LTT - 36✨

2.8K 446 13
                                    

    "WOOY! LENAAAAAAA!" teriak Deran sambil memegang sabuk pengamannya erat-erat. "KIRA-KIRA DONG! KALO NABRAK GIMANA?!" serunya panik setelah melihat speedometer.

  Lena malah terbahak dan menambah kecepatannya. "Seru tau! Ngebut adalah salah satu cara ngilangin strees"

    "YA NGGAK 100 KM/JAM JUGA ANJING!"

    "Biar cepet nyampe!" seru Lena  karena angin kencang membuat suaranya tak terdengar.

    "Ya kenapa nggak di mini market tadi aja?!?!?!"

    "Disana nggak ada daging zheyenk!" seru Lena gemas.

    "LENAAAAA! AWAS ITU TIKUNGAAAN!" teriak Deran sambil merapatkan diri pada sandaran kursi. "Gue nggak mau mati sekarang woy!"

  Lena kembali terbahak sambil melirik wajah pucat Deran disebelahnya.

    "Jangan kenceng-kenceng anjim!" seru Deran sambil menatap Lena galak.

    "Biar cepet, Ran" sahut Lena disela-sela tawanya sambil menurunkan kecepatannya. "Setau gue supermarket paling deket tuh jaraknya kurang lebih 12 km, kalo kecepatan kita 100 km/jam kan jadi cuman butuh waktu 0,12 jam, berarti 7,2 menit"

  Lena kembali terkekeh ketika sadar Deran menatapnya dengan mulut yang setengah terbuka. Deran cukup kaget mendengar perhitungan Lena yang sangat cepat.

    "Gue mau ngebut lagi, mumpung sepi. Mau teriak juga, lo juga ya?" Lena menaik turunkan alisnya kemudian menginjak gas lebih dalam. "WOOOOOOOOO! A-YAA BOGOSIPOSO" teriak Lena sambil mengangkat sebelah tangannya.

  Deran menelan ludahnya sendiri setelah melihat betapa alaynya Lena yang kini tertawa lebar.

    "Lo juga" titah Lena dengan senyumannya. "Bentar lagi kita sampe supermarketnya, ayo buruan"

  Deran menarik nafas sebanyak mungkin kemudian berteriak sekencang yang ia bisa, mengumpat sebanyak yang ia bisa. "GUE BENCI BAPAK AGUSTIN!"

    "Bokap lo?" Lena refleks nebak

    "IYAAA! BOKAP ANJING YANG AKHLAKNYA MINUS!"

    "Kalo bokap lo anjing lo juga anjing dong? Kan lo anaknya"

    "GUE ANAK NYOKAAAAAP! Orang yang lahirin gue aja nyokap, bukan bokap gue" Deran terbahak sendiri dengan ucapannya.

    "WAAAAAAAA! ANJING INI SERU BANGEEEET!" Deran menghela nafas lega setelah teriakan terakhirnya.

  Lena tertawa kecil kemudian memarkirkan mobil omnya setelah sampai di depan supermarket. Keduanya pun memasuki supermarket yang cukup ramai itu.

    "Bawa troli nggak?" tanya Deran kemudian menarik salah satu troli setelah Lena mengangguk.

    "Beli apa tadi? Lupa lagi gue, keasikan teriak" tanya Lena setelah melihat deretan rak didepannya yang membuat beberapa lorong.

    "Sosis, daging, kecap buat bakar-bakaran sama cola 5 liter" jawab Deran sambil mendorong troli menuju lorong sembako.

    "Lo mau beli apa?" tanya Lena sambil memasukkan beberapa botol kecap asin kedalam troli.

    "Nggak tau, liat aja nanti" jawab Deran yang kembali mendorong troli. "Lo mau naik ini gak?" tanyanya disertai kekehan kecil.

    "Oh tentu saja" Lena menaiki troli itu disertai tawanya.

    "Siap?" tanya Deran kemudian berlari setelah Lena mengangguk mantap. Troli yang bergerak cepat membuat Lena kembali tertawa.

    "Dah lah, lo malah keenakan main" Deran berujar sambil menahan trolinya ketika melihat sosis. "Beli berapa?"

    "Berapaan satunya?"

    "Elah perhitungan banget sih lo, om Leon kan udah ngasih black card, uangnya nggak akan pernah abis kali" ucap Deran sambil memasukkan lima bungkus sosis ayam dan sosis sapi.

    "Bukan perhitungan, tapi hemat!" ralat Lena "Walaupun duit keluarga gue banyak, tetep aja gue nggak berhak ngehamburin uangnya seenak gue. Mereka kerja siang malem, susah payah bukan supaya gue bisa ngehambur-hamburin duit mereka. Toh ini bukan duit gue sepenuhnya, jadi gue nggak berhak beli sesuatu yang perlu, mubazir"

    "Iya sih" Deran mengangguk-angguk sambil mendorong troli ke lorong lain.

  Lena yang masih duduk di troli menghela nafas pelan "Kita harus hemat, karena diluar sana pasti banyak yang nggak punya uang. Seenggaknya kita jangan berlebihan kalo beli makanan, karena mereka bahkan nggak ada uang untuk beli beras. Jangankan beras, beli air minum aja susah"

    "Gue baru tau lo peduli sekitar"

  Lena menoleh heran pada Deran yang ternyata sedang menatapnya. "Hm? Maksudnya? Lo pikir gue ansos?"

    "Nggak, gue kira lo tuh sibuk sendiri, nggak peduli sama yang lain"

    "Kalo gue kayak gitu, nggak mungkin gue suka jailin orang-orang" gumam Lena sambil kembali menatap kedepan. "Ada daging tuh, colanya juga"

  Lena turun dari troli kemudian mengambil beberapa set daging sapi, sementara Deran mengambil cola pesanan Ghana.

    "Sosis tadi berapa?" tanya Lena setelah Deran berdiri disampingnya.

    "Sekitar 30 ribu?" jawab Deran ragu.

    "Lo ambil 10 kan? Berarti 300.000, dagingnya 500.000, kecapnya 50.000, colanya biasanya satu botol 15.000 kita beli 4 jadi 60.000. Total semuanya kurang lebih 910.000" Lena menatap Deran dengan senyuman leganya. "Kita punya 90.000 buat jajan, tapi lebih juga nggak papa sih"

  Deran mengangguk-angguk sambil mendorong troli mengikuti Lena.

    "Jangan lama-lama milihnya, kalo kecepatan jalan kita 3 m/s, dan milih sekitar 3 menit, kita bakalan ngabisin waktu 1 jam. Belum lagi jalan pulang paaaling cepet sekitar 5 menit. Bokap gue bisa ngamuk kalo kita kelamaan disini. Belum lagi waktu buat masak daging sama sosisnya, beuh keburu mati diomelin nyokap gue"

  Deran menatap Lena tanpa kedip "Lo kok bisa ngitung secepet itu sih?"

  Lena mengangkat bahunya acuh  sambil memasukkan beberapa makanan ringan ke dalam troli.

    "Lo pinter matematika kenapa nggak pernah ikut olim?" tanya Deran yang terus mengikuti Lena yang berjalan semakin cepat.

    "Males belajar gue" jawabnya sambil bergidik ngeri "Kalo ikut olim pasti harus belajar sama guru pembimbing, males ih, duduk seharian ngerjain soal, ogah! Belum lagi kalo nanti menang, pasti gue jadi terkenal, dibanggain sana-sini, ntar fans gue tambah banyak. Mending gue jailin orang, lebih menyenangkan"

  Helaan nafas Deran membuat Lena menoleh heran.

    "Gue lupa kalo lo Lena si tukang buat onar"

  Lena terbahak mendengarnya "Selama masih bisa bahagia dengan cara sederhana, kenapa harus pusing-pusing mikir sesuatu yang nggak pasti?"

✨✨✨

Update lagi yeaay pendek sih tpi gk papa yng penting rajin up hehehe
Semoga suka

Lena The TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang