My Ice Prince - 46

3.4K 516 17
                                    

Hi guys selamat malam.

I hope you like this part.
Happy reading semuanya.

💚💚💚

Tidak ada yang dilakukan Dirly dan Shaeron sejak lima belas menit yang lalu kecuali duduk di sofa yang ada di kamar Romeo dengan keadaan saling memeluk.

Bahkan rasanya Shaeron sudah lelah duduk dengan posisi menyamping di sebelah Dirly yang masih sibuk mengendusi bau rambutnya. Untung saja gadis itu sudah mencuci rambutnya kemarin, jika tidak maka sudah untuk yang keberapa kalinya dia mempermalukan dirinya di depan Dirly.

"Kamu mau kita begini sampai kapan?" tanya Shaeron dengan suara manja khasnya. "Punggung aku sakit tau" lanjutnya yang membuat Dirly segera melepaskan pelukannya.

"Sorry" wajah Dirly nampak sangat bersalah, namun Shaeron sama sekali tak mempermasalahkan punggungnya yang sakit. Shaeron sedang mempermasalahkan masalah yang lain.

"Jadi untuk apa kamu pasang GPS di tas aku? Kalau Kak Athy nggak ngasih tau aku kalau itu perbuatan kamu, mungkin aku udah trauma sekarang karena ada barang kayak gitu di dalam tas aku" kesalnya yang membuat Dirly meringis merasa bersalah.

"Sejak kamu hilang kemarin, maksud aku waktu kamu pergi makan siang sama Athy dan Daxter, aku nggak mau merasakan khawatir semacam itu lagi. Kamu nggak tau gimana takutnya aku saat kamu nggak ada kabar kayak gitu. Jadi semalam aku pasang GPS di tas kamu supaya aku bisa tau keberadaan kamu kapan aja, Shaeron. Cuma itu. Aku nggak ada niat jahat" jelas Dirly. Shaeron pun segera menghambur untuk memeluk kekasihnya itu.

"That's sweet, tapi kamu bisa kan pasangnya pas ada aku?! Izin dulu gitu supaya aku nggak panik ngira ada orang jahat yang lagi mau apa-apain aku. Lagian aku juga nggak akan nolak karena ini juga demi kebaikan kita bersama" katanya dengan bibir mengerucut yang langsung dikecup oleh Dirly hingga gadis itu tersentak.

"Kemarin kamu lagi marah karena perkataan aku..."

"Tau darimana kalau aku lagi marah?" potong Shaeron yang kembali membuat Dirly meringis.

"Aku nggak sengaja..."

"Yakin nggak sengaja?!" sekali lagi Shaeron memotong hingga Dirly harus meneguk ludahnya susah payah.

"I... iya... aku sengaja nguping pembicaraan kamu sama Athy dan Aca kemarin. Aku minta maaf banget kalau udah bikin kamu merasa seperti itu. Aku hanya nggak mau jadi alasan kamu untuk melepas mimpi kamu, Shaeron" kata Dirly menjelaskan beban pikirannya selama ini.

"Jadi selama ini kamu nggak kunjung ngajak aku pacaran karena kamu mikir kalau aku akan lebih memilih kamu daripada mimpi aku? Dan kamu takut kalau kamu akan menjadi penghancur masa depan aku?" tanya Shaeron yang diangguki oleh Dirly.

Gadis itu benar-benar dibuat speechless dengan alasan Dirly. Dengan cepat Shaeron bangkit dari duduknya dan berdiri tepat di hadapan Dirly.

"Ya Tuhan, Bang Dirly, okay karena kamu juga udah dengar omongan aku semalam, jadi aku akan ulangi lagi sekarang. Mimpi aku satu-satunya adalah selalu hidup sehat dan bahagia bersama orang-orang yang aku cintai. Dan itu kamu. Sampai sini paham?!" katanya sambil berkacak pinggang, menatap Dirly tak habis pikir.

"Sekali lagi aku bilang ke kamu, aku memang masih muda yang menurut kamu nggak cocok sama kamu yang sudah dewasa. Tapi aku nggak pernah main-main dengan perasaan aku dan perasaan orang lain" katanya dengan mata yang melotot, ingin menunjukkan kepada Dirly jika dia benar-benar serius sekarang.

"Shaeron, aku..."

"Aku belum selesai bicara, jadi diam dulu" katanya yang langsung membuat Dirly bungkam.

"Sekarang kamu lihat, kamu yang katanya sudah dewasa malah main mukul orang sembarangan dengan alasan cemburu. Kamu tau, Bang, orang dewasa nggak akan pernah melakukan itu..."

"Orang dewasa yang baik-baik aja nggak akan melakukan itu. Tapi aku orang dewasa lebih tepatnya aku laki-laki dewasa yang sedang cemburu karena wanita yang dia cintai ada di apartemen laki-laki lain dengan keadaan si lelaki shirtless dan dia pakai baju si lelaki. Apa menurut kamu aku harus diam aja melihat itu, Shaeron Nugraha?" perkataan dingin Dirly membuat mulut Shaeron terkunci.

"Shaeron, aku mengaku salah karena sudah main pukul Kak Romeo, tapi aku nggak akan melakukan itu kalau kamu nggak lagi di apartemennya dia dengan keadaan seperti itu. Ya Tuhan, Shaeron, aku nggak mau bertengkar lagi sama kamu" katanya sambil mengurut keningnya yang pusing.

"Bisa kita lupakan semuanya? Jangan bahas masalah ini lagi. Jangan saling menyalahkan lagi. Aku nggak mau bertengkar lagi sama kamu. Kita udah tau kalau ini hanya salah paham. Aku mohon, Shaeron" katanya lirih sambil menatap Shaeron memohon.

Mengacuhkan wajah nelangsa Dirly yang lain dari biasanya, Shaeron pun membalik badannya memunggungi laki-laki itu. "Aku minta maaf juga udah ngomong yang macam-macam tadi pagi" katanya sebelum menghembuskan nafas dalam-dalam.

Dirly pun bangkit dari duduknya saat mendengar suara Shaeron yang masih tinggi. Dirly berjalan mendekati Shaeron dan membawa gadis itu ke dalam pelukan hangatnya.

"Kamu masih marah? Bilang, Shaeron, apa salahku yang lain?! Aku nggak akan tau kalau kamu cuma diam aja kayak gini. Aku manusia biasa, bukan cenayang" katanya. Shaeron pun menggenggam tangan Dirly yang ada di sekitar dadanya.

"Satu hal yang masih mengganjal di hati aku, Bang. Kamu tau aku sakit..."

"Itu wajar, Shaeron. Udah berapa kali aku bilang, semua orang punya ketakutannya masing-masing. Hanya kekuatan jiwanya, cara dia menghadapi ketakutannya, dan seberapa besar rasa takut itulah yang berbeda. Kamu nggak sakit, Shaeron, jangan pernah menyebut itu sebagai penyakit" kata Dirly sambil mengeratkan pelukannya.

"Lee Shaeron, aku selalu di sini untuk kamu. Suatu saat, jika ketakutan itu datang lagi, maka akan aku tunjukkan kalau kamu nggak pernah sendiri. Akan ada aku, laki-laki yang selalu berjalan di samping kamu dan menggenggam tangan kamu untuk bersama dengan kamu menikmati indahnya dunia hingga kita menua bersama"

Shaeron membalik badannya dan menarik Dirly ke dalam pelukannya. Gadis itu menumpahkan tangisannya di dada bidang laki-laki yang sudah menjadi kekasihnya itu.

"Kamu tau, aku sangat mencintai kamu, Bang" katanya di sela-sela isakannya.

"And I love you more, Shaeron"

💚💚💚

What do you think about this part? Suka nggak sama part ini?

Kalau suka jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote and comments ya.

See you soon.

Much love💚
Jiwoo Lee👰🏻
2 Agustus 2021🌱
(Happy Subak Day🍉)

My Ice Prince✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang