My Ice Prince - 14

4.7K 606 13
                                    

Shaeron masih menepuk bahu Varsha yang bergetar karena tangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shaeron masih menepuk bahu Varsha yang bergetar karena tangis. Gadis itu sudah menangis sejak beberapa jam yang lalu, membuat perasaan Shaeron ikut sakit. Acanya tidak pernah menangis selama itu.

"Aca... maafin gue" Shaeron masih terus meminta maaf yang sama sekali tak mendapatkan jawaban dari gadis itu.

"Lo nggak usah terus-terusan minta maaf" Dirly yang barusaja masuk ke kamar adiknya itu berkata dengan tenang.

"Varsha, Abang tau kamu nggak mau pergi, tapi untuk kali ini Bang Dirly setuju sama Papa. Kamu harus pindah sekolah dan lupakan laki-laki itu" perkataan Dirly membuat Varsha menoleh dengan wajah basah karena air mata.

"Aca... bisa apa?" katanya dengan senyum lembut miliknya. "Kalaupun Aca nolak pasti Papa akan tetap mindahin Aca" lanjutnya sebelum menyeka air matanya dengan punggung tangan.

"Bang, gue bisa nggak ngobrol sama Aca bentar?" Shaeron menatap Dirly memohon yang diangguki oleh laki-laki itu. Dirly segera pergi meninggalkan adiknya dan Shaeron berdua.

"Gue minta maaf kalau gara-gara gue semuanya jadi berantakan kayak gini, bahkan pesta ulang tahun lo. Tapi satu hal yang harus lo tau, gue nggak menyesal udah bikin itu orang brengsek babak belur" kata Shaeron yang membuat bibir Varsha mengerucut kesal.

"Sekalipun habis ini Mak sama Bapaknya itu cowok ke rumah sambil bawa polisi, gue tetap nggak menyesal udah bikin masa depannya dia bengkok" lanjut Shaeron dengan kekehannya.

"Kasihan loh Kak Gamma, pasti sakit" Varsha menjawab dengan lirih sambil terisak kecil.

"Lo tau kan gue dukung banget lo berjuang buat itu cowok, tapi malam ini dia udah kelewatan banget. Mana tuh cowok sukanya sama gue, gimana bisa lo tuh nggak benci sama gue padahal cowok yang lo suka malah sukanya sama sahabat lo sendiri?" Shaeron masih bertanya padahal dia sudah tau jelas apa jawaban Varsha.

"Semua orang berhak merasakan suka atau jatuh cinta, Le. Aku berhak suka sama Kak Gamma, tapi dia berhak nggak membalas cinta aku. Begitupun Kak Gamma, dia berhak suka sama kamu dan itu semua bukan salah kamu. Kita nggak bisa mengatur hati kita mau jatuh cinta ke siapa dan kita juga nggak berkewajiban untuk membalas cinta dari orang yang nggak kita suka"

"Ish tetep aja gue nggak suka sama itu orang" Shaeron merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuk Varsha. "Kalau kata orang cinta bisa bikin bodoh, sekarang gue tau kalau itu semua benar. Lo contohnya" dan sebuah bantal langsung mengenai wajah Shaeron.

"Aku nggak bodoh!"

"Iya nggak bodoh, tapi tolol!" dan buggg... sebuah bantal kembali Varsha pukulkan ke wajah sahabatnya yang bukannya kesakitan, Shaeron malah tertawa.

"Untuk kali ini gue setuju sama Om Revan, lo harus pindah" kata Shaeron yang membuat wajah Varsha kembali murung. "Dipindahin ke mana tadi kata Om Revan?" Shaeron kembali bertanya karena tadi Varsha disuruh menemui Papa dan Mamanya di ruang kerja sang Papa.

Hiks... hiks... hiks...

Tangis Varsha kembali terdengar, membuat Shaeron segera bangkit dan menarik sahabatnya itu masuk ke dalam pelukannya. "Ca, jangan nangis dong. Please deh, lo nangis demi cowok brengsek kayak gitu? Kalau lo nggak mau pindah sendiri, gue ikut pindah deh sama lo" Shaeron masih mencoba menenangkan sahabatnya itu.

"Aku mau dipindahin Papa ke Spanyol, jauh banget, Le. Dan aku nangis bukan cuma karena Kak Gamma, tapi karena aku akan jauh dari kalian semua. Aku akan jauh dari keluarga aku, aku akan jauh dari kamu. Aku akan jauh dari Indonesia" Varsha berkata dengan kesal.

"Kamu pikir aku nangis kayak gini cuma karena seorang cowok? Enggak, Ale. Aku sedih banget, tapi hidup aku bukan cuma tentang Kak Gamma. Ini tentang kebahagiaan aku, sama kalian semua" kata Varsha dengan lirih.

Shaeron tercekat di tempatnya. Varsha adalah satu-satunya sahabat yang dia punya. Karena dirinya yang berbeda, bukan orang asli Indonesia, Shaeron selalu sulit bergaul. Ditambah lagi tingkahnya yang aneh dan kasar membuat tak ada orang yang mau berteman dengannya. Mengetahui Varsha akan jauh darinya membuat Shaeron sedih bukan main. Setelah ini, entah apa yang bisa dilakukannya untuk menghabiskan waktu satu setengah tahun lagi di SMA.

"Lo... harus pergi ya?" Shaeron bertanya lirih.

"Tuh kan?! Kamu juga sedih!" Varsha berkata cukup keras sebelum kembali menangis dan memeluk Shaeron yang dibalas gadis itu tak kalah eratnya. Shaeron pun ikut menangis.

"Gue tetap setuju sama Om Revan. Lo harus pergi buat melupakan Gamma" jawab Shaeron dengan senyum yang dipaksakan.

"Apa Papa nggak terlalu berlebihan? Aku bisa kok, Le, melupakan Kak Gamma tanpa pindah kayak gini" Varsha kembali menyeka air matanya dengan punggung tangan.

"Lo nggak bisa move on dari Kak Gamma kalau lo nggak menjauh, Ca. Buktinya ini udah lima tahun dan lo masih suka sama dia meskipun Kak Gamma nggak pernah peduli sama lo" perkataan Shaeron cukup menohok perasaan Varsha.

"Udah, lo harus pindah. Lo akan baik-baik aja di sana, gue yakin" Shaeron mengusap rambut Varsha dengan sayang. "Dan gue pun akan baik-baik aja di sini. Meskipun tanpa lo" Lanjutnya dalam hati dengan senyum kecut.

"Aku nggak yakin bisa baik-baik aja tanpa kamu, Le" Varsha kembali memeluk Shaeron. Membuat perasaan Shaeron menghangat.

Meskipun Varsha lebih tua beberapa bulan darinya, tapi Varsha sudah seperti adik kandungnya sendiri saking manjanya gadis itu. Bahkan Raidon jauh lebih dewasa daripada Varsha.

"Udah malam nih, gue harus pulang" Shaeron melepas pelukannya. Dia harus segera pergi sebelum tangisnya meledak.

"Kenapa kamu nggak nginep di sini? Tadi katanya Tante Kim ada pekerjaan keluar kota"

"Masak sih?! Perasaan Eomma pamit pulang duluan soalnya ada pekerjaan di rumah. Banyak banget, Ca, soalnya kemarin sibuk buatin kue ulang tahun buat lo" kata Shaeron yang dijawab Varsha dengan ber'oh' ria.

"Yaudah gue pulang. Bye-bye" Shaeron segera kabur, sebelum tangisnya benar-benar pecah di depan Varsha. Shaeron tidak akan membiarkan siapapun melihat tangisannya, termasuk Eommanya.

💚💚💚

Gimana menurut kalian part ini? Suka nggak?

Satu kata untuk Shaeron?

Satu kata untuk Varsha?

Maaf sekalia Dirly di sini belum muncul hehehe... tapi jelas next part Dirly akan muncul so stay tune ya

See you soon

Much love💚
이지우👰🏻
24 Januari 2021🌱

My Ice Prince✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang