengkut-rengkut ketakutan.

"Duh si cantik keliatannya bawa duit banyak tuh, abang boleh minta gak?" Modus sang preman.

Gaura amat ketakutan, lalu ia menggeleng." E-enggak om, dari kemarin saya belum makan, ini uangnya mau buat beli makan om."

"Lah om juga belum makan seharian dek ... Mmm .... Gemana kalo uangnya di bagi dua?"

"Gak om, takutnya nanti gak cukup buat beli makan."

"Haargs ...! Ribet bat deh lu! Tinggal kasih aja susah!" Amarah sang preman secara tiba-tiba, karena sedari tadi Gaura sangat sulit sekali untuk di pancing.

"Jangan om, hihs! Makanya kalo mau makan ya berusaha kerja!"

"Heh! Songong ye lu! Berani ngalwan lu! Sini," Preman tersebut sudah langsung mencengkram kerahan baju Gaura, Hingga Gaura merasa tercekik.

"A-aw! Ampun om, lepasin om."

Plak! Plak! Bugh! Dugh!
Lagi-lagi Gaura mengalami kekerasan dari para lelaki jalanan yang sama sepertinya.

Gaura sempat di tendang dan di pukuli sekeras mungkin oleh preman tersebut.

"Sini duitnya!" Rebut sang preman.

"Eh, jangan!" Gaura berusaha mengambil uangnya kembali, namun sulit rasanya.

"Hagaha! Mampus, rasain lu!" Tawa liciknya.

"Om, jangan om, tolong balikin uang saya om!"

"Kagak! Hargs!" Preman itu menendang keras tubuh Meira, yang mempat memohon sembari menggenggami kakinya itu.

Lalu sang preman brengsek pun akhrinya pergi berlari meninggalkan Gaura.

Gaura menatap sayu ke arah perginya sang preman, ia masih belum bisa merelakan uang yang sedari pagi sudah lama ia kumpulkan untuk membeli makan.

Perlahan satu tetes air mata Gaura mulai menjatuh.

Betapa tegarnya gadis ini, dengan ia yang hanya diam perlahan mengikhlaskan uangnya yang baru saja di rampas oleh sang preman.

Kenapa hidup aku gini banget, Ucap batin tersayatnya.







•••••••••🌼🌼🌼••••••••

Gaura berjalan sembari menggenggami perutnya yang kroncongan dan terasa lapar itu, air matanya masih terus mengalir.

Saat di tengah jalan, tiba-tiba ada sesosok pemilik mobil mewah yang berhenti di dekar Gaura.

Gaura yang menoleh ke arah mobilnya, ia pun sempat merasa bingung.

Saat beberapa detik kemudian, pemilik mobil pun turun dari dalam mobilnya, dengan yang ternyata  pemilik mobil tersebut, sesosok wanita paru baya, yang rupanya sesosk wanita karier, karena terlihat dari tampang dan penampilannya.

"Permisi nak."

Gaura segera menghampus air matanya, karena ia tidak ingin di lihat oleh orang lain bahwa dirinya tengah menangis. "I-iya buk," Gaura merengkut ketakutan, karena ia takut bahwa orang yang berada di hadapannya ini adalah orang jahat.

Sesosok ibu tersebut sempat tak tega melihatnya, makanya itu ia sempat turun menghampirinya. "K-kamu kenapa nak? Hm?"

"G-gak papa buk."

"Kamu habis nangis ya sayang?" Tanyanya tak tega melihatnya.

"Enggak buk." Lirihnya.

"Kamu bohong."

Gaura tertunduk menyembunyikan matanya yang kembali berkaca-kaca.

"Kamu kenapa nangis, hm?"

Gaura menggeleng.

"Mmm ... K-kamu udah makan?"

"B-belum buk."

"Ouh, ya Allah kasihan kamu nak."

Gaura diam tertunduk.

"Mmm .... Gemana kalo kamu ikut mobil saya aja," Ajaknya dengan berbaik hati.

"E-enggak buk, s-saya gak mau ... P-permisi," Gaura yang ketakutan itu, hingga akhirnya langsung memutuskan untuk buru-buru pergi.

"Eih, jangan pergi dulu, gak papa nak, saya bukan bermaksud mau jahat sama kamu, saya gak jahat kok, yok ikut saya, nanti kita makan bersama,kebetulan saya belum makan."

"T-tapi ..."

"Kenapa? Kamu takut, ya? Takut saya jahat, hm? Tenang aja nak, saya gak bakal jahatin kamu kok, saya cuma kasihan aja liat kamu tadi jalan sendirian sambil nangis."

Gaura tersenyum tipis ke arahnya.

"Yok ikut, nanti kita makan-makan," Ajak halusnya.

Akhrinya Gaura menagguk-angguk, dan menerima ajakannya.

"Yaudah kalo gitu masuk mobil saya."

Gaura pun menuruitnya, dan ia langsung segera melangkah masuk ke dalamnya.















••••••••🌼🌼🌼•••••••

Di tengah perjalanan Gaura terus berclingak-clinguk ke sekelwiling ruangan mobil.

Dulu waktu papah sama mamah masih ada, Gaura sering jalan-jalan naik mobil gini, tapi sekarang udah gak lagi, jadi kangen masa-masa dulu, Sembari membatin.

Wanita paru baya itu, menoleh kasihan ke arah Gaura yang tengah diam melamun.

Wanita itu meraih halus tangan Gaura, hingga menggenggamnya. "Nak." Panggil halusnya.

Gaura menoleh ke arahnya. "I-iya buk."

"Tadi kenapa kamu nangis, hm?" Tanyanya dengan lembut, seraya mengusap halus wajah Gaura.

Gaura menggeleng.

"Loh kenapa? Kamu gak mau cerita sama ibu, kami gak percaya ya sama ibu?" Ujarnya cemberut.

"O-ouh, b-bukan begitu buk."

"Terus kenapa gak mau cerita? Kenapa harus diem aja?"

Gaura tersenyum tipis lagi.

"Coba ceritain sama ibu, kamu tadi kenapa di jalan?"

"Mmm .... T-tadi waktu Gaura jalan mau cari makan, tiba-tiba aja ada preman jahat buk, habis itu dia ambil uang Gaura deh."

"Oouuh gituh, ya Allah kasihannya kamu nak, yang sabar ya," Wanita itu sangat merasa kasihan sekali padanya.

"Ouhiya, kamu udah tau nama ibu belum?"

"Belum buk, kan kita belum kenalan."

"Ouh iya, kenalin nama saya  Syifa melani, kalo nama kamu Gaura ya?"

"Iya buk."

"Yaudah mulai sekarang Gaura panggil ibu, mami Melani aja ya, okeh?"

"Okeh."

"Anak baik."

Gaura tersenyum.
















••••••••••🌼🌼🌼•••••••••

Sampailah sudah di restoran mewah, yang mungkin tempatnya hanya bisa di kunjungi oleh para perkerja kelas atas, contohnya mungkin para hotman Paris.

"Nak, kamu mau pesen apa sayang?"

"Mmm ... Apa ya?"

"Bingung?"

"Iya mamih."

"Gemana kalo pesenannya samain kaya mamih aja, mau?"

"Mmm .... Yaudah deh, mau mih."

"Okeh."

Sang pelayan sudah langsung melayani pesanan Melani.










••••••••🌼🌼🌼••••••••

Di tengah keduanya yang sama-sama sedang menikmati makanan, namun Melani mengajak berdiskusi dengan Gaura.

"Ouhiya Gaura, Gaura sekolah?"

Seketika senyumnya pudar. "Mmm .... G-gaura udah gak sekolah lagi mih."

"Kalo boleh di ceritain, sebenernya sebelumnya kamu ngalamin apa, sih? Kok sampe kehidupan kamu jadi kayak gini? Terus kemana orang tua kamu gituh loh?"

"Mmm .... Orang tua saya sudah lama pisah, dan dulu saya masih bertahan tinggal di rumah kedua orang tua saya yang sudah pisah itu, dan juga masih bertahan di sekolahlan oleh papah saya, namun lama-kelamaan papah mulai bosan, dan akhirnya papa cabut sekolah saya.

Dan selang beberapa tahun, papah tega jual rumahnya, hingga pada saat itu akhirnya saya memutuskan untuk menjadi anak jalanan."

Melani yang sempat mendengar ceritanya, ia pun jadi merasa amat terharu dengannya.

Melani sampai menangis mendengar semua cerita-cerita Gaura. "Masyaallah, kamu itu anak yang kuat nak, kamu sangat hebat, mamih bangga sama kamu, hiks!"

"Mamih gak boleh nangis, Gaura aja gak nangis," Ujar tegar Gaura.

"Habisnya Mamih sedig nak, mamih kasihan sama kamu."

Gaura tersenyum lagi.

"Yaudah makannya habisin, nanti pulangnya baru kita pesen lagi, okeh."

Gaura menangguk.

"Puas-puasin kamu nikmatin makanan di sini, apapun yang kamu mau hari ini, isnyaallah bakal mamih turtin semuanya, okeh."

"Okeh," Clotek Gaura, seraya memancarkan senyuman cerianya.

"Cantik," Puji Melani pada gadis itu.

"Makasih Mih."

"Hehem."


Keduanya lanjut menikmati makan yang sudah di hidangkan.

"Mmm .... Maafin mamih ya, yang udah buat kamu sedih, karena minta kamu buat ceritain semuanya, maaf ya, tadi mamih itu penasaran dengan cerita apa sih yang ada di balik kehiduapan kamu ini, dengan yang mamih tau, kamu ini bener-bener anak yang hebat.

Dan sabar banget untuk melewati banyak masalah hidup ini, kamu itu bener-bener anak yang kuat banget menghadapi dunia yang penuh kekerasan ini. Mamih bener-bener bangga sama kamu nak, mamih jadi terharu, hiks!" Lagi-lagi air mata terus menetes.

"Udah jangan nangis," Gaura berusaha mengusap air mata Melani.

"Kamu hebat nak, kami hebat, kalo mamih yang jadi kamu, mamih gak mungkin sekuat kamu, muach, muach, hiks! Hiks!" Melani sampai menciumi tangan Gaura, ia tidak peduli seberapa kotornya tangan gadis jalanan ini.

Gaura terus tersenyum tegar ke arah Melani.






Continue Reading

You'll Also Like

70.4K 6.3K 30
⚠️ Region BL. Yang Homopobia silahkan menjauh ⚠️ Bagi Aklesh hidup nya terasa monoton, tidak ada tantangan atau pun kisah menarik didalam catatan hid...
1.2M 5.7K 10
Kocok terus sampe muncrat!!..
SCH2 By xwayyyy

General Fiction

127K 17.9K 47
hanya fiksi! baca aja kalo mau
1.4M 102K 31
Bocah berpipi bakpao yang kadar gemasnya sudah tak bisa lagi diukur. Bersama Ayah dan abang-abangnya yang tampan, Arion menyusuri hidup dengan penuh...