•10•

1.5K 187 5
                                    

.
.
.
.
.

Kacau

Midoriya melihat kekacauan.

Pada sebuah bangunan besar, dan anak2 1A ada didalamnya.

Kebakaran, angin ribut, gelombang air, bangunan runtuh, teriakan dimana2, pertarungan disana sini, orang2 mendapat luka demi luka.

"dimana ini? " pikirnya.

"dengan siapa mereka bertarung? "

"latih tanding? Bukan, lawan mereka bukan sesama teman. "

"lalu siapa? "

Tepat didepannya, midoriya melihat todoroki membekukan lawannya dengan cepat dan menghindari juga tombak yang datang dari belakangnya.

Otoko itu menghembuskan nafas dingin dan berlanjut mengurus musuh lain.

Matanya kemudian melihat aizawa tengah mengurus puluhan musuh yang mengepungnya. Sensei ua itu susah payah memanfaatkan quirk penghapusannya yang diimbangi dengan gerakan lincah.

Diantara puluhan musuh itu, midoriya melihat sesuatu yang tidak asing.

Sebuah pusaran kabut hitam. Dengan seseorang berdiri didepannya, mengamati pertarungan musuh dengan orang2 ua.

"shigaraki? " gumamnya.

Ketua villain league itu menyeringai ketika melihat seseorang datang didepannya. Sesosok pria berbadan besar dan tegap.

"all might...? Sejak kapan dia ada disana? "

Midoriya menyadari suasana sekitarnya mulai hening, tidak terdengar lagi adanya pertarungan. Begitu dia memeriksa, terlihat banyak orang sudah tergeletak babak belur. Baik itu orang2 ua maupun anak buah shigaraki.

Perhatiannya teralihkan saat sesosok makhluk hitam besar menyerang all might. Shigaraki berjalan pergi dari posisinya dan mendatangi seseorang.

Villain itu menjambak rambut panjang aizawa agar hero itu melihat kedepan. Midoriya terkejut melihat kondisinya yang penuh luka dan darah menghiasi.

Saat itu shigaraki seolah menyadari keberadaannya dan mereka bertemu pandang. Villain itu menyeringai lebar dan mengarahkan tangan kanan dengan lima jari terbuka lebar pada wajah aizawa.

"kau sudah banyak berjasa selama ini, sayonara, hero.. "

Midoriya membelalak saat dia sadar jika shigaraki hendak menggunakan quirknya pada aizawa.

Dia mengambil nafas panjang dan membuka mulut lebar2 untuk berteriak.

.
.
.
.

"Hentikan!! "

Midoriya melihat langit2 putih. Pemandangannya berubah. Tidak ada lagi kekacauan. Gadis itu bernafas kacau dan berkeringat.

"k, kau mengejutkanku... "

Midoriya menoleh pelan dan mendapati sosok shinsou yang duduk di kursi disamping tempat tidur. "oh.. shinsou-kun... " midoriya kembali melihat pada langit2. "uks..? " tanyanya lirih.

"ya, kau pingsan tadi. Saat aku kembali lagi kesini recovery girl bilang kau berkeringat. Suhumu hangat, kau mulai demam. "

Midoriya bisa merasakan keringat dinginnya membasahi pelipis. "berapa lama aku disini...? "

"ini sudah tengah hari. Aku izin dari jam pelajaran setelah istirahat kedua karena recovery girl ada keperluan mendadak dan kau perlu dijaga. "

"selama itu? Apa kau sudah disini sejak tadi..? "

Heroes - BnHA Fanfict (Completed) Where stories live. Discover now