Me And Mr. Billionaire [END]

By Rarasprasasti22

1.1M 104K 8.4K

[Sebelum membaca follow akun ini dulu] (Sekuel Duda) 7 tahun Lisa ditinggal tanpa penjelasan. 7 tahun Lisa... More

one
two
three
four
five
six
seven
eight
nine
ten
eleven
twelve
thirteen
fourteen
fifteen
sixteen
seventeen
eighteen
twenty
twenty one
twenty two
twenty three
twenty four
twenty five
twenty six
twenty seven
twenty eight
twenty nine
thirty
thirty one
thirty two
thirty three
thirty four
thirty five
thirty six
thirty seven
thirty eight
thirty nine
forty
forty one
Spesial part
forty two
forty three
forty four
fourty five

nineteen

20.6K 2K 128
By Rarasprasasti22

Aku gak kasih visual Kevin karena aku bingung mau kasih siapa. Pokoknya Kevin gantengnya tiada tara.

*******

Pesta reunian teman Kevin. Pria itu memanggil seorang perias khusus untuk gadisnya dan membawa pakaian terbaik dari butik Ibunya. Lisa sedari tadi memejamkan mata saat wajahnya dipoles sedemikian rupa oleh dua pria melambai di sisinya.

Kevin berkata kalau teman-temannya akan membawa pasangan. Lisa bilang dia ingin jadi yang tercantik di antara semua perempuan di sana. Maka dari itu Kevin memanggil penata rias handal untuk mendandani gadisnya.

"Ih cucok meong cyin. You nampak cakrawiba." Yono yang ingin dipanggil Yuni itu itu mencolek dagu Lisa.

"Thank you Miss Yuni."

"You're welcome Darling."

Yono mengambil seperangkat pakaian dan perhiasan yang harus dipakai Lisa. Mereka membiarkan gadis itu mengganti pakaiannya di walk in closet. Dress V neck berwarna hitam senada dengan pakaian Kevin. Punggung mulus dan kaki jenjang Lisa juga dipertontonkan, tak perduli bagaimana reaksi Kevin nantinya. Toh, Laras sering memakai pakaian bentuk seperti ini dan Ayahnya tak marah.

Tapi Lisa tidak tahu, di balik ijin yang Hardi berikan. Selalu ada hukuman diterima Laras setiap malamnya.

Lisa mengambil tas yang tergantung di sebelah meja khusus perhiasan. Dia berjalan keluar ruangan dan berpapasan dengan Kevin yang sedang bermain ponselnya. Kerap kali pria itu memainkan ponselnya, padahal ponsel Kevin jauh lebih mahal dibandingkan milik Lisa.

Lisa tergolong gadis yang jarang berbelanja, mirip ibunya. Namun sekalinya mereka kesal pada pasangan masing-masing, uang di dalam ATM akan dikuras habis. Setelah itu terjadi, mereka kelimpungan sendiri lantaran bingung mau dikemanakan semua barang yang mereka beli.

"Aku udah siap."

Perhatian Kevin teralihkan. Dia menatap pakaian yang dikenakan Lisa. "Kamu pakai bra?" bukan pujian, tapi pertanyaan aneh yang Kevin keluarkan.

"Pakai lah! Beha tempel."

"Ganti gaunnya." perintah untuk pria itu seenaknya.

"Gak mau. Udah nyaman pakai ini." Lisa mendongak angkuh lalu berjalan ke arah lift di dalam penthouse Kevin. "Ayo berangkat, keburu telat!"

Kevin berlari kecil menyusul langkah Lisa. Dia menggamit pinggang gadisnya sampai ke parkiran. Kevin mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Jangan jauh-jauh dari pandanganku."

"Iya, Cintakuuuu." jawab Lisa gemas.

Kevin tersenyum senang, dia mengecup bibir Lisa sebagai ucapan terima kasih memanggil dirinya dengan sebutan 'cintaku'.

Mereka sampai di parkiran sebuah restoran yang sengaja di booking untuk satu malam. Restoran yang cukup besar untuk menampung tidak lebih dari 100 orang.

"Aku deg-degan." Lisa menyentuh dadanya.

Kevin memeluk pinggang Lisa posesif. Dia menuntun Lisa masuk ke dalam restoran, berkumpul bersama teman-temannya. Di dalam tidak sepenuhnya orang Indonesia, namun ada beberapa orang dari Inggris yang berteman dengan Kevin. Mereka mengalami perbincangan serius.

"Kau kekasih Kevin?" seorang bule akhirnya menotice keberadaan Lisa.

Kevin menarik Lisa mendekat. "Ya, dia gadisku."

"Cantik."

"Aku tahu." Lisa mengibaskan rambutnya, sombong. Kata Laras orang cantik tak boleh insecure, maka dari itu Lisa tak pernah merasa rendah diri. Ya, pada dasarnya semua wanita cantik jika mereka percaya diri kecantikan itu akan semakin terpancar.

Kak Kevin mengecup ringan bahu Lisa hingga tubuh gadis itu meremang. Dia menggoyangkan bahunya supaya calon suaminya itu menjauh dari bahunya.

Teman Kevin semakin lama bertambah, kebayakan dari mereka belum memiliki momongan. Mereka berkumpul, memperbincangkan masa kuliah. Lisa yang tak paham arah pembicaraan laki-laki di sekitarnya mulai menjauh dari Kevin.

Kalian tahulah, yang terjadi ketika sekumpulan orang ambisius dalam kelas sedang berkumpul bersama. Lisa jengah, dia golongan murid netral. Tidak pintar dan tidak bodoh, jadi Lisa memilih menyingkirkan.

Dia mengambil rainbow cake yang terus menggoda Lisa untuk dimakan. Di tengah kegiatannya mengisi perut, Lisa dikejutkan dengan keberadaan pria yang tiba-tiba berdiri di depannya.

"Aku Vero." dia memperkenalkan diri.

Lisa mengangkat satu alisnya. "Gak tanya." jawabnya cuek.

Pria itu terkekeh, menarik kembali uluran tangannya yang ditolak Lisa. "Kamu juga lulusan Harvard?"

"Lo jangan sok akrab sama gue. Pakai acara aku kamuan segala."

"Memangnya kenapa?"

"Risi." balas Lisa singkat.

Vero yang biasanya digandrungi banyak wanita cantik kini ditolak secara terang-terangan oleh gadis cantik di hadapannya merasa harga dirinya tergores. Baiklah Vero akan mengeluarkan skillnya sebagai player.

"Kamu lulusan Harvard?" Vero mengulang pertanyaannya yang belum di jawab Lisa.

"Gue lulusan Nusa Mandiri!" sentak Lisa kesal. Dia ingin makan tenang. "Lo bisa diam gak? Berisik! Sana lo pergi aja."

"Sendirian di sini?"

Lisa menoleh malas ke arah Vero. Dilihat-lihat tidak buruk juga, tapi masih kalah jauh dengan Kevin. Calon suaminya jauh lebih unggul.

"Sama calon suami. Lo gak usah goda-goda gue bisa gak? Muka lo tu udah jauh banget sama calon lagi gue, jadi gak usah berharap gue ngelirik muka standar lo." ucap Lisa menghancurkan kepercayaan diri Vero. Gadis itu seakan lupa jika Vero sempat jadi saingan Kevin semasa kuliah.

Tak lama kemudian Kevin datang menghampiri Lisa. Dia memeluk pinggang ramping kekasihnya.

"Vero." Kevin menatap tajam Vero. Mengeratkan pelukan Lisa yang juga membalasnya dengan melingkarkan tangannya di pinggang Kevin.

"Jadi dia pacar lo?" tanya Vero sinis.

"Calon istri." koreksi Kevin.

"Cantik juga."

Lisa tertawa pelan. "Iya lah, cocok kan kita? Bapaknya cool, ibunya hot. Anaknya dispenser."

"Gue duluan." merasa perempuan incarannya sudah memiliki gandengan. Vero menjauh. Dia memang seorang player, tapi merebut kekasih orang tidak ada dalam kamusnya.

"Kak Kevinnn...," Lisa merengek, tubuhnya sudah lelah berada di pesta reunian ini. Dia ingin segera pulang.

"Apa Babe?"

"Ayo pulang. Capek."

Kevin mengelus punggung Lisa yang terbuka. Secara langsung tangannya bersentuhan dengan punggung itu dan yang dilakukan pria itu lagi-lagi membuat Lisa bergelenyar.

"Kenapa kamu jadi sensitif begini Sa?" menjauh dari kerumunan, Kevin mengecup bagian belakang telinga gadisnya.

"Mungkin karena lagi menstruasi?"

Kevin memeluk Lisa dari belakang. Menutupi punggung gadisnya dan Kevin menggiring tubuh Lisa masuk ke dalam sebuah toilet di pojok restoran.

"Bagaimana kalau sedikit pemanasan? Mumpung sedang tidak ada yang di toilet."

Lisa menahan tangan Kevin yang hampir menggeser tali di bahunya. "Setan di kamar mandi banyak. Nanti takutnya Kak Kevin gak tahan."

"Ya sudah."

"Apa?"

"Kita sewa hotel di samping restoran ini." ucapnya ringan. Tak sadar perkataannya membuat Lisa menganga lebar. Gadis menepuk dahinya saat Kevin menariknya keluar dari restoran. Bedanya apa jika mereka menyewa kamar hotel atau di toilet? Malah di kamar hotel akhirnya malah lebih parah dong bamsat!

******

Continue Reading

You'll Also Like

265K 6.4K 62
Dyandra, seorang mahasiswi dijodohkan oleh Kania dengan kakaknya sendiri, yaitu Arya. Kania selalu berusaha supaya Dyandra menjadi iparnya dengan men...
1.9K 139 30
Kehidupan Aluna dengan kekasihnya berbanding balik semuanya bisa ia miliki mulai dari karir, cinta dan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Berbeda...
3.8M 131K 41
Bagaimana jika tujuan mu ingin mandiri malah dihancurkan dengan kejadian tak terduga bangun disalah satu kamar hotel dengan seorang pria yang sama se...
3M 130K 36
Clarita Wijaya, seorang dokter gigi muda yang masih menyandang status single sampai saat ini. Hingga suatu hari ia bertemu dengan seorang Dangerous C...