My Ice Prince - 52

3.1K 467 13
                                    

Selamat siang semuanya.

Semoga suka sama part ini. Happy reading semuanya.

💚💚💚

Shaeron berjalan pelan mendekati Dirly yang sedang berdiri di balkon kamarnya. Wajah laki-laki itu sudah nampak melunak namun tetap saja Dirly mengacuhkan kedatangannya. Benar-benar sifat khas Dirly yang mungkin tidak akan pernah hilang meskipun kini mereka sudah resmi berpacaran.

"Bang Dax..."

"Sorry kalau aku terlalu cemburuan, terlalu ngatur-ngatur kamu, terlalu posesif, dan nyebelin" katanya yang membuat perasaan Shaeron menghangat.

Bukan tanpa sebab, bukankah cemburu artinya cinta? Posesif artinya Dirly peduli? Shaeron sama sekali tidak mempermasalahkannya.

"Nggak papa, aku malah senang lihat kamu cemburu gitu, tandanya kamu cinta sama aku" Shaeron pun menggenggam tangan Dirly dan mengecup punggung tangannya. "Tapi kamu lihat-lihat juga cemburunya sama siapa. Masak kamu cemburu sama Bang Daxter?! Nggak lucu ah cemburu sama adik sendiri" lanjutnya yang membuat Dirly berdecak.

"Daxter kenal kamu lebih dulu, kalian sangat dekat dan dia bahkan lebih tau semua tentang kamu daripada aku. Aku cuma... cuma merasa kesal aja karena ada laki-laki yang jauh lebih bisa mengerti kamu" Dirly mengatakannya dengan emosi, terbukti tangannya sudah mengepal karena kesal.

"Bang, meskipun Bang Dax atau Rai kenal aku lebih dulu, mereka lebih mengerti aku dan tau semua tentang aku jauh melebihi kamu. Aku tetap memilih kamu untuk jadi orang yang akan mendampingi aku sampai tua. Apa itu kurang buat kamu? Aku dan mereka murni cuma berteman atau bahkan bisa dibilang saudara. Nggak akan pernah ada rasa semacam itu di antara kami. Kamu jelas tau itu" Shaeron menghela nafasnya sebelum memeluk Dirly dengan erat.

"Aku selalu bilang kalau aku hanya akan mencintai kamu, maka itu yang akan benar-benar terjadi. Hanya kamu yang akan aku cintai seumur hidup aku. Apa kamu belum puas dengan itu?" Dirly mendesah kesal merutuki dirinya sendiri yang sudah membuat Shaeron bersedih, padahal dia sudah bersumpah bahwa dia tidak akan pernah membuat Shaeron bersedih lagi.

"Aku hanya nggak puas sama diri aku sendiri, Shaeron, bukan kamu. Kamu tau aku adalah laki-laki yang kaku, cuek, nggak romantis, dan nyebelin. Aku nggak bisa buat kamu bahagia, Shaeron. Aku kecewa sama diri aku sendiri yang nggak bisa berubah padahal udah cukup lama kita sama-sama" katanya sambil membalas pelukan Shaeron tak kalah erat.

"Kamu yang kaku dan cuek udah cukup familiar buat aku, aku sama sekali nggak masalah sama itu. Aku cinta sama kamu karena itu kamu, bukan karena kamu tampan, kaya, atau berpendidikan. Jadi kamu nggak perlu mikir kayak gitu" Dirly hanya tersenyum tipis. Shaeronnya memang luar biasa.

"Terima kasih udah mencintai aku sebesar ini. Aku janji, aku nggak akan pernah mengecewakan kamu, Sayang" bisiknya yang membuat Shaeron tersenyum lebar.

"Aku tau"

💚💚💚

Shaeron berteriak meminta perhatian semua tamu undangan sehingga kini semua mata berpusat kepadanya. "Untuk semuanya terima kasih udah mau datang ke birthday party gue yang ke tujuh belas. Dalam kesempatan kali ini gue mau berterima kasih sama kalian semua terutama kelas XI-MIPA3 yang udah mau jadi teman sekelas gue selama dua tahun. You guys the best" katanya yang disambut sorakan teman-teman sekelasnya.

"Malam ini juga gue mau minta maaf kalau selama kalian kenal gue, gue pernah nyakitin hati kalian" teman-temannya pun menyoraki sambil berkata 'tidak' yang membuat senyum Shaeron mengembang meskipun matanya sudah berkaca-kaca.

"Gue mau pamit sama kalian semua. Satu tahun terakhir di masa putih abu-abu, gue nggak bisa habisin waktu itu sama kalian. Begitu juga dengan Aca" katanya yang kemudian membuat Varsha berdiri di sebelahnya. "Gue sama Aca akan pindah, kami nggak bisa menghabiskan tahun terakhir kami sama kalian. Sorry" semua teman-teman mereka nampak terdiam di tempatnya.

"Tapi kalian nggak perlu khawatir, kita akan selamanya jadi teman" tambah Varsha yang membuat teman sekelas mereka langsung berlari ke arah Shaeron dan Varsha untuk memeluk kedua gadis itu. Dan luruhlah sudah tangis Varsha yang membuat seluruh teman sekelasnya kalang kabut.

"Jangan nangis, Ca, Kakak-kakak lo udah lihatin kita kayak pengen nyekek tuh" kata Bima, ketua kelas mereka yang membuat semua orang menatap ke arah di mana Dirly, Daxter, Athena, dan Raidon sudah menatap mereka tajam.

"Aku nangis karena sedih mau pisah sama kalian, Kakak aku nggak akan apa-apain kalian kok" kata Varsha di sela-sela tangisnya yang membuat teman-temannya tertawa. Varsha itu sangat-sangat lucu.

"Le, kalau lo mau nangis juga nggak papa kok, bahu gue siap sedia jadi sandaran lo" kata Gilang yang membuat teman-temannya bersorak. Bukan rahasia lagi kalau laki-laki itu suka menggoda gadis-gadis di sekolah mereka.

"Sayang sekali Shaeron adalah tunangan gue" kata Dirly yang tiba-tiba berdiri di samping Shaeron dan merangkul pinggangnya hingga semua orang melongo.

Sebelumnya Dirly juga mengatakannya, namun mereka tak yakin dengan pendengaran mereka. Dan kali ini Dirly berkata sambil menunjukkan cincin di jari manis Shaeron membuat mereka percaya jika laki-laki ini adalah tunangan Shaeron Amaris Lee.

"Kenalin ini Abang aku, Dirly Nugraha, sekaligus tunangannya Shaeron" kata Varsha yang semakin membuat semua orang melongo.

"Pantesan gue kayak pernah lihat di mana gitu"

"Wah ganteng ya Abangnya Aca"

"Le, lo pakek pelet apa? Kok yang model gini kecantol?!"

"Susuk lo manjur ya, Le"

"Bagi lah Abang lo satu, Ca"

Dan masih banyak lagi komentar-komentar temannya yang membuat Shaeron hanya bisa memutar bola matanya malas. Dirly yang melihatnya hanya mengusapkan tangannya di pinggang Shaeron hingga gadisnya itu menatap dirinya dengan mata yang melotot.

"Tangan kamu dijaga!" kesal Shaeron cukup keras yang membuat teman-temannya terdiam dan menatap keduanya dengan pandangan tertarik. Kapan lagi kan bisa mendengar mulut Shaeron mempunyai akhlak.

"Tangan aku nggak ngapa-ngapain, Shaeron" kata Dirly membela diri. Shaeron langsung menarik tangan Dirly yang sebelumnya melingkar di pinggangnya dan menunjukkannya di depan muka Dirly hingga laki-laki itu tersentak.

"Tangan kamu ngelus-ngelus gitu! Nggak sopan!" katanya yang langsung membuat teman-temannya bersorak.

"Waduh di tempat umum aja berani ngelus, apalagi kalau cuma berdua"

"Ya Tuhan, Le, lo udah nggak suci lagi ternyata"

"Uhuy asik nih ada yang ngelus-ngelus"

"Ale, lo harus cerita ya nanti sama kita!"

"Le, ternyata lo nggak sepolos yang kita pikir"

"Potek-potek nih hati, Le"

Shaeron yang malu pun segera memeluk Dirly untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah. Bukannya mereda, sorakan teman-temannya semakin menjadi. Dirly hanya bisa tersenyum tipis sambil membalas pelukan Shaeron, ingin menunjukkan kepada dunia jika Shaeron adalah miliknya.

💚💚💚

Gimana menurut kalian part ini? Semoga suka ya.

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote and comments.

See you soon.

Much love💚
Jiwoo Lee👰🏻
18 Agustus 2021🌱

My Ice Prince✔Where stories live. Discover now