•26•

1K 147 8
                                    

.
.
.
.
.

Satu hari berlalu.

Berita mengenai seorang murid yang hilang dalam kamp latihan membuat gempar seisi Jepang. Hal itu membuat nama UA dianggap tidak mampu melindungi muridnya sendiri.

Pihak sekolah bahkan telah membuat konferensi pers yang ditayangkan secara live pada masyarakat untuk meminta maaf atas kejadian yang telah terjadi. Mereka berjanji akan segera membawa kembali murid yang berhasil villain bawa sesegera mungkin.

Aizawa, hero yang dikenal tidak menyukai hal seperti media massa bersedia tampil sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab bersama Nezu dan beberapa guru lain.

Kelas 1A hari itu dirundung suasana muram. Mereka diberi waktu untuk beristirahat dirumah sebelum kembali masuk sekolah setelah kejadian penyerangan itu. Meski mereka libur, rasa tidak tenang tetap menghinggapi.

Meski anak-anak tidak diberi kabar, mereka tahu pihak sekolah akan segera mengadakan rencana penyelamatan Bakugou. Dia memang harus segera dibawa kembali agar masyarakat tidak terus menyerang UA.

Karena itu, Kirishima mulai perbincangan pada orang-orang yang dia rasa akan mau mendengarkannya. Dia bermaksud untuk bergerak lebih dulu dalam menyelamatkan Bakugou.

"Apa kau gila? Itu berbahaya! " Iida jelas segera menolaknya.

"Baiklah, kau hanya perlu untuk tidak ikut jika begitu. " ujar Kirishima serius.

"Aku tegaskan, jangan lakukan pemikiranmu itu!"

"Itu... memang berbahaya, aku setuju..." ujar Momo pelan.

Dua dari 4 orang yang dia ajak sudah berkemungkinan tidak ikut. Kirishima kemudian melihat pada Todoroki dan Shinsou sebagai harapan terakhirnya.

"Aku ikut. " jawab mereka. Kirishima langsung sumringah mendengarnya.

"Tunggu!" Iida sebagai ketua kelas jelas harus menjaga keamanan teman-temannya. "Todoroki, apa kau tidak ingat soal insiden Stain? Kita hampir dikeluarkan karenanya. Aku berterimakasih karena kau membantuku, tapi aku tidak akan membiarkan kita berada di posisi berbahaya lagi. "

"Tujuan kita kali ini bukan melawan langsung villain yang menjadi musuh kita, melainkan hanya menyelamatkan Bakugou dan kemudian mundur. Benarkan? "

"Ya, itu benar! " Kirishima mengangguk semangat. "Kalau begitu rasanya ancaman hukuman kita nanti tidak akan semengerikan yang kalian hampir terima dulu. "

"Astaga... " Iida memijat keningnya. "Bisakah kalian berhenti nekat? Dengar, mau bagaimanapun kita pasti akan tetap dianggap membahayakan diri. Karena yang akan kita datangi adalah markas villain league, mengerti? Kita tidak tahu juga ada bahaya apa yang akan kita lihat nanti."

"Sudah kukatakan, kalau begitu jangan ikut kalau tidak mau. " ulang Kirishima.

"Bukan begitu–"

"Aku akan temani kalian jika tetap bersikeras pergi. " ujar Momo. Iida menoleh terkejut. "Koordinat markas villain league ada di tanganku, juga aku bisa membantu menciptakan barang yang mungkin berguna nanti."

"Yaoyorozu, arigatou! " Kirishima berseru senang.

"Baiklah, jadi kita berempat yang pergi malam nanti? " tanya Shinsou.

"Ya, ayo kita susun rencana–"

"Sebentar. " Iida mengiterupsi. Dia kemudian menghela nafas panjang. "Kalian membuatku tidak punya pilihan lain... aku akan ikut. Aku akan hentikan rencana kita jika sudah mendekati bahaya, mengerti? "

Kirishima mengangguk. "Ayo kita berjuang sama-sama. "

.
.
.
.
.

Markas villain league.

Heroes - BnHA Fanfict (Completed) Where stories live. Discover now