🌼Chapter 29🌼

23.9K 1K 162
                                    

Sesampainya di mansion Melvin segera keluar dari mobil lalu langsung masuk meninggalkan kekasih beserta para sahabatnya di halaman depan. Mereka yang di tinggalkan hanya bisa menghela nafas karena mereka tau keadaan Melvin sedang tidak baik baik saja.

Mereka pun memutuskan untuk masuk dan duduk sejenak di ruang keluarga guna membahas masalah tadi.

"Key mulai malam ini Lo harus lebih extra waspada lagi intinya Lo gak boleh lengah buat jagain Melvin karena feeling gue Melvin pasti mau ngelakuin sesuatu hal yang buruk" Entah kenapa Ronald merasa akan ada sesuatu yang terjadi pada Melvin.

"Iya Key gue setuju sama Ronald Lo juga tau kan kalau Melvin tuh paling perasa banget kalau menyangkut kehidupan pribadinya apalagi tadi Max bawa bawa nama almarhum Daddy sama almarhumah Mommy pasti semua anak gak akan terima kalau orangtuanya di bawa bawa gitu apalagi kalau orangtuanya udah gak ada" Sejujurnya Varo tidak terima jika almarhum Daddy dan almarhumah Mommy di olok olok begitu.

"Kalau aja tadi Rissa gak nahan gue udah gue hajar tuh si Max njir" Varo mengepalkan tangannya seolah bersiap untuk menghajar Max.

"Sayang bahasanya" ujar Rissa memperingati kekasihnya karena berkata seperti itu sedangkan Varo yang mendengar peringatan dari Rissa hanya cengengesan saja sembari menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

"Sama gue sebenernya juga pengen banget hajar si Max tapi kan Ara nahan gue" Jelas sekali dari nada bicaranya Ronald sedang menahan amarahnya Ara yang berada disampingnya berusaha untuk meredakan amarahnya Ronald.

"Gue paham apa yang Lo semua rasakan sekarang tapi ya gak semua masalah harus diselesaikan dengan kekerasan masih banyak cara lain selain kekerasan lagipula kalau Lo berdua emosi dan gak terima terus apa kabar sama El? Pasti El jauh lebih sakit hati selain orangtuanya Max juga secara gak langsung udah buat El jadi merasa minder sama dirinya sendiri dan gue gak mau El terpuruk lagi sama kaya waktu Daddy dan Mommy meninggal" ucap Key mencoba untuk merendam emosi Varo dan Ronald.

Pyaarr

Belum sempat Varo maupun Ronald menjawab perkataan Key mereka di kagetkan oleh benda pecah yang berasal dari kamar Melvin dan Key. Tanpa membuang waktu mereka langsung berlari menaiki tangga menuju kamar Melvin dengan perasaan campur aduk terutama Key yang sangat khawatir terhadap Melvin.

Mereka tidak bisa masuk ke dalam untuk mengecek kondisi Melvin karena Melvin mengunci pintunya membuat mereka harus membantu bibi mencari kunci cadangan kamar itu. Setelah 10 menit mencari akhirnya mereka mendapatkan kunci itu dan segera membuka pintu kamar Melvin.

"Astaghfirullah" Setelah berhasil membuka pintu itu dan yang pertama kali mereka lihat adalah kamar yang super berantakan berbeda sekali dengan sebelum mereka pergi keluar. Sepertinya Melvin tadi mengamuk dan menghancurkan seluruh perabotan ataupun hiasan yang ada di dalam kamar ini.

"Melvin mana kok gak ada?" Ara tidak mihat keberadaan Melvin di kamar. Kamar tersebut kosong hanya ada barang-barang yang berserakan.

"Kamar mandi" Key menduga bahwa Melvin ada di dalam kamar mandi.

"Sial pintunya di kunci lagi" geram Ronald saat pintu kamar mandi juga terkunci seperti tadi.

"AAAARRRRRRRGGGGGGG" jerit Melvin dari dalam dan di lanjut dengan suara seperti ada sesuatu yang menghantam dinding kamar mandi.

Key pun semakin panik saat mendengar teriakkan dari Melvin pikirannya semakin kalut takut terjadi sesuatu dengan Babyy nya.

"Dobrak" Varo dan Ronald memasang kuda-kuda sedangkan Key, Rissa, dan Ara mundur untuk memberi ruang bagi Varo dan Ronald untuk mendobrak pintu kamar mandi.

MY BIG BABY (COMPLETED) Where stories live. Discover now