Me And Mr. Billionaire [END]

By Rarasprasasti22

1.1M 104K 8.4K

[Sebelum membaca follow akun ini dulu] (Sekuel Duda) 7 tahun Lisa ditinggal tanpa penjelasan. 7 tahun Lisa... More

one
two
three
four
five
six
seven
eight
nine
ten
eleven
twelve
thirteen
fourteen
fifteen
sixteen
seventeen
eighteen
nineteen
twenty
twenty one
twenty three
twenty four
twenty five
twenty six
twenty seven
twenty eight
twenty nine
thirty
thirty one
thirty two
thirty three
thirty four
thirty five
thirty six
thirty seven
thirty eight
thirty nine
forty
forty one
Spesial part
forty two
forty three
forty four
fourty five

twenty two

20.2K 2K 229
By Rarasprasasti22

"Ayolah Nez. Kita mau ke pantai, ya kali lo pakai jaket lengan panjang gini." Lisa menatap outfit Inez dari kepala hingga kaki.

Inez sebenernya hanya menggunakan tanktop di balik jaket crop top. Tapi ada sesuatu yang harus dia tutupi dari Lisa, dia tak ingin sahabatnya panik.

"Gue nyaman pakai ini."

"Nez." Lisa merengut lucu di depan Inez.

"Gak bisa Lisa."

"Ish lama." tanpa aba-aba Lisa membuka resleting jaket yang dipakai Inez. Gadis itu membelalak kaget melihat kulit Inez setelah Lisa melucuti jaket sahabatnya.

"LIS!" Inez menutupi semua lebam di sekujur tubuhnya dengan tangan mungilnya.

"Lo kenapa Nez!" teriak Lisa di kamarnya dan Inez. "Siapa yang mukulin lo sampai kayak gini?!" dengan penuh kehati-hatian, mendaratkan tangannya di bahu Inez yang tak memar. "Ini sebabnya lo gak nyaman tidur kemarin? Seluruh badan lo penuh memar Nez!"

"G-gue...," Inez tergagap. Dia diam saat Lisa menariknya duduk di ranjang. "Gue gak apa-apa."

"Jujur sama gue Nez." Lisa mengeluarkan tatapan penuh intimidasi yang menurun dari Ayahnya. Lisa jarang sekali mengeluarkan aura seperti sekarang.

"Lis,"

"Siapa?" Lisa menekan pertanyaannya.

"Rain." Inez mulai terisak di tempat, tubuhnya luruh ke lantai. Menutup wajahnya lalu menangis. "Dia pukul gue setiap kali gue gak mau balas ciuman dia."

Mata Lisa melotot untuk kedua kalinya. Rain yang gadis itu kenal sebagai seorang kekasih idaman. Perlakuannya kepada Inez di publik sangat lembut, loyal dan menghormati pasangan. Jadi seperti tidak mungkin Rain memukul Inez.

"Sejak kapan?" Lisa ikut berjongkok di depan Inez, dia merengkuh tubuh sahabatnya kedalam kedelapannya.

"Dari bibi dan paman gue sepakat jodohin kita. Rain jadi semena-mena sama gue."

"Kenapa lo gak bilang gue Nez?" isak tangis Inez semakin keras. "Gue sahabat lo, gue bakalan percaya sama yang lo omongin dibandingkan orang lain."

"Rain ngancam gue Lis. Dia bilang bakalan celakain orang terdekat gue kalau gue berani buka mulut tentang kelakuan dia."

"Banci!"

"Gue gak mau lo jadi sasaran Rain. Gue sayang sama lo Lis."

"Dia gak bakalan bisa nyentuh lagi. Gue pastiin lo aman Nez." Lisa mengelus rambut panjang Inez. "Gue bakalan jagain lo. Apapun resikonya."

"Gak usah Lis. Gue bisa ngadepin ini sendiri, gue gak mau lo terseret sama masalah Rain."

"Orang tua lo sebelum meninggal selalu wanti-wanti gue buat jaga lo. Dengan lo gak bilang hal besar ini, gue ngerasa bersalah karena gak bisa jaga sahabat gue."

Pertemuan pertama mereka. Inez menjadi kakak kelasnya dan saat itu Lisa hampir pingsan lantaran dia kekurangan minum. Inez datang menyerahkan air mineral dari dalam tasnya, lalu memberikannya pada Lisa. Padahal gadis itu tahu Inez juga kehausan. Biasa, namun itu berbekas di pikiran Lisa.

Ditambah saat itu Inez seorang yatim piatu. Kebetulan menghampiri mereka ketika Lisa diterima di universitas tempat Inez menimba ilmu dengan jurusan yang sama pula.

Inez membalas pelukan Lisa. "Makasih Lis. Cuma lo yang selalu ada buat gue."

*******

"JAS JUS! GUE ADA HOT NEWS!" masuk ke dalam kamar Justin yang ada Kevin di dalamnya, Lisa tak tahu malunya berteriak.

"Ada apa Sa?" Kevin dan Justin sontak berdiri. Mereka tadi membahas mengenai pabrik pembangunan di kota ini.

Lisa duduk di samping Kevin. "Lo bisa rebut Inez dari Rain. Gue restui."

Selain Lisa, adakah yang setuju?

"Maksud Nona?" tanya Justin belum mengetahui motif Lisa mengatakan kalimat itu.

"Gue baru tau Inez sering dipukuli Rain." mata Lisa berubah sendu. "Gue ngerasa bersalah. Gue sahabat dia gak bisa paham keadaan sahabat gue selama dua tahun belakangan."

Senyum dia hati Justin berkembang. Namun raut wajahnya tetap datar seolah tak ada ekspresi di sana. "Sesuai perintah Nona."

"Kalau bisa nikahin aja. Inez udah 28 tahun, lo udah 32 tahun. Cocok dah kalian nikah."

"Sa, nikah gak semudah itu." imbuh Kevin.

"Jadi Kak Kevin gak mau cepet-cepet nikah sama aku?"

"Tentu mau!" jawab Kevin cepat.

"Kak, nikah gak semudah itu."

"Buat aku semua bisa jadi mudah."

"Ya udah, Jas Jus sama Inez sama."

Kevin merangkul bahu Lisa. "Itu biar jadi urusan mereka. Jadi ke pantai?" mereka berdiri dari bangkunya.

Sepeninggal Lisa dari kamar Justin. Pria itu memastikan kedua bucin itu menghilang dari pandangannya. Justin berteriak di ruangan kedap suara itu, sebenarnya dia sudah menyelidiki kasus ini dari awal.

Justin hanya menunggu titah Lisa untuknya mendekati Inez. Dan sekarang pintu itu sudah terbuka lebar, Justin segera masuk ke dalam celah itu. Sekarang bagaimana cara dia mendapatkan Inez. Dia terlalu kaku, tak tahu berinteraksi dengan kaum hama. Hidupnya monoton.

Bagaimana jika aku menghamili Inez? Otomatis dia tak bisa lepas dariku. Pikir otak cerdas Justin. Ya, nanti pria itu akan diskusikan dengan Lisa.

Sementara itu Lisa memeluk pinggang Kevin selama perjalanan. Teman-teman Lisa sengaja pergi ke pantai lebih dulu, mereka ingin menghabiskan waktu lama.

Selain berlibur, Maria dan Magdalena teman Lisa juga seorang Youtuber. Mereka mau membuat konten bersama.

"Kak."

"Ya?" Kevin membuka pintu mobil untuk gadisnya.

"Nanti mau mampir beringharjo." ucap Lisa yang disetujui Kevin. Semasa mereka kecil dahulu sering sekali menghabiskan waktu di malioboro atau beringharjo—mereka menemani Sita dan Laras berbelanja.

Kevin menjalankan mobilnya. Dirinya dan Lisa membicarakan kisah masa kecilnya. Ketika Lisa yang sangat dekat dengannya dari kecil dan perdebatan mereka saat Lisa meminta ijin bermain bersama Jeno.

Lisa sadar. Kevin sudah posesif padanya sedari kecil.

Kevin mengambil tangan Lisa, menggenggam tangan itu lalu mencium jemari gadisnya. "Aku sempat di tangkap polisi Sa." terang Kevin.

Gadis itu dilanda rasa shock. "Kapan?! Kasus apa?" Lisa memusatkan perhatiannya pada pria di sebelahnya.

"Kasus pencurian hati gadisku bernama Lisa."

Lisa memutar bola matanya malas. Mengeluarkan ponselnya lalu membuka sebuah aplikasi. "Polisinya pasti dia." Lisa menyodorkan ponselnya kepada Kevin.

"Bukan." lampu lalu lintas berubah merah. Kevin merebut ponsel dari tangan gadisnya, mengetik sesuatu di ponsel gadisnya. "Tapi dia,"

"Polisi gak berguna. Semua tugas dilimpahkan ke anak kecil." komentar Lisa sesudah ponselnya kembali ke tangannya.

"Orang dalam Sa."

Lisa tertawa. Memasukkan ponsel ke dalam dompetnya. "Kak Kevin tau sebelum ke Jogja, aku habisin banyak uang buat belanja."

"Asal kamu senang, aku gak masalah Sa. Lagipula aku kerja buat kamu juga akhirnya."

Lisa menepuk-nepuk bahu Kevin. "Ya. Bekerjalah seperti tuyul. Gak kelihatan, gak perlu pujian, gak cari perhatian tapi jelas hasilnya memuaskan."

*******

Continue Reading

You'll Also Like

185K 8.2K 49
COMPLETED . FOLLOW SEBELUM MEMBACA . 🥇 #1 - billioner 🥇 #1 - Orlando . SINOPSIS: Orlando Smith seorang pria tampan kaya raya dan juga seorang play...
12.5K 1K 29
Kehidupan Wangji sangat damai, dia juga menikah dengan seseorang yang dia cintai tapi semua berubah dalam sekejap saat kultivator iblis terkenal mera...
1.9K 139 30
Kehidupan Aluna dengan kekasihnya berbanding balik semuanya bisa ia miliki mulai dari karir, cinta dan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Berbeda...
1.1M 56.2K 48
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...