Wajah Minhyuk sudah pucat karena cekikan Sungchan, namun Sungchan tak menghentikan itu.

"Aku tidak peduli, jika Minhyuk mati, maka kau akan mati di tanganku"

Nafas Sungchan mulai memburu, ia benar-benar ketakutan sampai tak tahu harus menjawab apa lagi.

"Setidaknya, katakan kenapa aku harus mati?" Tanya Sungchan dengan suara gemetar.

Yuta mengeluarkan pisau lipatnya. "Memusnahkan keturunan Jung Yunho"

Tangan Sungchan terlihat gemetar, namun cekikannya tak mengendur dari leher Minhyuk.

"Menyerahlah, kau akan segera mati walau memberontak" ujar Yuta dengan helaan nafas.

Nafas Sungchan memburu hebat, wajahnya memucat, ia berharap ibunya tidak kembali ke kamar rawatnya, untuk menghindari Yuta dan Minhyuk.

Sungchan sebenarnya ingin menyuntikan cairan itu di tubuh Minhyuk, namun ia terlalu takut untuk membunuh, padahal nyawanya tengah terancam saat ini.

Cklek

"Ada apa ini?"

Sungchan mengendurkan cekikannya, Minhyuk dan Yuta pergi begitu saja seolah tidak ada yang terjadi.

Sungchan yang memandang sendu Ibunya, Dokter, beberapa suster, dan juga Jeno hanya bisa berdiri dengan kedua kaki yang gemetar.

Sungchan kembali ke brankarnya di bantu oleh para suster, sementara Ibunya dan Jeno nampak cemas.

"Mereka akan membunuhku" lirih Sungchan yang masih terlihat ketakutan.

"Jeno datang sebelum ibu, dia melihatmu dalam bahaya, Jeno menyuruh Ibu untuk memanggil dokter dan suster, setidaknya mereka pergi karena tertangkap basah akan melukaimu" lirih Ibunya.

Sungchan diinfus kembali, lalu diperiksa keadaannya.

"Anda harus tenang, semuanya akan baik-baik saja. Saya akan hubungi Tuan Jung untuk memperketat penjagaan di ruangan ini" ujar Dokter Lay, dokter kepercayaan Jaehyun.

"Terimakasih banyak dok" ujar Ibunya Sungchan, dan Dokter Lay mengangguk. Ia pun pergi bersama para suster.

"Sungchan, apa kamu terluka?" Tanya Juhyun, dan Sungchan menggeleng, matanya mengarah para suntikan yang terjatuh di lantai.

Jeno pun mengambil suntikan itu dan membuangnya ke tong sampah.

"Ibu, ibu jangan jauh dariku, biar aku melindungi ibu" bisik Sungchan yang terlihat cemas.

"Iya nak"

"Chan, siapa dua orang itu?" Tanya Jeno.

"Minhyuk orang kepercayaan kak Jaehyun, dan Yuta orang kepercayaan Minho. Awalnya gue gak tau kenapa Ara ngechat gue soal Minhyuk, dia bilang Minhyuk berbahaya, dan kebetulan Minhyuk datang bawa kopi" ujar Sungchan dengan suara pelan seraya melirik kopi di atas nakas.

"Ternyata Minhyuk berhianat sama kak Jaehyun, kata Ara Minhyuk hampir meracuni Ara" lanjut Sungchan yang membuat Jeno terkejut.

"Apa sekarang Ara baik-baik aja?" Tanya Jeno, dan Sungchan mengangguk. Ia masih terlihat lemas.

Juhyun mengusap bahu Sungchan. "Jangan terlalu dipikirkan"

Jeno bersyukur datang tepat waktu, ia tahu ia akan kesulitan untuk melawan Yuta dan Minhyuk, maka dari itu ia membawa orang lain untuk ke kamar Sungchan.

Namun, mungkin dirinya akan ikut dalam bahaya jika seperti ini.

**

Ara terlihat cemas karena Sungchan hanya membaca pesannya, Jaehyun yang melihat itu menghampiri Ara.

PERFECT DEMON || Day and Night + Jung Jaehyun✔️Where stories live. Discover now