•36•

839 133 9
                                    

.
.
.
.
.

Satu nomu menghempaskan Mic dengan kuat. Pukulan yang bahkan bisa diadu dengan pukulan All Might itu jelas membuat Mic terguling jatuh beberapa meter kebelakang.

"Mic! Kau tidak apa?" tanya Cementoss.

Mic segera berdiri dan menyeka wajahnya yang kotor, menyeringai. "Yeah, mereka dengan cepat membuatku kesal. "

Lima menit sejak kemunculan Nomu, para hero sudah dijatuhkan berkali-kali oleh serangan mendadak mereka yang begitu kuat. Tidak membuat luka parah, namun jika terus dijatuhkan maka tenaga juga akan terkuras.

"Ck, bagaimana cara mengalahkan mereka dengan cepat? " desis Midnight.

"Tetap usahakan amati makhluk-makhluk ini dengan tenang. Jika tidak kita yang hancur. " Aizawa juga terus mundur karena quirknya tidak bekerja pada Nomu yang menonjolkan kekuatan fisik.

Diluar para hero, Midoriya dan Dabi juga menangani Nomu dengan kesulitan. Terutama karena Midoriya menyerang tanpa quirk, dia begitu sering dipukul jatuh. Pakaiannya sudah kotor dimana-mana.

Dabi tidak punya waktu membantu karena dia juga sibuk dengan Nomu lain. Menghindari pukulannya saja sulit. Dabi harus sering-sering mengambil jarak jika tidak ingin terkena pukulan kuat.

Ectoplasm menggunakan salah satu cloningnya untuk menerima salah satu dari dua pukulan yang menyasar Midoriya. Kloningan Ectoplasm hilang, dan Midoriya kembali terpental jatuh saat menerima pukulan di kedua tangannya yang menyilang didepan wajah.

Midoriya jatuh didekat sosok asli Ectoplasm.

"Midoriya, itu tadi berbahaya. Kau harus awas juga soal Nomu lain yang bisa menyerang bersamaan. "

"Maaf, sensei.. " Midoriya bangkit berdiri. "Tapi aku punya satu rencana yang harus kupastikan dengan cepat."

"Apa itu? "

"Aku tidak pernah dibuat melawan Nomu, tapi aku yakin makhluk itu memiliki kelemahan. Aku harus pastikan apa benar itu kelemahannya."

"Perlu bantuan? Aku bisa mengisi pertahanan titik butamu. "

"Ya, mohon kerjasamanya. "

Begitu mereka sepakat, Midoriya langsung terpisah dari tubuh asli Ectoplasm karena Nomu menyasarkan pukulan diantara mereka berdua.

Suasana lapangan begitu gaduh dengan Nomu yang menyebar dan menyulitkan semua hero. Anak-anak masih berkerumun disekitar jendela, menyaksikan dengan berkali-kali berseru ngeri saat Nomu berhasil menghajar guru mereka.

Mereka juga sesekali memperingatkan bahaya jika terdapat serangan dari belakang terlihat menyasar seseorang.

Bakugou, Todoroki, Shinsou dan juga Kirishima sejak tadi ingin ikut bergabung mengatasi para Nomu, namun akses keluar di gedung mereka terkunci. Lubang yang diciptakan Shigaraki ada di gedung lain, dimana Snipe menjaganya dengan ikut bertarung dengan gaya jarak jauh menggunakan pistolnya.

BUGH!

Sebuah pukulan dihadang oleh kloning Ectoplasm yang segera menghilang. Midoriya terus melesat mengincar salah satu Nomu tanpa harus mengkhawatirkan terkena pukulan untuk saat ini.

Meski sudah dekat dengan Nomu, tidak mudah untuk bisa menyentuhnya. Makhluk itu bisa menyerang dengan cepat saat dia hanya fokus pada seseorang.

Midoriya sudah berada di belakang tubuh Nomu, namun makhluk itu berbalik dan melayangkan pukulan. Kali ini tidak ada kloning yang sempat menghadang diwaktu secepat itu. Gadis itu terkejut saat Nomu tiba-tiba berbalik dan gagal membuat pertahanan.

Heroes - BnHA Fanfict (Completed) Onde as histórias ganham vida. Descobre agora