--First Route--

1.5K 155 38
                                    

.
.
.
.
.

Simi yang terluka memeluk Midoriya yang sudah tak sadarkan diri. Shigaraki tergeletak dua meter dari mereka dengan sebuah pisau kecil menusuk perutnya.

Shinsou yang berada paling dekat dengan mereka langsung berlari menghampiri Simi dan Midoriya.

Aizawa dan Mic berlari memeriksa Shigaraki untuk berjaga-jaga jika saja villain itu masih sadar dan kembali mengacau.

Shinsou bersimpuh dan kebingungan dengan apa yang harus dia lakukan. Pandangannya sudah begitu panik.

Simi yang gemetar karena menangis mengangkat wajahnya.

"Shinsou-kun..."

"A, apa... yang terjadi-"

"Deku!"

Bakugou tiba dan segera melihat Midoriya dalam keadaan buruk. Dia menatap Simi, menuntut jawaban.

"Kau, apa yang terjadi padanya? Jawab! "

"Bakugou, jangan meneriakinya! " seru Shinsou yang tahu jika Simi juga terguncang. Dia juga masih panik, namun pikirannya tidak sekalut Bakugou yang tidak memedulikan hal lain.

Hero lain datang. Midnight sensei mendatangi mereka dan memeriksa Midoriya juga Simi.

"Berhenti bertengkar, dia perlu segera dirawat." Midnight meminta bantuan hero lain untuk segera membawa Midoriya dengan cepat.

Ectoplasm memapahnya dan segera berlari ke ruang perawatan. Midnight membantu Simi berdiri dan membawanya ke ruang perawatan dengan lebih hati-hati karena lukanya tidak separah Midoriya.

Bakugou dan Shinsou sudah ikut berlari bersama Ectoplasm meski mereka tertinggal di belakang karena hero itu lebih cepat.

Todoroki juga segera menyusul setelah Cementoss mengambil alih pengamanan pada penyusup yang dia bekukan.

Aizawa dan Mic menghubungi polisi untuk segera datang dan mengurus Shigaraki serta Kurogiri yang berhasil diamankan.

Aizawa ingin tahu apa yang terjadi selama penyusup itu membuat mereka buta akan banyak hal.

.
.
.
.
.

Midoriya menerjang Shigaraki dengan pisau terakhir yang dia miliki.

Gerakan liarnya berhasil membentuk luka sayat dalam di lengan kanan Shigaraki sebelum villain itu berhasil mundur.

Tak berhenti lama, Midoriya segera kembali menyerang. Dia terus menekan Shigaraki mundur dengan gerakan kuat dan membabi buta.

"Cih, dia kembali punya kekuatan. Menyusahkan. " pikir Shigaraki.

Tak ingin kalah hanya karena kekuatan Midoriya yang muncul untuk sementara itu, Shigaraki pun mengerahkan kemampuannya.

Dia berhasil menghindar dan menepis banyak serangan. Sesekali dia mampu menyentuh Midoriya dengan kelima jarinya meski hanya beberapa saat.

Untuk saat ini Midoriya sulit untuk dia jatuhkan, maka dari itu Shigaraki berpikir untuk terus menambah luka-luka di tubuh gadis itu. Sehingga saat Midoriya sudah benar-benar kehabisan energi, dia tidak akan bisa bertahan dengan kondisi buruknya.

"Matilah perlahan, kalau itu memang maumu. "

Ditengah rencananya, Shigaraki juga sadar akan apa yang terus menerus dia terima.

Midoriya menargetkan untuk memberi luka dalam padanya. Meski hanya berhasil kena sesekali, namun setiap luka yang bertambah akan membuatnya dalam bahaya.

Heroes - BnHA Fanfict (Completed) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum