🌼Chapter 15🌼

34.4K 1.4K 51
                                    

Selesai makan mereka semua berkumpul di ruang tamu sembari menikmati suara rintikan hujan yang kian semakin deras dengan posisi Melvin, Varo, dan Ronald berada di pangkuan kekasih mereka dan jangan lupakan kepala mereka yang berada tepat di dada Key, Rissa, dan Ara tentunya. Empuk! Pikir mereka bertiga.

Key teringat akan rencana liburan mereka beberapa waktu lalu, "Eh guys gimana rencana liburan kita? Jadi kan?" tanya Key menatap secara bergantian wajah para sahabatnya.

Ara dengan santai menimpali ucapan Key, "Gue mah ngikut aja".

"Ke puncak kan?" tanya Rissa dan di balas anggukan oleh Key.

Setelah itu keadaan menjadi hening hanya ada suara hujan saja yang terdengar.

"Yangg.." panggil Melvin dengan suara kecil sebab wajahnya masih berada di dada Key.

"Apa sayang?" Key menundukkan kepalanya guna melihat wajah Melvin.

Bukannya menjawab pertanyaan dari Key Melvin malah melihat ke arah Varo dan Ronald seolah mereka sedang berbicara lewat tatapan matanya itu. Key, Rissa, dan Ara hanya memperhatikan saja mereka ingin melihat apa yang akan di lakukan selanjutnya oleh para kekasih mereka.

"M-mau itu.." ucap Melvin dengan gugup.

"Itu apa sayang?"

"Minum susu" jawab Melvin sambil memainkan jari tangannya tidak berani menatap wajah Key secara langsung.

"Ohh susu ya sudah sebentar ya Key buatin dulu" Saat Key akan menurunkan Melvin ke sofa Melvin malah semakin mengeratkan pelukannya pada leher Key.

"Bukan susu itu Momm..."

"Terus susu apa sayang?" Key kembali mendudukkan dirinya di sofa tentu saja dengan Melvin yang setia berada di pangkuan nya.

"Ini.." ucap Melvin seraya menepuk kecil payudara Key

Key, Rissa, dan Ara shock mendengar ucapan dari Melvin tidak menyangka bahwa Melvin menginginkan hal itu. Belum sempat Key menjawab sudah di dahului oleh rengekan dari Varo dan Ronald yang menginginkan hal yang sama.

"Riss Varo juga mau.."

"Raa mau jugaaa.."

Mereka bertiga mengeluarkan jurus andalannya yaitu dengan puppy eyes miliknya.

Mereka bertiga saling memandang seolah bertanya "gimana kasih gak?". Karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari Key, Rissa, maupun Ara akhirnya Melvin berbicara lagi.

"Tapi kalau kalian gak mau gak papa kok kita gak akan maksa lagi pula kita cuma pingin ngerasain doang kok gimana rasanya minum ASI karena dari kecil kita udah gak minum ASI kita cuma di kasih susu formula... Tapi ya itu semua kembali ke kalian kita gak akan maksa kalau emang kalian gak mau ngasih..."

Keadaan di ruang tamu kembali hening mereka semua sedang bergulat dengan pemikiran mereka sendiri.

"Tapi kita kan belum punya anak sayang mana bisa ASI nya keluar" ucap Key dengan lembut. Sungguh hati Key sangat sakit ketika mendengar perkataan dari Melvin.

"Gak keluar juga gak papa kok" Melvin memandang wajah Key dengan tatapan mata yang sayu.

"Oke El boleh nenen tapi gak boleh lebih dari itu ya sayang" putus Key pasrah dan di angguki oleh Melvin dengan cepat lalu Key melihat kedua sahabatnya sedang menatap dirinya. Key paham apa maksud dari tatapan itu dan Key hanya menganggukkan kepalanya.

"Bibi.."

Tidak lama Bi Tuti datang menghampiri mereka, "Iya non ada yang bisa bibi bantu?"

"Tolong ambilkan selimut 3 ya" pinta Key dengan lembut. Tak lama Bi Tuti datang dan menyerahkan 3 selimut yang di minta oleh Key tadi.

"Makasih Bi"  Bi Tuti mengangguk dan segera meninggalkan mereka untuk melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda karena di panggil oleh Key.

Key segera memakaikan selimut pada kepala Melvin dan membuka bajunya untung saja hari ini Key mengenakan baju yang mempunyai kancing di depan lalu di lanjut melepas kaitan bra-nya. Setelah semua terlepas Key langsung menyodorkan nipple nya ke arah mulut Melvin tanpa membuang waktu lama Melvin langsung saja melahap nipple Key.

"Jangan di gigit ya sayang" ucap Key memperingati Melvin.

"Hmmm" jawab Melvin dengan suara yang tidak jelas sebab mulutnya tersumpal nipple milik Key.

Varo dan Ronald yang melihat Melvin sedang menyusu pun menjadi iri. Rissa yang melihat Varo sedang menatap ke arah Melvin dan Key sontak saja menjadi kasihan lalu Rissa langsung mengambil selimut dan melakukan apa yang tadi di lakukan oleh Key. Varo yang melihat benda yang di inginkannya berada tepat di hadapan langsung saja melahapnya dengan rakus namun tetap lembut karena Varo tidak ingin menyakiti Rissa.

"Raaaa mauu.." rengek Ronald dengan tatapan memohon bukan Ara namanya jika tidak mengerjai Ronald seperti saat ini.

"Gak mau ah Ara buatin susu yang biasa aja ya.." Ara menahan tawanya sebenarnya Ara tidak tega melihat wajah Ronald yang seperti ingin menangis namun entah kenapa Ara sangat senang jika melihat Ronald menangis karena ulahnya.

"Gak usah Ronald mau ke kamar aja" Ronald bangkit dari pangkuan Ara. Saat akan berjalan tangan Ronald di tarik oleh Ara menyebabkan Ronald jatuh kembali ke pangkuan Ara.

"Mau kemana sayang?" tanya Ara seraya melingkarkan tangannya pada perut Ronald.

"Kamar.." Ronald mencoba melepaskan tangan Ara yang melingkari perutnya.

"Ara bercanda sayang jangan pergi ke kamar ya sini aja sama Ara" Ara membalikkan badan Ronald hingga mereka berhadapan lalu segera membuka baju beserta bra-nya.

"Ternyata gini ya rasanya menyusui" celetuk Rissa setelah beberapa menit terdiam.

"Iyaa tapi bedanya ini bayi besar bukan bayi umumnya" Key terkekeh pelan saat menyadari bahwa dirinya tidak sedang menyusui bayi pada umumnya.

"Untung aja mereka udah tidur kalau belum bisa ngambek" Memang benar jika Melvin, Varo, dan Ronald sudah tidur tidak lama setelah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Ucapan Ara membuat para gadis yang berada di ruangan tersebut menjadi tertawa namun tidak terlalu keras karena takut membangunkan babyy mereka yang sudah berada di alam mimpi.

Setelah mengobrol cukup lama akhirnya mereka semua memutuskan untuk membawa kekasih mereka ke kamar agar tidurnya semakin nyaman.

"Guys ke kamar yuk" ajak Key kepada ke dua sahabatnya. Ke dua sahabatnya mengangguk setuju.

Lalu mereka beranjak dari ruang tamu menuju kamar masing masing dengan keadaan Melvin, Varo,ndan Ronald masih menyusu dan tampaknya mereka tidak terganggu sama sekali bahkan semakin mengeratkan pelukannya.

💐💐💐💐💐💐
Selamat malam guys 🤗
Jangan lupa vote and komen ya😚
Tandai jika menemukan adanya typo lagi 🙏

Minta pendapat nya dong

Menurut kalian lebih baik Melvin,Varo,dan Ronald minum susu lewat botol atau sumber aslinya?
Komen sebanyak-banyaknya yaa
Kalau banyak yang setuju nanti chapter selanjutnya kaya gini terus tapi kalau banyak yang gak setuju chapter selanjutnya diganti pakai botol aja

Oke segitu aja dari author
See you next chapter 🤗
Byeeeeeee ♥️

MY BIG BABY (COMPLETED) Where stories live. Discover now