🌼Chapter 2🌼

88.8K 4.2K 349
                                    

Setelah beberapa jam mendengarkan penjelasan materi dari Bu Stefani akhirnya waktu yang ditunggu tunggu oleh semua siswa pun tiba apa lagi kalau bukan waktu istirahat. Mendengar bel berbunyi seluruh siswa siswi segera berhamburan ke luar kelas ada yang ke kantin, perpustakaan, taman, dan lain sebagainya namun di natara semua itu kantin lah yang menjadi sasaran pertama para siswa maupun siswi itu.

Setelah membereskan semua alat tulis yang di pakainya Ara segera mengajak kedua sahabatnya untuk pergi ke kantin.

"Ke kantin yuk"

"Ayo lah cacing diperut gue udah konser nih" jawab Rissa dengan semangat membara. Untung kelas sudah mulai sepi jadi mereka tidak menjadi pusat perhatian seperti tadi pagi.

"Emang cacing diperut Lo konser apa Ris?" tanya Key sambil terkekeh karena mendengar perkataan Rissa yang kelewat aneh.

"Mana ada cacing bisa konser Ris Lo mah ada-ada aja" Ara tertawa pelan saat Key bertanya seperti itu.

Karena sudah tidak sabar akhirnya Rissa menarik tangan kedua sahabatnya dan menyeretnya ke kantin.

"Ayo lah buruan nanti keburu habis makanan nya"

Key dan Ara yang tangan nya di tarik oleh Rissa pun hanya bisa pasrah saja. Sahabatnya yang satu ini memang tidak sabar jika berkaitan dengan makanan.

Sesampainya di kantin mereka segera memesan makanan namun saat akan mencari tempat duduk semua penuh terkecuali meja yang digunakan oleh Melvin, Varo, dan Ronald. Mereka sempat ragu saat akan menghampirinya karena mereka bertiga tau tak ada seorang pun yang boleh duduk ditempat tersebut.

"Aduh gak ada tempat kosong lagi gimana dong" keluh Ara. Matanya menatap tajam seluruh ruang kantin guna menemukan meja yang kosong namun nihil semua meja telah terisi.

"Masih ada kok" Setelah menimbang-nimbang akhirnya Key berani berkata seperti itu.

Rissa yang semula lesu menjadi semangat kembali setelah mendengar perkataan Key, "Mana Key?" tanya Rissa dengan wajah berbinar.

Key tidak menjawab namun jari telunjuk mengarah ke sudut kantin. Rissa dan Ara pun mengikuti arah yang di tunjuk oleh Key saat tau tempat yang di tunjuk oleh Key adalah singgasana milik Melvin dan teman-temannya mereka berdua menjadi ragu.

"Lo yakin Key mau ke sana?" tanya Rissa terlihat dari raut wajahnya Rissa sangat ragu dan sedikit takut mungkin.

Dengan santainya Key malah bertanya kembali pada Rissa, "Iya emang kenapa?"

"Lo kan tau itu singgasana Melvin sama teman-temannya memang boleh kita gabung ke sana?" tanya Ara. Bingung dengan jalan pikir Key sekarang ini.

"Udah gak papa kita kesana aja siapa tau kita di bolehin" ajak Key kepada kedua sahabatnya itu.

Lalu mereka bertiga menghampiri Melvin dan kedua temannya yang sedang asik bermain game online di ponselnya.

"Hai boleh gabung gak? Soalnya meja yang lain penuh cuma meja ini yang masih kosong" tanya Key sekaligus meminta izin nada bicaranya yang sangat lembut mampu menghipnotis orang yang mendengarnya.

Melvin pun mengangkat kepalanya melihat siapa yang datang menghampiri mereka ternyata itu adalah Key dan kedua temannya. Sekilas Melvin mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin dan memang benar semua meja penuh kecuali meja yang mereka tempati sekarang.

"Ya" Ingin menolak tapi tidak enak sebab mereka bertiga perempuan akhirnya dengan sedikit terpaksa Melvin mengizinkan mereka untuk duduk satu meja dengannya.

Mereka sempat terkejut kala mendengar Melvin memperbolehkan mereka satu meja hingga suara Rissa membuat Key dan Ara menyadarkan dari rasa terkejutnya.

MY BIG BABY (COMPLETED) Where stories live. Discover now