My Ice Prince - 70

2.7K 356 29
                                    

Hi hi hi ketemu lagi sama Shaely.

By the way ini last part ya. Kaget nggak? Pasti kalian kaget banget ya hehehe...

Aku pikir udah banyak banget partnya gitu jadi ya aku akan selesaikan Dirly-Shaeron sampai sini.

Hope you guys like this last part.

Happy reading semuanya.

💚💚💚

Malam yang dingin sedingin hati Shaeron yang sejak tadi sore gundah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam yang dingin sedingin hati Shaeron yang sejak tadi sore gundah. Sejak tadi, Shaeron ingin segera menghubungi Appa atau Eomma-nya untuk memastikan keadaan Halmeoni-nya. Namun sayang, Dirly terus menempel kepadanya bagai lintah. Mungkin laki-laki itu ingin memastikan jika Shaeron tidak akan pernah tau tentang rencananya dan juga Martinelli bersaudara.

"Bang, aku mau ke kamar mandi!" kesal Shaeron saat Dirly masih membuntutinya ke toilet wanita. Saat ini mereka sedang makan malam di restoran tepi pantai karena tidak ada yang mau memasak, katanya malas. Sehingga di sinilah mereka semua berakhir.

"Iya, Shaeron, aku tungguin kamu di sini" Dirly menunjukkan senyum tipisnya yang membuat Shaeron mendengus kesal. Dengan kaki yang dihentakkan, Shaeron pun segera masuk ke dalam toilet.

Yakin jika Dirly sudah tidak mengikutinya hingga masuk ke dalam toilet, Shaeron segera mencari ponselnya yang sejak sore tadi tidak bisa ia jangkau. Ada saja tingkah mereka yang membuatnya tidak bisa menghubungi Eomma ataupun Appa-nya.

"Appa..." Shaeron menyapa lirih, takut jika Dirly bisa mendengar suaranya. "할머니 어디서요? (Halmeoni eodiseoyo? = Di mana Nenek?)" tanyanya langsung saat Lee Yongjoo barusaja menjawab sapaannya.

"Halmeoni sedang tidur, Nak. Kenapa?" Shaeron menghela nafasnya saat Appa-nya mencoba menyembunyikan fakta jika Neneknya sedang koma.

"Appa aku sudah tau..." lirih Shaeron yang membuatnya bisa mendengar Appa-nya menghela nafas.

"Abang..."

"Saeron-a, Nenekmu sempat sadar kemarin dan berkata jika jangan sampai kau tau masalah ini karena ini memang pantas dia dapatkan. Dia sudah melukaimu dan Eomma terlalu banyak, kematian bahkan belum pantas untuknya. Harusnya dia mendapatkan hukuman yang jauh lebih menyakitkan lagi dari ini"

"Nak, Romeo sudah menganggapmu sebagai adiknya, mereka semua ingin membalaskan rasa sakitmu karena mereka tau kau tidak akan sampai hati melakukannya" Lee Yongjoo kembali menghela nafasnya. "Aku sebagai putranya bisa mengerti apa yang dilakukan mereka kepada Ibuku, dan aku tidak marah, hanya sedikit sedih saja melihat keadaannya kini"

My Ice Prince✔Where stories live. Discover now