•18•

1.2K 174 16
                                    

.
.
.
.
.

Midoriya diam dengan nafas terengah ketika semua mata memandangnya.

"a, amaya..? " panggil yaoyozoru dengan mengernyit bingung.

"apa dia amaya? " tanya mina pelan.

"matanya... juga freckles itu... dia bukan amaya. " ujar tsuyu.

"tapi rambutnya hitam dan sepanjang milik amaya. " uraraka kebingungan.

"dia mirip, namun bukan orang yang sama... " dahi jiro berkerut.

Bakugou menatap gadis yang kini sudah membuka setengah penyamarannya itu dari kerumunan anak kelasnya yang berlindung dibelakang aizawa. "deku. " pikirnya.

Todoroki mengernyit bingung. Dia yakin itu amaya, namun dia tidak memahami mengapa ada perbedaan warna mata dan terlihatnya freckles di pipi gadis itu.

Kaminari kemudian tercengang setelah mencoba mengingat2. "mi, minna... bukankah... dia mirip dengan gadis yang hilang dalam kasus beberapa bulan lalu? "

Mendengar itu, beberapa anak segera mengingat soal foto seorang gadis dan ibunya yang sempat berulangkali muncul di layar pemberitaan selama beberapa hari.

"mata hijau... freckles... " kirishima bergumam.

"a, aku tidak salah ingat kan? Aku benar kan? " kaminari jadi heboh dan juga panik.

"tapi kenapa dia berpenampilan mirip dengan amaya? " sero benar2 bingung.

"juga... kenapa villain itu mencarinya?"

Mendengar keributan rendah diantara kerumunan anak2 calon hero itu, shigaraki terkekeh.

"aku lupa menyebutkan nama anak yang kucari tadi, maaf jika itu membingungkan kalian. " shigaraki menatap pada anak2 1A. "gadis yang kucari adalah midoriya izuku. Dan orang itu adalah dia. " shigaraki menunjuk pada midoriya yang berdiri di ambang pintu kelas.

Pernyataan itu membuat anak2 1A kembali ribut dengan nada rendah.

"jadi dia memang gadis yang hilang itu? "

"tapi bukankah dia amaya??"

"lihat baik2 perbedaan diantara mereka, memang mirip namun itu jelas berbeda. "

"a, aku tidak mengerti... sebenarnya apa yang terjadi? "

Shigaraki menyeringai. "duh, lihat betapa ributnya kalian. Mengapa kalian tidak menanyakan soal itu pada sensei kalian itu, hm? Aku yakin dia tahu jawabannya. "

"aizawa sensei. " iida langsung memanggilnya. "apa itu benar, sensei..?"

Aizawa sempat bergeming sejenak. Matanya yang terlihat dari balik perban yang membalut wajahnya dari luka akibat serangan di usj beberapahari lalu, memandang shigaraki dengan kesal.

"anak2, kita bicarakan soal itu nanti." aizawa nampak kesal. "shigaraki. " panggilnya. "apa maksud kedatanganmu kesini? "

"bukankah sudah jelas? " shigaraki menjawab dengan malas. "aku datang menjemput midoriya izuku. "

Semua yang tidak tahu soal kebenarannya terus kebingungan mendengar perkataan demi perkataan yang villain itu ucapkan. Diantara mereka hanya aizawa dan bakugou yang memahami. Meski bakugou sendiri juga terkejut karena baru mengetahui jika villain yang telah mengekang midoriya adalah villain league.

"dan karena dia sudah datang, " shigaraki melanjutkan ucapannya. "kami akan pergi dengan tenang. Maaf soal kegaduhan yang terjadi saat kami masuk. "

"kau pikir kami akan membiarkanmu begitu saja?! " seru aizawa.

"oh, apa kau memilih adanya pertumpahan darah sebelum kami pergi? "

Heroes - BnHA Fanfict (Completed) Where stories live. Discover now