•23•

1K 160 11
                                    

.
.
.
.
.

"Midoriya...? " Todoroki bergumam pelan. Melihat sosok gadis yang terus dia pikirkan semenjak kejadian serangan villain di kelas 1A tepat didepannya membuat laki-laki itu seolah tidak mempercayai matanya sendiri.

Dia terkejut karena tidak mengira akan cukup cepat gadis itu kembali muncul di depan mereka. Awalnya dia memperkirakan jika villain league tidak akan membiarkan Midoriya menampakkan diri hingga setidaknya mereka lulus dari UA.

Hadirnya Midoriya dalam penyerangan villain league kali itu pasti berada dibawah kontrol Shigaraki.

Todoroki bertanya-tanya apa yang ketua villain league itu pikirkan dengan sengaja menghadirkan Midoriya yang notabenenya menjadi target yang akan para hero selamatkan jika kembali bertemu.

"Izuku... " panggil Shinsou pelan. Membuat Todoroki dan Bakugou melirik padanya. "...untuk apa kau berada disini? "

Mereka tahu jika Shinsou hanya menanyakannya untuk sekedar mendapat jawaban dan quirknya dapat diaktifkan.

Midoriya hanya diam dan menatap Shinsou dengan dingin. Dengan itu mereka mendapat jawaban jika meski sikap Midoriya berubah, gadis itu masih mengingat quirk mereka dengan baik.

Namun mereka juga berpikir jika kemungkinan Midoriya hanya berpura-pura karena sebuah hal. Mereka hanya menebak-nebak, berspekulasi dalam situasi mendesak itu.

"Baiklah, aku akui saja jika barusan kau menolongku. Sekarang pergilah, jangan ganggu pertarunganku! " seru Muscular yang tidak betah dengan situasi hening itu.

"Aku tidak akan mengganggumu. " jawab Midoriya dengan pandangannya yang tidak lepas dari ketiga laki-laki itu.

Suara dan raut dingin itu benar-benar terasa tidak nyaman dimata Shinsou, Todoroki dan Bakugou. Seolah mereka ditunjukkan mentah-mentah jika Midoriya yang mereka kenal dulu telah berubah.

"Sial, apa dia memang benar-benar dikendalikan? " geram Bakugou melihat Midoriya yang memiliki kepribadian baru itu.

"Kita belum tahu apakah dia hanya berpura-pura atau tidak. Jangan menetap pada sebuah pemikiran dengan mudah. " bisik Todoroki.

"Tapi kurasa itu terlalu sempurna untuk sebuah akting. " timpal Shinsou.

Memang benar, pendar redup manik hijau itu membuat mereka ragu untuk bisa berpikir jika gadis itu tengah berpura-pura.

"Cih, bisa saja dia memang pintar berpura-pura. " Bakugou menggertakkan giginya kesal. Dia menolak menganggap Midoriya telah berubah sepenuhnya.

"Jadi, apa kalian memiliki rencana yang sama denganku? " Shinsou melemaskan otot tangannya.

"Ya. " jawab Todoroki. "Kita akan berusaha membawanya kembali pada kejadian ini. " dia mempersiapkan quirk gandanya untuk bekerja dengan keras sebentar lagi.

"Heh, aku akan memaksanya kembali mengaku, merepotkan sekali. " seringai Bakugou.

"Bertarunglah jika kau mau. " Midoriya kembali bersuara. Nadanya yang pelan bercampur dengan udara disekitar hutan dan membuat suasana terasa dingin menusuk meski sekitar mereka adalah hutan yang perlahan terbakar rata. "Aku hanya akan diam disini. "

"Oh, benarkah? " Muscular menyeringai senang. Dia menatap ketiga mangsanya dengan pandangan haus akan pertarungan.

"Ini akan sulit. " terka Shinsou.

"Tentu saja, setiap pertarungan tidak bisa dimenangkan dengan mudah. Setidaknya itu yang kulihat dari seberapa kuatnya dia dari penampilannya. " ujar Todoroki.

Heroes - BnHA Fanfict (Completed) Where stories live. Discover now