🌼Chapter 18🌼

29.9K 1.1K 46
                                    

"Cinta itu seperti angin. Kau tak dapat melihatnya,tapi kau dapat merasakannya."
.
.
.
.

Setelah selesai makan mereka semua berkumpul di ruang keluarga dengan para pria sedang bermain game sedangkan para wanita sedang membicarakan sesuatu.

"Guys gue mau ngomong sesuatu"

"Mau ngomong apaan?" tanya Rissa tetapi matanya tidak menatap Key melainkan ke arah ponselnya.

"Gue serius nih taruh dulu handphone Lo" Mendengar perkataan Key Rissa pun akhirnya meletakkan ponselnya.

"Jadi gini Lo berdua mau gak kalau misalnya kita ngasih ASI ke El, Varo, sama Ronald? Gue kasihan ngeliat El selalu minta nenen terus sama gue dengan semangat gitu tapi ya walaupun sekeras apapun usahanya ASI gue gak mungkin keluar maka dari itu gue pingin banget ngasih ASI buat El" Key menjelaskan panjang lebar seraya melihat ke arah Melvin yang sedang serius memainkan game bersama Varo dan Ronald.

"Gue juga sih kasihan lihat Ronald kalau masih nenen sama gue"

"Sama gue juga apalagi kita tau dari kecil mereka gak minum ASI melainkan susu formula yang jelas itu gak baik buat kesehatan mereka"

"Gue sih rencananya sebelum kita pergi liburan gue mau minta tolong sama Tante Mira buat bantuin kita supaya ASI kita cepat keluar tapi sebelum itu gue sama Lo berdua juga harus bilang ini semua ke orang tua kita dulu mulai dari awal El, Varo, dan Ronald minta nenen baru setelah itu kita pergi konsultasi ke Tante Mira Lo berdua setuju gak?" usul Key. Rissa dan Ara tampak terdiam sejenak namun tidak lama mereka mengangguk bersamaan. Note : Tante Mira itu adik dari Bunda Citra yang berprofesi sebagai dokter kandungan ya.

"Oke nanti secepatnya gue hubungin Mamih gue"

"Iya nanti juga gue hubungin Mamah"

"Gue mau coba bicara dulu sama Bunda" Key mengambil ponselnya lalu menghubungi nomor Bunda nya itu.

"Assalamu'alaikum sayang ada apa?" tanya Bunda Citra ketika sambungan telepon terhubung

"Waalaikumsalam jadi gini Bun ada yang mau Key bicarakan sama Bunda"

"Bicara apa sayang?"

"Nanti aja Bun Key kasih tau kalau Key udah di rumah.. Oh iya Bunda masih sama siapa? Kok suaranya ramai banget"

"Oh ini ada Mamih Mutia sama Mamah Rara biasa sayang"

"Loh di situ ada Mamih Mutia sama Mamah Rara juga? Kebetulan Bun Rissa sama Ara juga ada yang mau di bicarakan sama beliau"

"Ya sudah kalau bisa kalian pulang sekarang ya kita bicarakan semuanya di sini"

"Oke Bun Key sama yang lain siap siap dulu assalamu'alaikum Bunda"

"Iyaa sayang Bunda tunggu ya... waalaikumsalam sayang" Setelah itu panggilan berakhir.

"Kalian mau pergi kemana?" Suara bass milik Melvin mengentikan langkah Key, Rissa, dan Ara yang akan menuju kamar.

"Ini sayang kita mau ke rumah Key kalian mau ikut gak?" Tanpa menunggu lama mereka bertiga segera mengakhiri permainan game nya.

"Ikuttt..." Melvin merentangkan tangannya meminta di gendong oleh Key begitu juga dengan Varo dan Ronald.

Langsung saja Key, Rissa, dan Ara menghampiri kekasih mereka lalu menggendongnya menuju kamar hanya sekedar untuk ganti baju. Setelah selesai mereka langsung pergi menuju garasi untuk mengambil mobil mereka seperti biasa mereka hanya menggunakan satu mobil saja.

MY BIG BABY (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang