🌼Chapter 39🌼

15.4K 753 24
                                    

"Jika seseorang memilih pergi meninggalkanmu, jangan memohon padanya untuk bertahan, karena jika dia mencintaimu dia tak akan pergi." ~Melvino
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Melvin pun perlahan membuka matanya dan melihat wajah cantik milik kekasihnya yang tepat berada di depan wajahnya seketika senyuman pun langsung terukir di bibirnya.

"El bersyukur banget bisa dapatin orang sebaik Key.. Jika seandainya dulu Key tidak memberi perhatian pada El mungkin El gak akan bisa jadi seperti ini dan El juga tidak akan pernah merasakan kasih sayang yang El dapatkan saat ini.. Terima kasih Key atas semua kebaikan Key dan keluarga Key semoga El bisa membalas kebaikan kalian semua.. El berharap kita bisa bersama sampai maut yang memisahkan kita.." Melvin bernostalgia mengingat pertemuan pertama mereka sembari mengelus pipi Key dengan lembut dan mengecup kening Key sekilas.

"Loh sayang kok nangis? Ada yang sakit ya? Atau El pusing lagi?" Seketika Key menjadi panik melihat air mata Melvin. Bagaimana tidak panik saat Key membuka matanya Melvin sudah berlinang air mata di hadapan dirinya dan saat Melvin mencium kening nya Key dapat merasakan ada air yang mengalir di wajah nya dan ternyata itu adalah air mata milik Melvin.

"Babyy bicara dong sayang kenapa nangis? Jangan buat Key khawatir" Melvin tidak menjawab melainkan menyembunyikan wajahnya di dada Key. Key mengelus kepala Melvin perlahan yang sudah bertengger manis di dada Key.

Melvin hanya diam saja tidak ada jawaban apapun hanya terdengar isak tangis Melvin. Key dengan sabar menunggu Melvin agar tenang terlebih dahulu tidak lupa juga tangan nya tidak berhenti mengelus rambut dan punggung Melvin bergantian.

"Makasih Yangg" Tangisan Melvin sudah mereda dan hanya meninggalkan wajah Melvin yang memerah karena sedang sakit dan juga sehabis menangis.

"Makasih buat apa sayang?"

"Makasih untuk semuanya Key atas kebaikan Key dan keluarga.. Makasih juga Key selalu ada buat El dan sudah mau menerima semua kelakuan buruk El... Andai kita tidak bertemu Key mungkin El gak akan bisa seperti ini El gak akan pernah bisa mendapatkan kasih sayang yang El rasakan sekarang... Kalau gak ada Key dan yang lainnya El sendirian El udah gak punya siapa-siapa lagi Daddy sama Mommy gak tau ada dimana Key.." Melvin mengakhirinya dengan air mata yang berlomba-lomba terjun bebas melewati pipi Melvin.

"Key juga makasih karena El sudah hadir di hidup Key mewarnai hidup Key..Key sangat menyayangi El dan Key tidak akan pernah melepaskan El.." Key lalu mencium kening Melvin yang berada di pelukannya dengan penuh kasih sayang. Melvin hanya bisa menutup mata meresapi ciuman Key pada kening nya. Air mata terus mengalir di pipi Melvin seakan enggan untuk berhenti ketika melihat dan merasakan betapa Key sangat menyayangi dirinya.

"Terima kasih Tuhan engkau sudah memberikan wanita yang begitu baik terhadap hamba" batin Melvin lagi-lagi mengucapkan syukur atas apa yang di dapatkan nya selama ini.

"Udah sayang jangan nangis lagi ya lebih baik El mandi biar lebih fresh Key siapin air hangat nya dulu sebentar" Key menghapus air mata Melvin terlebih dahulu dan bangkit mempersiapkan keperluan Melvin untuk mandi.

Melvin hanya tersenyum simpul melihat Key yang mondar mandir mempersiapkan keperluan mandi untuknya dan baju ganti sedangkan dirinya hanya duduk di ranjang dan hanya memandangi Key. Mengapa Melvin tidak membantu Key? Jawaban karena Key sendiri yang melarang Melvin membantunya karena menurut Key ini adalah pekerjaan yang mudah dan Key bisa melakukannya sendiri.

"Nah sudah selesai ayo mandi sayang" Key mengangkat Melvin ke gendongannya dan langsung membawanya ke kamar mandi.

Sesampainya di kamar mandi Key menurunkan Melvin tepat di samping bathub yang sudah berisi air hangat lalu Key membantu Melvin melepaskan baju dan untuk celananya memang Melvin lepas sendiri namun tidak untuk celana dalamnya karena Melvin ingin berendam menggunakan celana dalam saja.

MY BIG BABY (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang