🌼Chapter 20🌼

29.8K 1K 53
                                    

"Cinta tidak memilih tempatnya untuk tumbuh,dia akan tumbuh dihati siapa saja"
.
.
.
.

Para lelaki yang sedang berkumpul di ruang keluarga sembari menunggu kedatangan sang wanita itu tampak menoleh bersamaan ketika mereka melihat orang yang di tunggunya sudah berada di depan matanya namun tidak untuk Melvin entah apa yang sedang di pikirkan oleh Melvin sehingga terlihat jelas raut wajah Melvin yang sedang menahan amarah dan juga kesedihan.

"Sayang.." Key menyadari bahwa Melvin sedang melamun terbukti Melvin tidak menyadari kedatangannya.

"Eh udah selesai?" Melvin tersentak kaget saat Key duduk di sampingnya.

"Udah kok El baik baik aja kan?Kelihatannya murung gitu?" tanya Key kemudian merangkul Melvin dan meletakkan kepala Melvin di ceruk lehernya.

"El gak papa kok" Melvin menjawab dengan gugup membuat Key semakin yakin bahwa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Melvin.

"Beneran? Gak bohong kan sama Key?" Melihat tatapan mengintimidasi dari Key membuat Melvin menjadi keringat dingin.

"Gak kok Yangg El cuma mau pipis aja" Setelah mengatakan hal itu Melvin segera pergi menuju kamar mandi. Sebenarnya itu hanyalaj tipuan saja agar Key tidak tanya lebih banyak lagi.

Key bertanya pada Ronald sebab merasakan ada yang aneh dengan kekasihnya itu.

"El kenapa sih? Kok tingkahnya jadi aneh gitu?" Ronald pun menggeleng pelan.

"Gak tau juga semenjak balik dari kamar mandi jadi gitu"

Key hanya menghembuskan nafas sembari menerka apa yang terjadi tadi saat mereka meninggalkan ruang keluarga hingga dengan Melvin menjadi seperti itu.

"Buat tadi yang masih penasaran kita bahas apa di dalam jadi gini Key, Rissa, dan Ara sepakat untuk memproduksi ASI dan ASI tersebut untuk para kekasihnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah El, Varo, dan Ronald" Bunda menjelaskannya pada para suami dan David agar tidak penasaran lagi.

"Tunggu dulu tapi di usia mereka yang masih muda ini bahkan usia mereka pun belum ada 20 bisa menghasilkan ASI?" tanya Papih Arkan. Mama Mutia yang mendengarnya pun menjawab pertanyaan dari suaminya itu.

"Bisa dong Pih kan ada caranya"

"Caranya gimana?" kali ini Papah Leo lah yang bertanya.

"Tadi kata Mira itu harus minum suplemen dan juga payudaranya harus di pompa pakai pompa elektrik" jawab Mamah Rara menjelaskan yang di katakan oleh Tante Mira.

"Kita sih para ibu setuju tapi kalian para ayah setuju gak?" tanya Bunda lagi.

Beberapa saat keadaan menjadi hening tak ada yang berbicara mereka masih menimbang-nimbang apakah akan menyetujui atau tidak.

"Ayah gak setuju" ucap Ayah Bagas dengan tegas. Membuat semua yang berada di ruangan itu memandangnya.

"Loh kenapa Ayah gak setuju?" tanya Key pada Ayah nya.

"Jelas ayah gak setuju sayang itu bahaya buat kalian bertiga dan lagi kalian juga baru pacaran belum ada ikatan yang pasti jika sampai kalian khilaf dan yang laki laki tidak mau tanggung jawab gimana? Kalian sendiri yang harus menanggung semuanya dan juga pastinya kalian malu minimal kalian tunangan terlebih dahulu dengan begitu semua akan jelas ada ikatan yang pasti di antara kalian tapi bukan berarti kalian bebas melakukan apa saja tetap saja masih ada batasannya" Suasana di ruangan itu seketika menjadi mencekam.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengar semua perkataan dari Ayah orang tersebut adalah Melvin. Melvin mendengar semua perkataan Ayah karena saat ini Melvin sedang bersembunyi di balik dinding yang menghubungkan dapur dan ruang keluarga. Memang kamar mandi yang di gunakan oleh Melvin tadi berada di dapur dan dengan perlahan Melvin mendekati mereka.

MY BIG BABY (COMPLETED) Where stories live. Discover now