"Kau salah satu temannya, hm? " Shigaraki nampak tertarik.

Simi hanya diam dengan tubuhnya yang gemetar. Dia memberanikan diri menatap balik villain itu, namun raut ketakutannya tak bisa ditutupi.

"Jadi benar... Dia Amaya. Apa yang terjadi padanya? " Simi menatap pada Midoriya yang nampak setengah sadar disana. "Aku harus menghentikan pria jahat itu melukainya, maka aku bisa menanyakan semuanya pada Amaya nanti.. "

Shigaraki mendengus. "Jadi masih ada yang menganggapnya teman meski sudah tahu dia penipu? "

Simi menanggapi itu dengan terdiam bingung. Dia tidak tahu apa maksudnya. Tapi apapun itu, Simi yakin Amaya melakukannya karena suatu alasan penting.

Shigaraki berbalik dan pergi mendekati Midoriya. Dia kemudian menjambak rambut hijaunya tanpa membuat quirknya aktif untuk memaksanya bangun. Midoriya mengerang karena hal itu membuat sekujur tubuhnya terasa sakit. Dia mencoba melepas tangan Shigaraki namun kekuatannya terlalu lemah.

"A, apa yang kau lakukan, hentikan! " Simi melihat dengan panik.

"Bisa kukatakan kau beruntung memiliki teman baik sepertinya. " ujar Shigaraki pada Midoriya yang memejamkan kedua matanya menahan sakit dari rambutnya yang ditarik kuat.

"Hei, kau. " kini Shigaraki melihat pada Simi. "Dia adalah gadis brengsek yang sudah mengacaukan banyak rencanaku. Jadi, sebaik apapun kau memohon padaku, aku tidak akan berbelas kasih. "

Simi mulai resah. Apa dia tidak punya kesempatan lagi untuk menghentikan perlakuan buruk villain itu? Dia memang hanya anak biasa dengan quirk lemah yang bahkan tidak bisa digunakan untuk melawan. Namun dia tidak mau temannya mati karena itu.

"Kumohon, lepaskan dia... " Simi tidak menyerah untuk tetap mencoba.

Shigaraki hanya menatap dingin.

"Kumohon... lepaskan... "

"Siapa namamu? "

Simi yang tidak mengerti mengapa Shigaraki menanyakan itu, hanya diam.

"Tidak mau jawab? Mau dia kuhabisi sekarang juga? "

"Si, Simi! Namaku Simi... "

Midoriya membuka sebelah matanya. Pandangannya yang buram sedikit berhasil fokus untuk melihat sosok siswi itu dengan jelas.

"Simi...? "

Saat mencoba mengingat nama itu, sebuah potongan ingatan masa lalunya melintas didalam pikiran. Midoriya mengernyit saat hal itu membuatnya merasa lebih pening.

Dia melihat jika dulu dirinya yang berambut hitam nampak dekat dengan siswi itu bersama dengan Shinsou di kelas jurusan umum.

Simi, anak yang duduk di meja sebelahnya, yang sering mengajaknya bicara dan melakukan apapun bersama. Teman baiknya. Namun anak itu tidak tahu apa-apa saat dia pergi dari UA setelah penyamarannya terungkap dan Villain League menjemputnya.

Midoriya mengira-ngira apakah Simi mengetahui soal penyamarannya karena melihat kemiripan atau karena hal lain.

Dia melihat Simi beberapa meter didepannya menatap cemas meski dirinya sendiri juga ketakutan.

Heroes - BnHA Fanfict (Completed) Where stories live. Discover now