My Ice Prince - 50

3.5K 448 12
                                    

Hi guys selamat malam.

ShaeLy nyapa lagi nih yuk ramaikan dengan vote and comments.

Happy reading semuanya.

💚💚💚

"Shaeron Amaris Lee, will you be mine?" tanyanya dengan tangan yang mengulurkan kotak merah berisikan cincin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Shaeron Amaris Lee, will you be mine?" tanyanya dengan tangan yang mengulurkan kotak merah berisikan cincin. Dengan tangan yang menutupi mulutnya, Shaeron mengangguk dengan kaku hingga Dirly menggelengkan kepalanya jengah.

"I want to hear your beautiful voice. Jawab aku, yes or no, Shaeron" katanya setelah berlutut di tepi ranjang untuk mengimbangi tinggi Shaeron yang masih duduk di atas ranjangnya.

"Of course, I will, Bang, masih ditanya" kata Shaeron sebelum memeluk Dirly erat. Dirly yang mendengar jawaban Shaeron pun melebarkan senyumnya.

"Aku akan terus berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. Untuk kamu, Eomma, keluarga kamu, dan anak-anak kita kelak" lanjutnya yang semakin membuat dada Dirly berdebar.

"Nanti malam, aku akan melamar kamu secara resmi di depan Eomma, Mama, dan Papa. Dan sejak detik ini, kamu sudah benar-benar terpenjara di dalam hidupku, Shaeron. Nggak ada jalan keluar lagi" katanya yang membuat Shaeron terbahak.

"Aku bahkan nggak ada niat untuk mencari jalan keluar, Sayang" katanya yang membuat Dirly melotot karena untuk pertama kalinya sejak mereka pacaran, Shaeron memanggilnya dengan sebutan manis itu.

Tanpa kata, Dirly langsung mencium bibir pink alami milik Shaeron. Ciumannya lebih menggebu dari sebelum-sebelumnya yang terkesan lebih manis dan kalem. Mungkin karena hubungan mereka sudah naik tingkat sehingga Dirly mulai berani untuk menghisap bibir bawah Shaeron hingga gadis itu melenguh.

"Ya Tuhan, kamu sangat manis, Shaeron" kata Dirly setelah melepas ciuman mereka, namun Dirly masih menempelkan kening mereka. Nafas keduanya yang memburu saling bersahutan, menghantarkan hawa panas untuk keduanya.

Dirly menyudahi acara tatap-tatapan mereka dengan segera bangkit dari posisinya dan menjauhi Shaeron. Laki-laki itu nampak mencoba mengontrol dirinya yang kembali ingin menyerang bibir Shaeron yang sudah membengkak akibat ulahnya.

"Aku mau mandi dulu" pamit Dirly sebelum kabur menuju kamar mandi Shaeron. Di tempatnya Shaeron hanya bisa terdiam dengan wajah yang memerah.

Dulu sekali, ciuman Dirly yang mendambakannya hanya ada di dalam imajinasinya, itupun tak berani ia bayangkan sesering mungkin. Shaeron takut jika ia bisa gila hanya karena bayangan Dirly yang menciumnya. Namun merasakannya sendiri tempo hari benar-benar membuat imajinasinya semakin menjadi. Ia terus membayangkan berciuman dengan Dirly. Tentu saja setelah mereka menikah.

Dan lihatlah sekarang, ciuman Dirly bukan lagi sesuatu yang aneh di bibir atau keningnya saking seringnya laki-laki itu menciumnya. Namun tetap saja, menerima ciuman manis Dirly selalu menjadi hal yang mengejutkan untuk Shaeron.

My Ice Prince✔Where stories live. Discover now