My Ice Prince - 42

3.8K 539 14
                                    

Malam semuanya.

ShaeLy balik lagi nih menyapa kalian meskipun telat ya hehehe...

Selamat membaca.

💚💚💚

"Aku mencintai kamu karena itu kamu, Dirly Areza Nugraha" Shaeron membawa tangan Dirly ke dadanya, mencoba membuat laki-laki itu merasakan detak jantungnya yang menggila.

"Bahkan di saat aku sudah sering berada di sekeliling kamu, jantung ini masih menggila. Seakan ini adalah kali pertama aku bisa mendapatkan perhatian kamu. Seakan hari-hari yang sudah kita lewati hanya mimpi indah dalam tidurku. Aku segila ini karena mencintai kamu, Dirly Nugraha" mata Dirly berkaca-kaca. Tak menyangka jika gadis kecil di depannya ini menggilainya sebesar ini.

"Lee Shaeron..."

"Aku nggak peduli sekalipun kamu nggak cinta sama aku. Karena aku nggak butuh balasan, cukup biarkan aku mencintai kamu, Bang. Jangan dorong aku menjauh, apalagi memintaku untuk berhenti. Aku nggak akan pernah bisa" katanya dengan air mata yang mulai meluruh di pipinya.

"Jangan menangis, Shaeron, air mata kamu terlalu berharga untuk aku" Dirly pun segera menarik Shaeron ke dalam pelukannya.

"사랑해, 디르리 (Saranghae, Dirly = Aku mencintaimu, Dirly)" lirih Shaeron sambil menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Dirly.

"나도 사랑해, 이새론 (Nado saranghae, Lee Saeron = Aku juga mencintaimu, Lee Shaeron)" balas Dirly yang membuat Shaeron terkejut. Dengan segera gadis itu mendongak dan menatap Dirly menyelidik yang membuat Dirly terkekeh.

"Aku belajar sedikit dari Kak Romeo dan Om Justin" katanya yang tetap membuat wajah Shaeron dipenuhi rasa curiga.

"Hanya sedikit, Shaeron. Hanya kalimat-kalimat dasar yang digunakan sehari-hari" jelasnya lagi yang akhirnya membuat Shaeron mengangguk-anggukan kepalanya bertanda percaya dengan ucapan Dirly.

"Mau tau kenapa Kak Angel bisa meninggal bahkan sebelum dia bisa melihat dunia ini?" Dirly kembali membuka percakapan. Masih dengan Shaeron yang ada di dalam pelukannya. Shaeron pun menjawab dengan menganggukkan kepala.

"Papa dan Mama menikah karena perjodohan. Papa benci banget sama Mama" katanya yang membuat Shaeron menatapnya tak percaya. "Bukan benci, hanya masih terbelenggu dalam masa lalu" lanjut Dirly menjelaskan.

"Beneran? Tapi Om Revano kelihatan cinta banget loh sama Tante Arini" Shaeron masih tak percaya dengan apa yang barusaja Dirly katakan.

"Aku serius, Papa sendiri yang cerita ke aku" Dirly kembali meyakinkan. "Papa masih sayang sama mantannya, nggak bisa lepas padahal udah cukup lama mereka pisah. Dan kamu tau, hubungan mereka berakhir dengan mantan pacar Papa yang meninggalkan Papa dengan alasan klise, selingkuh" Dirly nampak menghela nafasnya, membuat Shaeron segera mengelus dada laki-laki itu menenangkan.

"Singkat cerita mantannya Papa balik lagi saat Mama udah hamil Kak Angel. Sedih banget waktu tau Papa lebih memilih wanita itu daripada Mama dan Kak Angel. Sampai terjadilah hal itu, Mama kecelakaan yang buat kita semua harus kehilangan Kak Angel untuk selama-lamanya dan Mama juga saat itu sempat koma. Tau nggak gimana sakitnya hati aku waktu dengar tentang itu secara langsung dari mulut Papa?!"

"Awalnya aku marah banget sampai pengen rasanya memaki Papa. Tapi Mama bilang semuanya bukan sepenuhnya salah Papa, Mama juga bersalah dalam hal ini. Kenapa dia harus lari-larian di pinggir jalan padahal dia tau kalau dia lagi hamil. Waktu aku dengar itu, kamu tau, Shaeron, aku semakin mencintai Mama lagi dan lagi. Bukankah dia wanita yang sangat hebat?!" Shaeron menganggukkan kepalanya dengan cepat. Tak menyangka Arini punya hati selapang itu.

"Kata Papa, mereka akan ceritakan ini saat umur anak-anaknya sudah tujuh belas, tinggal Raidon yang belum tau masalah ini. Kamu tau, ini semakin buat aku nggak bisa benci Papa. Dia bahkan mengakui kesalahannya di depan anak-anaknya, Shaeron. Dia nggak mau anak-anaknya mengulang kesalahan yang sama. Bahkan setelah aku tau segalanya, aku nggak bisa benci Papa ataupun Tante Kyle" tangis Dirly sudah tidak bisa dibendung lagi. Laki-laki itu segera memeluk Shaeron erat.

"Aku tau rasanya, Bang. Nggak mudah membenci orang yang kita panggil dengan Papa. Bahkan setelah dia meninggalkan luka yang amat sangat dalam, masih akan ada cinta untuk dia. Kita masih akan terus berharap bisa melihat mereka sehat dan bahagia selama sisa hidup kita" Shaeron ikut menangis, ia kembali mengingat Ayahnya yang sudah lama tak ditemuinya.

"Asal kamu tau, Shaeron, setelah aku tau semuanya aku malah semakin mencintai Papa. Bukan tanpa alasan, jika aku menjadi Papa, aku bisa saja menyembunyikan semua ini dari anak-anakku karena aku nggak ingin terlihat buruk di depan mereka. Tapi Papa mengakuinya, dia minta maaf sambil berlutut. Bukankah dia sangat hebat sebagai seorang Papa?!" Shaeron kembali menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Gadis itu masih mendekap Dirly dalam pelukannya.

"Kelak aku ingin menjadi Papa yang hebat untuk anak-anak kita, Shaeron. Apakah bisa?"

💚💚💚

Gimana menurut kalian part ini? Suka nggak? Kalau suka jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote and comments ya.

Satu kata untuk Shaeron?

Satu kata untuk Dirly?

See you next week.

Much love💚
Jiwoo Lee👰🏻
5 Juli 2021🌱

My Ice Prince✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang