A: Antara (Seq SEPATU) #Aliso...

By iniitila

3.3K 614 285

Note: Baca SEPATU dulu. Masa lalu bukanlah hal yang perlu diperhitungkan bagi seorang Aiy. Karena mengingat m... More

THROWBACK
PROLOG
KEMBALI
JANGAN BERJANJI
KISS
BERTEMU KEMBALI
ARSHA BERBEDA
SELF INJURY
KONSEKUENSI MENCINTAIKU
RASA
TAHTA, KELUARGA, AIY!
Pre-quel (SEPATU)
SEAN DAN SEKRETARIS BARUNYA
BIARKAN DIA BAHAGIA
BREAK
SEPATU PUBLISH
PERMINTAAN ELINA
CALONNYA AREZ
BYE, AREZ.
PENJELASAN ARSHA
PERASAAN YANG RUMIT
CINTA DI WAKTU YANG SALAH
JATUH PADA MASA LALU
PERMINTAAN TERAKHIR
LOVE IN SUNSET
AREZ? ARSHA?
FEELING REGRET
ERICK GAMA
PENGHIANATAN
SUARA SIAPA?
KITA BERAKHIR?
DUA BULAN LAGI
SELF HARM ... AGAIN?
MANTAN MERESAHKAN
TIDAK TERKENDALIKAN
TERLUKA KEMBALI
SHAMELESS BITCH
ORANG TUA ARSHA
DIKA PULANG
PENGUMUMAN PERNIKAHAN
SIAPA PRIA ITU?
THE FOURTH FACT
SASA DAN ZARA
TIGA GADIS YANG TERLUKA
PERMOHONAN SASA
PERUBAHAN ZARA
KISSMARK
KENYATAAN BERAT
HAMIL?
SHOCKED
TANGGUNG JAWAB
THE WEDDING
HADIAH LAICIA
AFTER WEDDING
MASIH KAMU
SEMAKIN RUMIT
SORRY BANGET
KELUARGA BESAR AREZ
SASA DAN ZIAN
ANGGUN
KENANGAN RUMAH POHON

KITA YANG TERJEBAK

36 3 0
By iniitila

Terkadang melakukan apa yang diminta orang lain untuk menutupi kesalahan kita, bukanlah pilihan yang benar. Karena itu hanya akan membuat kita semakin terjebak bersamanya. Solusinya hanya satu. Mempertanggungjawabkan kesalahan.

🌱🌱🌱🌱🌱

"Sayaanggg, kamu dimana?"

"Ay, itu suara siapa?"

Tangan Aiy bergetar dengan otomatis. Dia sangat takut jika Dika tau mengenai hal ini.

"Engg--enggak, kok, Dik. Di sini lagi ada pasien lagi nyariin istrinya," jawab Aiy setengah gugup.

"Lo lagi di ruang rawat?"

"I--iyaa, Dik."

"Kok lo gak bilang. Ya udah, gue tutup dulu. Maaf ganggu, ya. Gue cuma khawatir sama lo. Malam," kata Dika mengakhiri perbincangan mereka.

"Iya, Dik. Malam."

Aiy langsung bernapas lega saat Dika memutuskan sambungan mereka. Gadis itu berdiri pelan untuk melihat Arsha sejenak.

"Dia ngigau ternyata," gumam Aiy.

Buru-buru Aiy mengambil semua barang-barangnya. Perasaan sakit dan terluka masih ada di dalam hatinya. Dia merapikan sedikit dirinya yang berantakan lalu keluar dari apartemen Arsha.

Tuhan, tolong jangan pertemukan aku dengan Arsha kembali.

🌱🌱🌱🌱🌱

Arez berjalan memasuki kantornya, melewati beberapa karyawan. Hampir semua yang melihat Arez menyapa pria itu. Mungkin karena jabatan Arez lebih tinggi, jadi mereka menghormati Arez.

Arez memperbaiki sejenak dasinya lalu masuk ke dalam ruangannya. Pria itu sedikit terkejut saat mendapati Laicia sudah duduk dengan santai di kursinya.

"Good morning, Baby," sapa Laicia.

Arez membuang wajahnya lalu semakin masuk ke dalam sana. Dia meletakkan tas kantornya dan menatap Laicia tajam. "What are you doing here?" ketus Arez.

"I want a morning kiss," jawab Laicia santai.

Laicia berdiri dari kursi Arez dan langsung berhadapan dengan pria itu. Jari lentiknya menyentuh pipi Arez lalu mengedipkan sebelah matanya dengan gaya menggoda.

Arez menghempas kasar tangan itu. "I won't do that. Get out of my room!" usir Arez.

Laicia menaikkan satu alisnya lalu tersenyum sinis. "You will!"

"Why should I do it?"

Laicia mengambil ponselnya di meja Arez. Gadis itu mengutak-atik ponsel mahal itu sejenak lalu menunjukkan sesuatu pada Arez.

Arez melotot saat melihat isi video itu. Di dalamnya terlihat adegan di mana mereka sedang berciuman. Ternyata selama ini Laicia sengaja merekamnya. Bahkan saat mereka berciuman di hotel.

"Shit!" umpat Arez.

"Do you want this to reach your lover?" tanya Laicia dengan nada angkuhnya.

Arez diam. Dia menahan emosi yang membara dalam hatinya. Dia tidak bisa berbuat apapun selain mengikuti kemauan Laicia. Ia tidak sanggup ketika membayangkan wajah Aiy saat melihat video tidak berguna itu.

"What do you want?"

Laicia tersenyum penuh kemenangan. Tangan lentiknya kembali menyentuh wajah Arez. "Be the good boy, My Dear."

Setelah mengatakan itu, Laicia langsung menyatukan bibir mereka. Arez hanya menurut. Dia membuka mulutnya membiarkan lidah Laicia bermain di dalam sana.

Laicia menarik kedua tangan Arez untuk melingkar di pinggang rampingnya. Sementara tangannya melingkar dengan manja di leher Arez.

I got you, Arez!

🌱🌱🌱🌱🌱

Ify dan Sean memasuki kamar Sasa dengan pelan. Mereka sudah mendengar hal itu dari Dika, dan mereka ingin memastikan Sasa bahwa gadis itu baik-baik saja.

"Sasa, Nak! Kamu di dalam?" panggil Ify lembut.

Butuh beberapa detik sebelum akhirnya pintu yang tertutup itu terbuka. Seorang gadis dengan piyama dan wajah sembab berdiri di sana. Dia cukup berantakan. Isakannya bahkan masih bisa didengar.

"Mami," lirih Sasa.

Ify langsung memeluk gadis itu erat. Dia tidak tahan melihat salah satu putrinya terluka seperti ini. "Mami tau kamu kuat, Sayang. Kamu bisa melewati ini. Kamu gak salah, Nak. Yang salah itu orang tua kamu," ujar Ify menenangkan.

"Sa, lo jangan nyalahin diri sendiri, ya. Penyebab retaknya keluarga Zara itu karena ulah ayahnya sendiri," kata Sean sambil mengelus lembut rambut Sasa.

"Aku anak haram."

Ify langsung menangis mendengar ucapan Sasa. Dia tidak sanggup melihat Sasa menderita. Meskipun Sasa anak tiri, tapi Ify sudah menganggap Sasa seperti anak kandungnya.

"Enggak, Nak. Enggak, kamu bukan anak haram. Kamu bukan anak haram."

Drrttt ... drrttt ... drrttt!

Ponsel Sean bergetar menandakan ada panggilan masuk. Pria itu melihat ponsel di tangannya dan nama Aiy tertera di sana.

"Halo, Ay. Ada apa?"

"Kak, Sasa sama lo? Dia gue telponin gak angkat."

Sean melirik Sasa yang masih berada dalam dekapan Ify. "Iya, ini sama gue sama mami di rumah. Kenapa?"

"Kak, om Zian udah siuman dari kemarin. Sampein ke Sasa."

"Beneran? Oke, gue sampein. Eh, lo kok gak di rumah pagi ini. Jam berapa lo ke RS?" tanya Sean ketika baru menyadari sesuatu.

Terdengar gumaman dari ujung sana, sebelum suara Aiy kembali muncul. "Gue lembur semalem. Ya udah, lo buruan ke sini bareng Sasa. Gue tutup dulu."

Panggilan diputuskan sepihak oleh Aiy. Sean merasa ada yang aneh. Saat Sean bertanya tentang keberadaan Aiy kemarin malam, dia bergumam sebentar seperti tidak yakin dengan jawabannya. Lalu dia buru-buru menutup telepon seperti ingin menghindar. Ada apa?

"Itu Aiy, ya?"

Suara Ify membuyarkan lamunan Sean. Cowok itu menarik dirinya kembali pada kenyataan. "Iya, Mi. Aiy. Katanya om Zian udah sadar. Mami mau ke sana?" tawar Sean.

Ify menatap Sasa di hadapannya. "Sasa mau ke sana, Nak?" tanya Ify lembut.

Sasa menatap Ify sebentar sebeum akhirnya mengangguk.

ify tersenyum. "Ya udah, Mami juga ikut. Ayo," ajak Ify.

"Sasa ganti baju dulu," kata Sasa pelan.

Gadis itu kembali masuk ke dalam kamar untuk berganti baju sejenak.

"Dika ikut!"

Suara Dika yang berasal dari bawah tangga membuat semuanya mengalihkan perhatian pada cowok itu.

"Abis darimana lo?" tanya Sean.

"Sarapan," jawab Dika santai.

"Pacar lo lagi kaya gini, lo malah enak-enakan sarapan. Heran gue."

"Sotoy lo, Kak. Gue udah bawain Sasa sarapan duluan tadi."

"Udah ayo, malah ngobrol kalian."

"Mami duluan aja sama kak Sean. Dika di sini nungguin Sasa," tutur Dika.

"Ya udah. Lo bawa mobil sendiri aja, Dik. Siapa tau ntar gue pergi tiba-tiba."

Ify dan Sean berjalan duluan meninggalkan Dika yang berdiri di depan kamar Sasa, menunggu kehadiran sang Pacar.

🌱🌱🌱🌱🌱

Aiy berdiri di samping brankar Zara. Gadis itu masih terlelap sepagi ini. Aiy memperhatikan wajah gadis cantik itu dengan lekat.

"Lo udsh dewasa, Za. Gue bangga sama lo karena udah bisa melewati semua ini. Lo gadis yang hebat," gumam Aiy.

Pundak Aiy tiba-tiba disentuh seseorang. Aiy langaung menoleh pada orang tersebut.

"Tante Via."

Via tersenyum pada Aiy. "Zara bisa sehebat ini dalam menghadapi masalah, karena ada kamu sebagai sahabatnya yang selalu mendukungnya," kata Via pada Aiy.

"Ada peran Tante juga sebagai ibu. Aiy turut sedih dengan apa yang terjadi pada Tante dan Zara," ucap Aiy iba.

Via menatap Zara yang masih setia memejamkan matanya. Tante gak apa-apa. Bagi Tante itu semua hanya masa lalu. Tapi bagi Zara, mungkin ini berat. Bagi Sasa juga."

Aiy mengangguk. Memang benar apa yang dikatakan Via. Mungkin bagi Via, dia tidak apa. Tapi bagi Sasa dan Zara, ini berat.

Ceklek!

"Sayang!"

Pandangan Via dan Aiy menuju pada Jevan yang barus saja masuk. Dia tampak datang dengan wajah lelah.

"Jevan, kamu dateng?" tegur Via.

"Tante, maaf Jevan gak tau di sini ada Tante." Jevan menyalami Ify dengan sopan. "Ay," sapa Jevan.

"Iya, Van. Habis dari mana lo? Tunangan lo ada masalah, lo malah gak muncul sama sekali," sindir Aiy.

"Gue abis ada job pemotretan di luar kota. Begitu ada kabar dari tante Via, gue buru-buru selesaikan kerjaan gue terus ke sini. Gue bahkan belum ke rumah buat letakin koper," jelas Jevan.

Aiy hanya mengagguk mendengarnya. "Keadaan pacar lo gak apa-apa, dia cuma shock aja waktu denger berita soal papanya. Ditambah dia kecapekan, jadinya dia nge-drop," jelas Aiy seperti sudah tau bahwa Jevan akan menanyakan hal itu.

Jevan menghembuskan napasnya lega. Jujur, Jevan terus saja memikirkan keadaan Zara selama dia masih di luar kota, tapi sekarang dia bisa bernapas lega ketika mendengar keadaan calon istrinya baik-baik saja.

"Tante, Van, Aiy tinggal dulu, ya. Mau periksa yang lain," pamit Aiy.

"Iya, Ay. Makasih, ya."

"Makasih, Ay. Nanti gue ngobrol sama lo."

Aiy keluar dari ruang rawat Zara menuju ruangan lainnya.

Mata Aiy menangkap keluarganya sedang berjalan ke arahnya. Aiy buru-buru menghampiri mereka.

"Mami ikut ke sini ternyata," kata Aiy begitu sudah berada di hadapan Ify.

"Mami khawatir sama Sasa."

"Di mana Sasa, Mi?" Aiy mengedarkan pandangannya mencari keberadaan adik tirinya.

"Sama Dika. Mereka tadi nyusul naik mobil Dika," jawab Sean.

"Mami mau ketemu sama tante Via dan Zara? Mereka ada di ruang rawat itu. Anggrek 5. Zara dirawat di situ karena pingsan. Dia nge-drop." Aiy menunjuk salah satu ruang rawat yang tadi baru saja dia masuki.

"Iya, deh. Ke sana dulu. Kamu chat Dika suruh ke ruanhan Anggrek 5, ya," suruh Ify pada Sean.

"Iya, Mi."

"Mami ke sana aja, ya. Aiy mau ke tempat yang lain dulu. Nanti Aiy balik ke sana," ujar Aiy.

"Iya, Nak."

Ify dan Sean melanjutkan langkah mereka menuju ruangan yang tadi ditunjukkan oleh Aiy.

🌱🌱🌱🌱🌱

Aiy menyandarkan punggungnya di kursi. Dokter Ari sudah lima hari tidak masuk, jadi Aiy yang menyelesaikan beberapa pekerjaannya. Aiy merasa sedikit lelah namun dia senang.

Tok ... tok ... tok!

"Masuk!"

Ceklek!

"Dok, permisi. Ada yang ingin bertemu dokter Aiy. Tapi dia belu buat janji, Dok."

Perawat itu berdiri di depan pintu dengan sopan.

"Suruh masuk aja, Sus," pinta Aiy.

"Baik, Dok." Perawat itu kembali menutup pintu ruangan Aiy lalu pergi.

Beberapa detik kemudian, terdengar suara pintu terbuka menandakan ada seeorang yang masuk. Aiy yang kala itu tengah memungut pulpennya yang jatuh di lantai, tidak bisa melihat orang tersebut, tapi dia tau bahwa itu laki-laki dari sepatunya.

"Silakan duduk. Apa keluhannya, Pak?"

"Kenapa kamu ninggalin aku semalem di apartemen?"

Mata Aiy membulat mendengar suara itu. Buru-buru gadis itu duduk kembali di kursinya.

"Arsha?"

"Terkejut?" Arsha memberikan senyum smirk-nya pada Aiy.

"Ngapain lo di sini? Gue gak mau ketemu lo.Keluar dari ruangan gue," usir Aiy.

Arsha mengitari meja dan berdiri di depan Aiy yang sedang duduk. Wajahnya mendekat pada Aiy dengan tangan bertumpu pada meja.

Aiy memundurkan wajahnya tapi Arsha menahannya. Gadis itu bisa merasakan hembusan napas Arsha yang memburu sangkin dekatnya.

"Kemarin malam kamu begitu seksi, Sayang," bisik Arsha.

Aiy merinding mendengarnya. Sekelebat kejadian tadi malam berputar di otakya. "Sha, ini rumah sakit," peringat Aiy.

"Aku gak perduli," jawab Arsha.

Arsha semakin mendekatkan wajahnya pada Aiy, membuat Aiy memejamkan matanya. Sejujurnya dia tidak ingin berada di posisi ini bersama Arsha. Itu selalu membuatnya merasa bersalah pada Arez.

"Ay, lo di dalam?"

"Kak Sean?"

🌱🌱🌱🌱🌱

Haiiii, aku update lagiii. Apa kabar semuanyaa. Senang, deh, kalian masih nungguin Antara update. Kira-kira mau next kapan, nih?

Jangan lupa buat vote, comment dan share, yaaa. Komen sebanyak-banyaknya biar aku semangat buat nulisnya. Babay.❤

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 110K 35
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...
1.1M 60.9K 54
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...
3.4M 248K 30
Rajen dan Abel bersepakat untuk merahasiakan status pernikahan dari semua orang. *** Selama dua bulan menikah, Rajen dan Abel berhasil mengelabui sem...
305K 29.9K 44
"Ma, aku ngga mau ya punya assisten baru" "Plis lah Maa" "Aku tu CEO punya aissten dengan pakaian sexy itu biasa" "Lianda Sanjaya!!!" "Ikutin kata ma...