•29•

885 151 13
                                    

.
.
.
.
.

Malam itu begitu sunyi. Kegelapan hanya diterangi dari lampu bangunan-bangunan yang kebanyakan telah tutup. Langit dipenuhi awan mendung tebal yang menghalangi pemandangan bulan dan bintang.

Dalam heningnya jalanan gang yang diapit bangunan bisnis pada kanan kirinya itu, perlahan suara derap langkah kaki yang begitu kacau datang mendekat, menyingkirkan suasana hening.

Dari pertigaaan paling ujung pada gang itu, anak-anak UA berlari sekuat tenaga menjauhi lokasi gedung yang diyakini sebagai tempat terciptanya para nomu.

Keenam murid itu terus berlari tanpa mengucap sepatah katapun. Meski hawa dingin malam membuat nafas mereka terasa berat saat berlari, mereka tidak memelan sama sekali.

Hingga akhirnya, Momo yang mulai kehabisan tenaga nampak tertinggal. Kelima anak lain segera menghentikan langkah mereka dan nafas mereka tersengal begitu pergerakan terhenti setelah berlari tanpa memikirkan apapun lagi.

Kirishima dan Momo jatuh terduduk saking lelahnya.

"Kurasa... ini sudah cukup jauh... " ujar Iida diantara nafasnya yang berantakan.

"Astaga... aku... begitu sulit bernafas selama berada disana... " Kirishima menengadahkan wajahnya yang berkeringat pada langit malam. "Siapa villain itu? Dia begitu menakutkan! "

"Dari ucapan All Might, dia pastilah salah satu dari musuh besarnya. Jika All Might saja sampai begitu serius, dia pasti orang yang sangat berbahaya." Momo menyeka keringat dari pelipisnya.

Setelah itu suasana kembali hening selama beberapa saat. Sampai Iida kembali membuka suaranya.

"Maaf aku tidak sempat mengatakan ini tadi, apa kau baik-baik saja, Bakugou? "

"Cih, jauh lebih baik dari kalian semua. Orang-orang bodoh, kenapa kalian datang ke tempat bahaya, hah?! " teriak Bakugou disela rasa lelahnya.

"Yah, aku hanya menemani mereka yang bersikeras untuk datang menyelamatkanmu."

"Sudah lupakan saja, yang penting Bakugou sudah aman. " ujar Kirishima.

"Tapi... " Momo nampak resah. "...tadi juga ada Midoriya disana. "

Itu dia. Masalah yang membuat Todoroki dan Shinsou sejak tadi hanya diam. Mereka sangat memikirkan soal gadis itu.

Wajah mereka semua murung seketika.

"Bakugou. " panggil Iida. "Karena kami tidak melihat dengan jelas tadi, apa benar jika Midoriya terluka..? "

Perasaan Bakugou bergejolak seketika menanggapi pertanyaan itu. Ingatan soal kejadian tadi membuatnya kesal atas semua yang telah terjadi. "Ya... dia melindungiku dari tembakan salah sasaran para polisi bodoh itu. " ujarnya dengan mengepalkan kedua tangannya erat.

"Dia melindungimu... apakah dia telah kembali ingat pada kita? " tanya Kirishima.

"Tidak. " jawab Bakugou seketika. Dia menepati janjinya pada rencana yang telah dia sepakati.

"Apa? Lalu kenapa dia melakukan itu?"

"Dia melakukannya hanya untuk keuntungan villain. Yang kutahu mereka merencanakan sesuatu padaku. "

Semua terdiam setelahnya. Tidak tahu harus bereaksi seperti apa lagi. Tidak ada yang meragukan perkataan Bakugou dalam situasi serius itu.

"Hei kalian! "

Panggilan keras itu membuat keenam anak UA itu terkejut. Mereka menoleh dan mendapati sosok Present Mic tengah berlari mendekati mereka.

Hero sekaligus sensei mereka itu berhenti dan mengatur nafas berantakannya. "Hah... ya ampun. Kalau saja tidak sedang gawat aku akan menyidang tindakan kalian yang seenaknya datang sekarang juga."

Heroes - BnHA Fanfict (Completed) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora