My Ice Prince - 26

4.4K 583 51
                                    

Holla semuanya.

Selamat hari Minggu yang besok artinya hari Senin hehehe...

Gimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan baik-baik aja ya. Aamiin...

Happy reading semuanya.

💛💛💛

Dirly menghentikan langkahnya di depan kamar rawat Shaeron. Gadis itu harus menginap semalam untuk menstabilkan kesehatannya. Itu yang Dirly dengar dari Arini saat keluarganya akan pulang, meninggalkannya bersama dengan Varsha dan Kimberly untuk menjaga Shaeron.

"Nak Dirly, masuk dulu, Tante mau beli makanan" kata Kimberly saat membuka pintu kamar rawat putrinya dan menemukan Dirly di sana. Dirly menganggukkan kepalanya pelan sebelum masuk ke dalam sana dan menemukan Shaeron sedang berbincang riang dengan Varsha, seakan beberapa saat lalu Shaeron tidak mengalami apapun.

"Bang..." Varsha memanggil, membuat Shaeron menyadari kedatangan laki-laki itu dan dengan segera senyum itu hilang dari wajah pucatnya. "Mmm... aku mau nyusul Tante Kim" pamit Varsha sebelum kabur begitu saja meninggalkan Kakak dan sahabatnya.

"Lo..."

"Gue baik-baik aja" potong Shaeron dengan senyum yang Dirly tau sedang dipaksakannya. "Jadi lo nggak perlu khawatirin gue. Atau lo mau pulang juga nggak papa, Eomma dan Varsha udah cukup" lanjutnya lagi.

"Lo nggak perlu menyembunyikan apapun dari gue, Shaeron. Nggak perlu berpura-pura kalau lo baik-baik aja" Dirly berjalan pelan mendekati Shaeron yang terdiam. "Lo bilang gue bisa berbagi apapun sama lo, gue bisa bersandar sama lo apapun keadaannya karena lo cinta sama gue. Benar?!" Dirly menghela nafasnya saat Shaeron hanya diam menunduk. Tidak mau menatapnya apalagi menjawabnya.

"Gimana kalau gue juga mau lo bersandar ke gue?" dan Shaeron langsung mengangkat kepalanya, menatap Dirly tak percaya. "Gue laki-laki dan udah cukup dewasa. Gue yang lebih pantas untuk tempat lo bersandar, bukan gue yang seharusnya bersandar. Jadi..."

"Jangan lakukan karena lo kasihan sama gue! Gue tau hidup gue memang menyedihkan. Appa ninggalin gue juga Eomma. Eomma berjuang mati-matian untuk menghidupi kita berdua. Gue nggak punya teman karena gue miskin, aneh, dan kasar. Semuanya udah gue jalani sendirian sejak gue kecil, jadi sekarang gue cukup kuat untuk menjalani kehidupan dewasa gue dengan sendirian pula!"

Shaeron menyeka air mata yang mengalir di pipinya. "Lo bilang gue orang asing kan? Dan selamanya akan tetap begitu meskipun semuanya udah gue bagi sama seluruh keluarga lo. Semua suka duka gue, udah gue bagi sama Varsha. Tentang penyakit aneh ini, gue bagi sama semua anggota keluarga lo termasuk lo. Tentang cinta dan pengkhianatan Appa gue ceritakan semuanya. Apa sampai kapanpun gue tetap orang asing?!"

"Bang... gue sayang Eomma, gue sayang Tante Rini dan Om Vano, gue sayang Aca, gue sayang Bang Daxter juga Kak Athena, gue sayang Raidon, dan gue sayang sama lo. Apa nggak bisa gue menjadi bagian dari keluarga lo?" Shaeron pun menatap Dirly mengiba sebelum mengusap air matanya dengan kasar lagi dan lagi.

"Gue tau ini aneh tapi gue pengen hidup di antara kalian di sisa hidup gue. Bukan gue nggak sayang Eomma, juga nggak mensyukuri gue adalah anak dari wanita bernama Kimberly. Gue cuma mau sekali aja hidup dikelilingi orang-orang yang akan selalu ada buat gue tanpa membuat urusan mereka sendiri terbengkalai, gue..."

Dirly segera menarik tubuh Shaeron ke dalam pelukannya dan luruhlah sudah tangis Shaeron yang ditahannya sejak tadi. "Bolehkah gue sedikit egois sekarang? Gue mau Eomma selalu ada di samping gue setiap saat, gue mau Aca tetap di samping gue untuk selamanya, gue mau lo ada di sekitar gue untuk waktu yang lama. Bisakah?" Shaeron meremas kuat kemeja yang digunakan oleh Dirly.

My Ice Prince✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant