My Ice Prince - 23

4.4K 558 22
                                    

朋友们你好

Gimana kabarnya nih? Masih sehat kan ya, harus dong ya. Tetap sehat dan semangat ya. Semoga Cororongnya cepetan say goodbye ke kita semua. Aamiin.

Happy holiday and happy reading semuanya.

💛💛💛

Shaeron menguyah rendangnya dengan penuh penghayatan. Ternyata masakannya tidak buruk juga atau mungkin bisa dibilang enak. Selain itu, memasak bukanlah pekerjaan yang mengerikan sekarang. Dengan catatan harus ada orang ahli yang mendampinginya.

"Enak nggak masakan gue?" tanya Shaeron menatap Dirly yang memakan makanannya dalam diam.

Setelah ungkapan cintanya tadi, Dirly hanya diam tanpa mengatakan apapun. Mungkin laki-laki itu masih shock dengan ungkapan cintanya. Karena kata Varsha, Kakak sulungnya itu sama sekali tak pernah berpacaran.

Shaeron awalnya tak percaya melihat bagaimana sosok Dirly begitu indah di matanya. Lihatlah wajahnya yang tampan dan tubuhnya yang tinggi  juga atletis. Sungguh, adakah wanita yang mampu menolak pesona seorang Dirly Nugraha?

Namun jika dilihat lebih detail lagi, laki-laki itu sangat cuek dan dingin, mulutnya juga akhlakless sekali. Jika begini mana ada wanita yang kuat berlama-lama menjalin hubungan dengan laki-laki itu. Yang ada mereka akan mati duluan sebelum merasakan indahnya pernikahan.

"Enak" jawaban pendek tanpa menatapnya itu berhasil membuat Shaeron berdecak. Dengan segera Shaeron menangkup kedua pipi Dirly dan membawanya untuk saling bertatapan.

"Lo kenapa? Marah lagi sama gue? Kali ini salah gue apa?" tanyanya bertubi-tubi dengan suara manja. Dirly melepaskan tangan Shaeron dari kedua pipinya dengan lembut dan kembali melahap makanannya.

"Salah lo karena udah masuk ke dalam kehidupan gue" kata Dirly sebelum mengakhiri makannya dengan meneguk jus jeruk nipis favoritenya.

Shaeron mengerutkan keningnya tak paham yang berakhir dengan dirinya juga ikut mengakhiri acara makannya. Kini mereka sedang makan di balkon kamar Dirly. Laki-laki itu sendiri yang mengajaknya makan bersama setelah mendengar suara perutnya. Lagi-lagi Shaeron mempermalukan diri di depan pujaan hatinya itu.

Dirly bangkit dari duduknya, melemparkan tatapannya ke arah taman belakang di mana di sana banyak sekali bunga hasil berkebun Arini dan Varsha. "Seumur hidup gue, gue belum pernah merasakan yang namanya cinta..."

"Bohong!" Shaeron memotong, membuat Dirly menoleh dan menatapnya dengan bertanya-tanya. "Sejak lahir lo udah cinta sama Mama dan Papa lo. Sejak adik-adik lo lahir pun lo akan mencintai mereka" katanya yang membuat Dirly menghela nafasnya. Gadis ini benar-benar menyebalkan.

"Maksud gue cinta ke orang asing" jelasnya yang membuat Shaeron ber'oh' ria. "Dan lo tiba-tiba datang bilang lo cinta sama gue?" lanjutnya yang sekarang sudah menghadap ke arah Shaeron.

"Gue juga baru pertama kali kok suka bahkan cinta sama laki-laki asing. Sejak awal mungkin laki-laki yang gue cintai cuma Appa, tapi Appa mengkhianati gue" Shaeron tersenyum pedih sebelum mendongak dan menatap Dirly dalam-dalam.

"Mungkin itu salah satu alasan gue takut untuk jatuh cinta sama laki-laki, gue takut dikhianati lagi saat gue udah kasih hidup gue ke dia. Sampai akhirnya gue ketemu lo untuk pertama kali" tanpa sadar Shaeron sudah bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangan untuk mengelus pipi laki-laki di depannya itu.

Dirly masih dengan wajah datarnya, namun entah kenapa jantungnya mulai berdebar dengan tak tau dirinya. Dirly menatapnya, mengetahui ada luka di sana yang diberikan oleh laki-laki yang dipanggil gadis itu dengan Appa.

My Ice Prince✔Where stories live. Discover now