My Ice Prince
***
Dirly Areza Nugraha, laki-laki 25 tahun yang merupakan anak sulung dari pasangan Revano Ilyasa Nugraha dan Arini Aida Utama. Muda, tampan, cerdas, berwibawa, dan kaya membuatnya digandrungi banyak wanita. Namun begitu, seperti Papa...
Semoga suka sama part ini, jangan lupa untuk vote and comments ya.
Happy reading semuanya.
🍃🍃🍃
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Shaeron langsung membuka matanya saat mendengar suara tangis Samudera, namun sesaat setelah ia membuka matanya, ternyata Dirly sudah lebih dulu mengambil Samudera ke dalam gendongannya.
"Kamu tidur aja, capek kan?!" kata Dirly lirih yang dijawab gelengan oleh Shaeron.
Bagaimana bisa dia merasa lelah di saat seharian dia tidak melakukan apa-apa?! Dirly benar-benar memanjakannya dengan mempekerjakan dua orang asisten rumah tangga. Satu khusus untuk memasak dan satunya lagi untuk membersihkan rumah.
Lalu Dirly juga mempekerjakan seorang tukang kebun untuk menyirami tanaman yang dulunya adalah tanaman hasil berkebun Shaeron. Tukang kebun itu juga disuruh Dirly untuk merawat ikan hias di kolam belakang rumah, yang awalnya juga merupakan hewan peliharaan Shaeron.
Dan yang terakhir, Dirly juga mempekerjakan dua orang baby sister, satu untuk mengatur gizi Samudera dan yang satunya untuk merawat Samudera. Intinya Shaeron hanya perlu duduk manis dan hanya memberi Samudera ASI karena bayi itu memang tidak suka minum susu formula.
Awalnya Shaeron merasa senang, tentu saja karena dia kan orangnya mageran. Namun semakin lama, Shaeron merasa sangat jengah. Mungkin karena sejak kecil Shaeron sudah merasakan hidup sendiri, Shaeron jadi merasa tidak suka jika miliknya disentuh orang lain.
Contohnya Samudera. Rasa-rasanya putranya itu lebih banyak memiliki waktu dengan baby sister-nya daripada dengan Shaeron sendiri yang merupakan ibu kandungnya. Shaeron jadi takut jika Samudera akan jauh lebih dekat dengan Mbak-nya daripanya Ibu-nya.
"Pa" panggil Shaeron setelah mengumpulkan keberanian. Meskipun ia yakin Dirly tidak akan marah, namun Shaeron sedikit merasa tidak enak dengan suaminya itu.
"Iya, kenapa?"
"Gimana kalau kita nggak usah pakai Mbak lagi" kata Shaeron yang membuat kening Dirly mengerut.
"Kenapa?"
"Aku kan udah bisa mandiin Abang sendiri, terus Abang juga nggak minum susu formula, terus Abang juga udah bisa ditinggal. Aku bisa kok rawat Abang dan rumah ini sendiri" katanya menjelaskan.
"Nanti kamu capek"
"Enggak capek kok. Lagipula Mama kan suka main ke sini, Kak Jo juga, jadi bisa bantuin jaga Abang gitu"
"Sayang" Dirly pun meletakkan Samudera yang sudah kembali terlelap ke dalam ranjang bayinya. "Aku khawatir kamu kecapekan, apalagi itu kamu kan katanya masih sering sakit. Aku takut kamu kenapa-napa" kata Dirly lembut.
