🌼Chapter 9🌼

40K 1.7K 37
                                    

Saat ini Melvin, Varo, Ronald, Key, Rissa, dan Ara sedang berada di kantin karena jam pelajaran kosong akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke kantin agar tidak jenuh saat di kelas.

"Gimana kalau kita liburan?" usul Ronald tiba tiba. Dengan cepat Ara menyetujui usul dari kekasihnya itu.

"Gue setuju sama Ronald"

"Boleh aja kita juga butuh refreshing" Varo menimpali ajakan dari Ronald begitu pun dengan Rissa yang tampak bersemangat saat Ronald mengusulkan untuk pergi liburan.

"Gimana Key Vin?" tanya Ronald kepada keduanya yang dari tadi hanya diam saja.

"Kalau gue sih terserah Key aja kalau Key ikut gue juga ikut" Melvin menatap wajah Key yang di sampingnya. Key pun tersenyum simpul.

"Emang kita mau pergi ke mana?" Key menatap Ronald. Otak dari rencana liburan ini.

"Gimana kalau puncak aja? Jangan terlalu jauh lah kalian bertiga kan masih harus ngurus keperluan kuliah" Varo menunjuk Key, Rissa, dan Ara. Ke tiga wanita yang di tunjuk oleh Varo pun mengangguk. Benar perkataan Varo mereka memang harus mengurus keperluan kuliah.

"Yang lain gimana? Setuju gak kalau ke puncak?" Ronald bertanya seraya menatap wajah para sahabatnya dan kekasihnya itu secara bergantian.

"Okeyyyyyyy setujuuuu" semua menjawab dengan kompak kecuali Melvin yang diam saja seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Vin Lo kenapa? Kelihatannya gelisah gitu" tanya Rissa yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Melvin yang cukup aneh.

"Perasaan gue tiba-tiba gak enak gue kepikiran terus sama keadaan Mommy dan Daddy" Suatu kebiasaan Melvin ketika sedang gelisah yaitu menggigit bibirnya sendiri sepertinya saat ini.

"Babyy bibirnya jangan digigit gitu nanti kalau luka gimana? Lepas sayang" Key mengusap bibir Melvin agar Melvin segera melepaskannya

"Loh Vin bukannya Daddy Kenzie sama Mommy Dian pulang hari ini ya?" tanya Varo pasalnya semalam Mommy Dian menelpon mereka dan mengatakan besok pagi akan pulang ke Indonesia.

"Maka nya itu gue jadi khawatir takut mimpi gue jadi kenyataan" pikiran buruk terus menghantui Melvin membuat Melvin semakin tidak tenang.

"Sayang gimana kalau hubungi mommy aja biar kita semua tau keadaan Mommy sama Dadyy itu gimana" usul Key karena tidak tega melihat babyy boy nya dalam keadaan seperti ini.

Melvin pun segera menelepon Mommy nya harap harap cemas karena panggilan pertama tidak di angkat namun akhirnya pada panggilan ke dua Mommy Dian mengangkatnya. Melvin sengaja mengaktifkan speaker agar semua nya mendengar apa yang sedang Melvin bicarakan.

"Hallo Mom" sapa Melvin saat sambungan telepon terhubung

"Hallo sayang ada apa?"

"Mommy masih ada dimana?" bukan nya menjawab Melvin malah balik bertanya

"Mommy masih di bandara sayang sama Daddy juga"

"Ohh ya udah Mommy sama Daddy hati hati ya kalau ada apa apa hubungi Melvin oke Mom" pinta Melvin pada Mommy Dian.

"Iyaa sayang pasti oh iya apa kalian masih kumpul? Mommy ingin bicara sama kalian sebelum di tutup tapi mommy ingin bicara terlebih dahulu dengan Key" Mendengar permintaan Mommy Melvin segera melirik Key agar menyapa Mommy.

"Hallo mom?" sapa Key dengan canggung karena sudah lama tidak bertemu dengan Mommy.

"Hallo sayang apa kabar?"

"Alhamdulillah Mom Key sehat, Mommy sama Daddy sendiri gimana sehat?" Key bertanya balik tentang keadaan Mommy dan Daddy.

"Alhamdulillah Mommy sama Daddy sehat sayang oh iya Key Mommy boleh minta tolong?"

MY BIG BABY (COMPLETED) Where stories live. Discover now