•16•

1.3K 170 10
                                    

.
.
.
.
.

"okaeri, kacchan. "

Begitu ucap sang gadis yang membuat bakugou terdiam begitu dia masuk ke ruang keluarga rumahnya.

Aneh.

Bakugou merasa aneh.

Yah, memang keinginannya melihat gadis itu tidak lagi berpura2 adalah keinginannya sejak cukup lama.

Tapi entah kenapa begitu harapannya itu terwujud, bakugou bereaksi tidak sesuai dugaannya sendiri.

Melihat mata hijau itu.

Melihat freckles itu.

Mendengar panggilan khas itu.

Semua hal itu membuat bakugou kehabisan kata2. Dia bingung dengan apa yang tengah dia rasakan kini. Sebuah perasaan aneh yang memenuhi hatinya dan membuat tubuhnya membeku. Pikirannya pun buntu.

Hanya satu kata yang bisa dia pikirkan sekarang. "deku..."

Lain dengan otoko itu, yang tengah ditatap malah merasa tidak nyaman.

Midoriya tersenyum canggung saat menyebut nama panggilan biasanya pada bakugou.

Dia berpikir mungkin bakugou akan segera memarahinya habis2an setelahnya, atau mungkin tidak, entahlah. Pikiran bakugou saat itu tidak bisa dia tebak.

Sudahlah, midoriya akan bersiap apapun yang akan menimpanya setelah dia akhirnya menceritakan semuanya nanti.

"hora, jangan menghalangi jalan, duduk dan ikut dengarkan pembicaraan kita, katsuki. Sebenarnya ibu ingin menunggu ayah pulang, tapi itu akan terlalu lama. Akan kukirimkan saja rekaman perkacapan kita padanya. " ujar mitsuki yang mendorong bakugou pelan, membuyarkan diamnya otoko itu.

Bakugou mulai berjalan pelan dan duduk di sofa yang berbeda dengan tempat duduk midoriya. Bersebelahan dengan mitsuki. Tasnya sudah dia lepas dan letakkan diatas sofa yang kosong.

Setelahnya, dia kembali melihat pada midoriya. Dia belum bisa bicara sama sekali setelah sekian detik berlalu sejak melihatnya tadi.

Mitsuki mengeluarkan ponselnya dan menyalakan rekam suara, setelahnya dia letakkan diatas meja didepannya.

"midoriya-chan, mari kita mulai. "

Midoriya mengangguk pelan, menatap pada ponsel di atas meja.

"apa kau tahu, bagaimana kejadian yang menimpamu beberapa bulan lalu itu bisa terjadi? "

Suara mitsuki terdengar jelas karena suasana sangat sepi. Detik rekaman suara terus bertambah dengan ritme teratur. Manik hijau gelap midoriya terus memandangnya.

Mitsuki dan bakugou menunggunya bicara, tidak berniat memaksanya sama sekali.

Pada detik ke-15, midoriya mulai membuka mulutnya.

"itu... adalah kejadian yang direncanakan. "

Bakugou dan mitsuki terkejut mendengarnya.

"direncanakan? " tanya mitsuki. "apa yang mereka incar dari kejadian itu? "

Midoriya menutup matanya sejenak dan kembali membuka, menatap pada manik mitsuki.

"diriku. "

"apa?"

"ya, mereka mengincarku. " midoriya kembali menatap kebawah dan memainkan jemarinya. "mungkin... aku akan cerita lebih dulu soal kejadian itu sejak awal."

Mitsuki mengangguk. Midoriya mengusap2 telapak tangannya pelan.

"kejadian itu bermula saat aku pulang dari acara kelulusan. Aku berniat menunjukkan kertas kelulusanku pada okaa-san secepatnya, sehingga aku memang pulang lebih dulu daripada anak2 lain.

Heroes - BnHA Fanfict (Completed) Where stories live. Discover now