My Ice Prince - 20

4.7K 582 32
                                    

안녕하세요

Gimana kabarnya semua? Semoga selalu sehat dan baik-baik aja ya. Aamiin...

Happy reading.

💛💛💛

Dirly menghentikan mobilnya di depan gerbang sekolah Varsha. Adiknya itu tiba-tiba minta dijemput olehnya dan Dirly tentu saja tak bisa menolak keinginan adik tercintanya itu.

"Aca!" panggil Dirly saat Varsha barusaja keluar gerbang sekolah bersama dengan Shaeron. Dirly menghela nafasnya, dia kembali bertemu dengan gadis cerewet itu.

"Abang lama nunggunya?" tanya Varsha yang dijawab gelengen oleh Dirly. Laki-laki itu sudah mendaratkan ciuman di kening Varsha.

"Masuk ke mobil, panas" kata Dirly yang diangguki oleh Varsha. Dengan segera gadis itu masuk ke dalam mobil Abangnya.

"Tunggu" Shaeron menatapnya dengan senyum lebar yang membuat Dirly mengerutkan keningnya bertanda tak paham. "Cuma Aca aja nih yang dicium?" katanya yang membuat Dirly melotot. Tanpa menjawab, dengan segera Dirly masuk ke balik kemudi. Mengacuhkan Shaeron yang sudah mengerucutkan bibirnya.

"Kamu mau langsung pulang atau main dulu?" tanya Dirly kepada Varsha yang duduk di belakang sedangkan di sebelahnya sudah duduk Shaeron yang sibuk memperhatikannya sedang mengemudi.

"Main" jawaban itu dari Shaeron, bukan Varsha yang memang ditanya oleh Dirly. Membuat laki-laki itu menoleh dan menatapnya kesal.

"Aca, kamu mau langsung pulang atau main dulu?" Dirly kembali bertanya, kali ini menyebutkan nama Varsha di depan kalimatnya. Di belakang sana Varsha terkekeh dalam diam. Sangat menyenangkan melihat dua orang itu saling melempar tatapan kesal. Abangnya yang selalu diam kini mau berkata sedikit panjang. Dan Shaeron yang bisanya cuek kini mulai sibuk mencari perhatian Abangnya.

"Aku ikut Ale aja, Bang" jawabnya yang membuat Shaeron tersenyum penuh kemenangan sedangkan Dirly sudah mendengus kesal.

"Langsung pulang aja, ya?! Abang capek banget" kata Dirly yang membuat Shaeron kembali mengerucutkan bibirnya.

"Aku mau main loh!" kata Shaeron dengan nada manja yang sebenarnya membuat Shaeron sendiri ingin muntah.

"Nggak usah aneh!" kata Dirly terdengar sangat dingin, membuat Shaeron dengan segera menghilangkan senyum manjanya dan menggantikannya dengan wajah garang andalannya.

"Gue pengen main" suara Shaeron sudah kembali ke suaranya yang asli, sedikit cempreng namun berat. Wajahnya juga sudah ditekuk sedemikian rupa, ingin menunjukkan kepala Dirly jika dia kesal bukan main.

"Lo bisa turun di sini dan pergi main sendiri" kata Dirly yang langsung membuat Shaeron menutup mulutnya rapat-rapat.

Tuhan, kenapa dia bisa menyukai makhluk semenyebalkan Dirly Nugraha ini?!

💛💛💛

Dirly berjalan menuju sebuah kandang hewan peliharaannya. Panda yang dikirim langsung dari Tiongkok itu adalah kado ulang tahunnya yang ke sepuluh dari Bibinya, Reyna Martinelli. Panda itu diberinya nama Aca, percis seperti nama panggilan Varsha. Lalu ada satu lagi panda yang didapatkannya saat ulang tahunnya yang ke dua belas tahun. Lagi-lagi kado dari Bibinya, Reyna. Namanya Ana, panggilan kesayangan Dirly untuk Athena saat masih kecil dulu yang kini sudah berganti menjadi Athy karena Athena tidak suka dipanggil Ana. Katanya sama seperti Ana yang ada di Disney Princess Frozen yang mana Athena sangat membenci hal-hal berbau Princess.

"Abang" panggilan itu membuat Dirly menoleh dan menemukan adiknya, Daxter di sana dengan wajah yang cengengesan. "Mau minta uang" lanjutnya yang membuat Dirly mengerutkan kening tak paham.

"Kok minta ke Abang?! Minta ke Mama atau Papa" katanya kembali sibuk memberi makan Aca dan Ana.

"Kalau bisa aku udah minta ke mereka" katanya dengan cemberut. Membuat Dirly menghela nafasnya dan dengan segera membuka dompetnya. Diberikannya lima lembar uang kepada adiknya itu namun Daxter nampak tak terima.

"Kenapa?"

"Cuma lima ratus ribu dapat apaan, Bang?" katanya dengan kesal yang membuat Dirly memukul kepala belakangnya cukup keras hingga Daxter mengadu.

"Kamu kan model, punya penghasilan sendiri" kata Dirly menatap adiknya itu tajam. Membuat Daxter kembali cemberut.

"Uang aku disita Mama, Bang. Raib sudah, tidak tersisa" katanya dengan dramatis. "Dan Abang tau kenapa? Cuma karena aku beli rokok sam... ADUH ABANG SAKIT!" teriak Daxter saat Dirly kini menjambak rambutnya dengan kencang.

"Bilang sekali lagi, kamu beli apa?" tanya Dirly yang membuat Daxter mengumpat dalam hati. Jika Mamanya saja marah apalagi Abangnya yang satu ini. Dirly itu benar-benar kloningan dari Revano.

"Bukan buat aku, Bang, rokoknya. Aku cuma beliin kok, akunya nggak ikut ngerokok. Abang lepasin dong sakit" Daxter mencoba melepaskan tangan Dirly dari rambutnya yang sama sekali tak berhasil.

"Lo ngapain sih?!" Shaeron datang dan langsung menjauhkan Daxter dari jangkauan Dirly. "Lo nggak lihat Bang Dax kesakitan?! Lo jadi Kakak kasar banget!" Shaeron masih menyerocos tanpa menyadari wajah Dirly yang sudah menggelap.

"BISA NGGAK LO DIAM!" teriak Dirly yang membuat tubuh Shaeron menjingkat kaget. Dia belum pernah melihat Dirly semarah ini sebelumnya bahkan setelah ia mengganggu Dirly mati-matian.

"Gue..."

"Ini urusan gue sama Daxter" katanya sebelum berjalan mendekatin Shaeron. Shaeron terkejut sekaligus ketakutan, tanpa sadar kakinya sudah berjalan mundur menjauhi Dirly.

Shaeron melirik sekelilingnya, mencari Daxter yang barusaja diselamatkannya dari singa yang sedang mengamuk ini. Namun dirinya kini yang menjadi target terkaman di singa dan sialnya laki-laki itu sudah pergi entah ke mana.

"Awas lo Bang Dax, nanti ketemu gue gibeng pala lo!!!" batin Shaeron gondok.

"Ini cara gue mendidik adik-adik gue supaya mereka menjadi manusia yang benar" Dirly berbisik di depan wajahnya dengan mendesis, sangat ketara sedang menahan amarah. "Jadi jangan ikut campur masalah gue dan jangan mengkritik apa pun yang gue lakukan ke mereka karena apa yang gue lakukan jelas udah gue pikirkan dengan matang-matang" lanjutnya yang membuat tubuh Shaeron bergetar takut dan berakhir dengan menutup matanya.

"Shaeron Lee, buka mata lo dan tatap gue!" kata Dirly yang membuat Shaeron dengan takut membuka matanya. Setelah membuka matanya, manik hitamnya langsung terfokus kepada mata sebening madu itu. Sangat cantik dan memabukkan. "Lo cuma sahabat Varsha, adik gue. Dekat sama keluarga gue bukan berarti lo bisa mengatur apa yang terjadi di dalam keluarga gue apalagi mengatur apa yang boleh dan nggak boleh gue lakuin" katanya semakin mendingin.

"Dan sampai kapan pun, lo tetap orang asing di sini"

💛💛💛

Gimana menurut kalian part ini? Apakah suka?

Satu kata untuk Dirly?

Satu kata untuk Shaeron?

See you next sunday

Much love💚
이지우👰🏻
21 Februari 2021🌱

My Ice Prince✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن