A: Antara (Seq SEPATU) #Aliso...

By iniitila

3.3K 614 285

Note: Baca SEPATU dulu. Masa lalu bukanlah hal yang perlu diperhitungkan bagi seorang Aiy. Karena mengingat m... More

THROWBACK
PROLOG
KEMBALI
JANGAN BERJANJI
KISS
BERTEMU KEMBALI
ARSHA BERBEDA
SELF INJURY
KONSEKUENSI MENCINTAIKU
RASA
TAHTA, KELUARGA, AIY!
Pre-quel (SEPATU)
SEAN DAN SEKRETARIS BARUNYA
BIARKAN DIA BAHAGIA
BREAK
SEPATU PUBLISH
CALONNYA AREZ
BYE, AREZ.
PENJELASAN ARSHA
PERASAAN YANG RUMIT
CINTA DI WAKTU YANG SALAH
JATUH PADA MASA LALU
PERMINTAAN TERAKHIR
LOVE IN SUNSET
AREZ? ARSHA?
FEELING REGRET
ERICK GAMA
PENGHIANATAN
SUARA SIAPA?
KITA BERAKHIR?
DUA BULAN LAGI
SELF HARM ... AGAIN?
MANTAN MERESAHKAN
TIDAK TERKENDALIKAN
TERLUKA KEMBALI
SHAMELESS BITCH
ORANG TUA ARSHA
DIKA PULANG
PENGUMUMAN PERNIKAHAN
SIAPA PRIA ITU?
THE FOURTH FACT
SASA DAN ZARA
TIGA GADIS YANG TERLUKA
KITA YANG TERJEBAK
PERMOHONAN SASA
PERUBAHAN ZARA
KISSMARK
KENYATAAN BERAT
HAMIL?
SHOCKED
TANGGUNG JAWAB
THE WEDDING
HADIAH LAICIA
AFTER WEDDING
MASIH KAMU
SEMAKIN RUMIT
SORRY BANGET
KELUARGA BESAR AREZ
SASA DAN ZIAN
ANGGUN
KENANGAN RUMAH POHON

PERMINTAAN ELINA

37 9 0
By iniitila

"Ini obatnya, jangan lupa di minum ya, Bu," ujar Aiy ramah pada seorang pasien.

"Iya, Dok. Terimakasih, saya permisi."

Wanita paruh baya itu berdiri dari kursinya dan meninggalkan ruangan Aiy. Aiy tersenyum sejenak. Entah kenapa membantu orang untuk sehat, membuat dirinya bahagia. Aiy merasa menjadi orang yang berguna setelah semua kerja keras yang dilakukan orang tuanya untuk dirinya.

"Kayanya kerjaan gue udah siap semua, kan? Gue mau makan siang dulu, deh."

Aiy membereskan barang-barangnya untuk segera pergi ke restoran terdekat. Siang ini, Arez tidak bisa menemaninya karena sedang ada urusan.

Aiy berdiri dari kursinya dan menuju pintu. Saat akan membuka pintu, seseorang ternyata telah membukanya duluan. Aiy berdiri sejenak sambil menunggu pintu itu terbuka sempurna.

Untuk sesaat, Aiy dibuat bingung oleh kedatangan seseorang yang tidak dia duga sama sekali. Untuk apa dia kesini?

"Hai."

Sapaan itu membuat Aiy semakin menajamkan penglihatannya, kalau didepannya ini bukan halusinasi. "Lo?"

"Kenapa? Kaget, ya, ketemu gue?"

Aiy langsung merubah mimik wajahnya seperti biasa. "Ngapain lo kemari? Lo sakit?"

"Enggak. Gue hanya ingin membicarakan sesuatu sama lo. Bisa kita bicara?" tanya orang itu.

"Maaf, gue banyak urusan," tolak Aiy.

Orang itu melirik jam tangannya. "Ini jam makan siang, Aiy. Lo ngehindari gue, kan?"

"Tuh, lo tau. Tiba-tiba gue banyak urusan saat melihat wajah lo," tukas Aiy.

"Whatever. Tapi gue butuh bicara sama lo, Ay. It's very important."

Aiy melengos sejenak. "Jujur, ya, gue males sebenarnya berurusan sama lo."

"So?"

"Ya udah, ayo." Aiy mendecak kesal dan berjalan mendahului orang itu menuju mobilnya.

🌱🌱🌱

"Ini pesanannya, Mbak." Seorang pelayan meletakkan steak pesanan Aiy, dan juga sebotol anggur. Jangan kira, jika Aiy akan menghabiskan sebotol anggur. Aiy tidak segila itu.

"Lo nggak mesen?"

"Enggak, gue diet."

Aiy mengedikkan bahunya acuh dan mulai menuangkan anggur ke dalam gelasnya.

"Lo minum, Ay?"

"It's up to me."

Aiy kembali meneruskan kegiatannya lalu memandang orang itu. "Jadi, apa yang mau lo omongin sama gue, El?"

Elina. Gadis yang tiba-tiba datang menemui Aiy siang ini adalah Elina. Wajar Aiy terkejut. Masih membekas diingatan Aiy, bahwa gadis di hadapannya ini dengan kukuh memintanya untuk menjauhi Arsha.

"Ay, soal Arsha. Gue mohon sama lo, jauhi Arsha. Biarin Arsha sama gue bahagia, Ay. Please, jangan ganggu hubungan gue sama Arsha lagi. Lo tau, kan, kalau gue sama Arsha mau nikah? Jauhi dia," pinta Elina.

Aiy mencoba untuk mencerna ucapan Elina. Apa maksud wanita ini? Jauhi Arsha? Menikah? Bahagia? "Lo bicara apa, sih? Lo ngelantur?"

"Gue serius, Ay. Jauhi Arsha. Biarin gue bahagia sama dia."

"Jauhi Arsha? Lo pikir gue deket sama dia? Lo kira gue mau sama Arsha lagi? Hei, gue udah punya pacar. Gue juga bodoamat sama kehidupan dia. Dia bukan siapa-siapanya gue lagi," cicit Aiy.

"Lo mungkin anggap Arsha begitu, tapi tidak dengan Arsha. Dia masih sayang sama lo. Arsha bahkan undur pernikahan kita karena lo balik ke Indonesia," ujar Elina lagi.

Jujur demi apapun Aiy tidak peduli dengan ini semua. "Urusannya sama gue apa, sih, El? Lo tau kalau gue udah gak ada apa-apa lagi sama Arsha. Kenapa lo suruh gue jauhi dia? Gue bahkan udah gak peduli dengan dia," kesal Aiy.

"Gue tau, Ay. Tujuan gue temui lo, gue mau minta satu hal."

"Minta apa lagi, sih, lo? Bukannya tadi udah minta," sindir Aiy. Wanita di hadapannya ini terlalu banyak bersandiwara.

"Kalau lo masih terus di Indonesia, Arsha gak bakalan bisa move-on dari lo. Jadi ...." Elina menggantungkan ucapannya, sedikit ragu untuk mengungkapkannya.

"Jadi apa?" Aiy memicingkan matanya, menduga-duga apa yang akan diminta wanita ular ini.

"Gue minta lo balik ke Sydney, biar Arsha sama gue hidup bahagia di Indonesia."

Aiy menyinis. "Gue sudah menduga lo akan meminta itu. Kenapa gak lo aja yang pindah ke luar negeri? Kenapa harus gue?"

Elina menghela napas berat. "Gue gak bisa, Ay. Gue enggak mau ke luar negeri."

"Kalau gitu gue juga gak mau," tolak Aiy.

"Ay, kali ini aja lo berkorban demi gue dan Arsha."

TING!

Elina terkejut ketika Aiy membanting sendoknya dengan keras ke atas piring. Wajah Aiy yang datar membuat Elina tidak tau apa yang sedang wanita itu pikirkan. Rautnya wajahnya tidak terbaca.

"Kenapa, sih, El? Kenapa harus gue? Lo ingat, dulu gue udah relain Arsha buat lo, kan? Gue bahkan pergi dari Indonesia buat lupain semuanya. Dulu lo juga yang ganggu kehidupan gue dan sekarang, gue harus berkorban demi lo? Lo pikir lo siapa? Gue bahkan nggak pernah anggap lo siapa-siapa. Bagi gue lo hanyalah benalu di kehidupan gue. Kenapa, sih, lo harus balik ke kehidupan gue?"

Elina terkejut dengan Aiy yang blak-blakkan dengannya. Elina tidak mengira Aiy akan menjadi seperti ini. Wanita itu sudah banyak berubah sekarang. Harusnya Elina tau itu. "Ay, gue minta maaf soal yang dulu. Gue hanya ingin Arsha balik sama gue, itu aja."

"Gue gak butuh kata maaf lo!"

Elina masih tidak menyerah. Dia akan terus membujuk Aiy agar mau menurutinya. "Ay, gue tau lo gak akan mau. Maka gue mau menawarkan sesuatu sama lo. Buat tiket ke luar negeri, gue akan tanggung semuanya. Semua kebutuhan lo di luar negeri akan gue tanggung, yang penting lo mau keluar dari Indonesia."

"Gue gak butuh uang lo, El. Gue lebih kaya dari lo. Lo masih gak ada apa-apanya dibanding gue," tukas Aiy.

"Cih, sombong banget, lo," decih Elina.

"Lo tau Alison Corp? Itu perusahaan milik papi gue, yang sekarang dikelola sama kedua kakak gue dan juga saudara gue. Lo tau Alison Boutique? Itu butik milik mami gue. Lo tau Alison Hospital? Itu rumah sakit milik gue. Lo tau Alison Restaurant? Itu restoran milik kembaran gue. Sebentar lagi kembaran gue juga mau launching hotel baru miliknya di Bali. Alison Hotel."

Aiy menjabarkan aset-aset yang dimiliki keluarganya. Oke, untuk saat ini Elina tercengang. Melawan Aiy dalam hal kekayaan bukanlah hal yang baik.

"Gue lebih kaya dari lo. Jadi gue nggak butuh uang lo," sinis Aiy.

"Ay, Arsha gak bisa move-on dari lo. Sebelum lo balik, semuanya baik-baik aja. Walaupun dia memang kadang mengingat lo, but so far it's okay. Tapi semenjak lo balik, dia uring-uringan lagi. Bahkan dia kembali menyakiti diri lagi," adu Elina pada Aiy.

Aiy benar-benar tidak perduli. Elina kira Aiy akan iba saat mendengar cerita wanita itu. Nyatanya tidak, Aiy justru tersenyum miring. "Lo tau El, itu karma buat lo."

"Karma? Maksud lo?"

"Sesuatu yang didapatkan dengan cara merebut, tidak akan bertahan lama. Lo gak bisa memaksakan hati Arsha untuk mencintai lo seorang. Kalau nyatanya dia masih mencintai gue, terus lo bisa apa?"

Elina terdiam sejenak. Bukan, bukan karena Elina merenungi perbuatannya. Tapi Elina sedang memendam kekesalan di dalam hatinya.

"Gue gak akan mau berkorban lagi, untuk seseorang yang tidak penting buat gue. Permisi,"

Aiy beranjak meninggalkan Elina sendirian. Aiy merasa, dia tidak perlu berlama-lama lagi bersama Elina. Ingat, jika tidak karena Elina merebut Arsha, Aiy tidak akan mengenal wanita itu.

🌿🌿🌿🌿🌿

Aiy kembali ke rumah sakit untuk melanjutkan pekerjaannya. Aiy masih lapar sebenarnya. Makan dengan Elina bukan ide yang bagus. Aiy bukannya makan makanannya, malah menjadi makan emosi.

"Siang, Dok," sapa seorang perawat pada Aiy.

Aiy hanya tersenyum membalasnya. Di rumah sakit ini, tidak ada yang tidak mengenal Aiy. Popularitas wanita itu sebagai keluarga kaya membuatnya di hormati layaknya seorang dokter biasa, bukan dokter magang.

"Dok, ada yang ingin bertemu dengan Anda di ruangan Anda," ujar perawat itu pada Aiy.

Aiy menaikan alisnya sebelah. "Oh, ya? Pasien, ya?"

Perawat itu menggeleng pelan. "Maaf, Dok. Saya kurang tau. Tapi sepertinya iya. Dia seorang pria."

Aiy mengangguk. "Baik, saya akan menemuinya. Terima kasih."

"Saya permisi, Dok," pamit perawat itu. Setelahnya, perawat itu pergi meninggalkan Aiy dan melanjutkan pekerjaannya.

Aiy sudah berjalan sedikit lebih cepat menuju ruangannya. Aiy tidak akan membiarkan seorang pasien menunggu dirinya terlalu lama.

Aiy sudah sampai di depan ruangannya. Aiy membenahi dirinya terlebih dahulu sebelum akhirnya menurunkan daun pintu untuk membukanya.

"Maaf menunggu la--"

"Hai."

"Arsha?"

🌿🌿🌿🌿🌿

Haiii ....

Ada yang udah nungguin A: Antara update? Ada yang udah penasaran sama kelanjutannya? Ada dong, ya, hehe.

Disini itu, Elina menemui Aiy untuk meminta Aiy balik ke luar negeri demi dirinya dan Arsha. Egois, gak, sih? Maksudnya gini, lho. Teman bukan, saudara bukan, kakak bukan. Dia bukan siapa-siapa tapi permintaannya itu seolah dia adalah orang penting yang kebahagiannya harus di utamakan.

Jujur, sih, aku gak suka sama Elina dan karakternya yang terlalu memaksakan kehendak. Lah, siapa suruh dulu ngerebut, ya, kan? Elina ninggalin Arsha demi cowok lain, dan ketika hubungan Elina dengan cowok itu sudah selesai, dia malah mencari Arsha kembali dan memaksa Aiy untuk melepaskan Arsha demi dia. Egois, kan?

Disitu Aiy karena lagi banyak masalah, jadi dia ngalah. Dia ke luar negeri buat melupakan semuanya. Sekarang, giliran si Elina mau nikah, kenapa Aiy harus berkorban lagi?

Ah, entahlah. Elina memang lucknut. Biar aku tambah semangat, jangan lupa buat vote, comment and share ke teman-teman kalian.

Babay❤️

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 37.4K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
17M 753K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
2.9M 302K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
3M 152K 62
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞