My Ice Prince - 30

4.6K 568 22
                                    

你们好

Gimana kabarnya nih? Sehat-sehat selalu ya. Aamiin.

Aku mau absen dulu dong siapa yang kangen sama ShaeLy. Yuk yuk ramaikan lapak ini ya.

Selamat membaca semuanya.

💚💚💚

Dirly kembali menginjakkan kakinya di rumah Shaeron karena gadis itu meminta Dirly untuk mengantarkannya pulang. Sebenarnya Dirly ingin menolak, namun mengingat kembali jika Shaeron sedang bersedih Dirly jadi tidak tega untuk menolak keinginan kecil Shaeron.

"고마워요 (Gomawoyo = Makasih)" kata Shaeron saat keduanya sudah ada di depan pintu gerbang kediaman Shaeron.

"Bisa nggak lo ngomongnya pakai bahasa yang normal?!" kata Dirly yang membuat Shaeron terkekeh. "Gue rasanya jadi orang bodoh waktu nggak ngerti apa yang lagi lo omongin" lanjutnya dengan kesal.

"Sorry, otak gue memang agak error karena kebanyakan bahasa. Bayangin aja gue umur lima tahun udah harus bisa Bahasa Korea, Inggris, Indonesia, sama Jerman" kata Shaeron yang membuat Dirly tersentak terkejut. "Dan waktu gue ke Indonesia gue harus belajar Bahasa Jawa" lanjut Shaeron sambil membuka pintu gerbang rumahnya.

"Jadi kalau omongan gue suka campur-campur mohon dimaafkan" kekeh Shaeron sambil menangkupkan tangannya di depan dada seperti meminta maaf.

Dirly selalu terkejut saat melihat Shaeron yang kembali ceria bahkan setelah menangis dengan histeris. Gadis itu benar-benar luar biasa di matanya sekaligus membuat Dirly iba.

"Tante Kim di mana? Kok rumah lo gelap" tanya Dirly saat menemukan lampu rumah Shaeron padam. "Jangan-jangan Tante Kim nggak ada di rumah lagi?" kata Dirly menyelidik yang dijawab cengiran oleh Shaeron.

Tanpa kata, Dirly menerobos masuk yang membuat Shaeron mengerucutkan bibirnya kesal. "Kalau lo mau nemenin gue, lebih baik nggak usah" teriak Shaeron yang diacuhkan oleh laki-laki itu. Dirly sudah berdiri menunggunya membuka pintu rumah yang membuat Shaeron menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Lo bilang mau nemenin gue karena bahaya di rumah sendirian. Oh hello lo yang ada di sini jauh lebih berbahaya tau!" kesal Shaeron di hadapan Dirly. Dirly hanya menatap Shaeron menantang, tidak peduli sekalipun wajah Shaeron sudah memerah akibat kesal.

"Lo tau kenapa bahaya?" tanya Shaeron yang tak mendapatkan jawaban dari Dirly kecuali sebelah alisnya yang terangkat dengan angkuhnya. "Karena gue suka sama lo! Lo pikir apa gue cewek sepolos itu?! Bisa aja nanti gue nyerang lo karena terlalu stress lo nggak kunjung nerima gue jadi pacar!" kata Shaeron dengan wajah seriusnya.

Dirly terkekeh pelan sebelum melangkahkan kakinya mendekati Shaeron. Sedangkan gadis itu sudah melangkah mundur sambil meneguk ludahnya susah payah. "Bang... gue bercanda" kata Shaeron sambil menahan dada Dirly karena punggungnya kini sudah menyentuh dinding sehingga tidak ada jalan lagi untuknya kabur.

"Gue tunggu lo nyerang gue, Lee Shaeron" bisik Dirly di telinga Shaeron sebelum mengambil kunci rumah yang ada di tangan gadis itu lalu membuka pintu dan berakhir dengan meninggalkan Shaeron di teras sendiri.

Tubuh Shaeron langsung merosot hingga terduduk kaku di lantai. Dia baru tujuh belas tahun dan selama itu tidak ada laki-laki yang sedekat itu dengannya. Sekarang merasakan sendiri bagaimana wajah Dirly begitu dekat dengannya membuat jantung Shaeron berdetak kuat hingga rasanya sudah melorot sampai ke perut. Perutnya terasa antara mulas ingin kentut dan mual karena kebanyakan makan.

My Ice Prince✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang