LTT - 31✨

2.9K 443 29
                                    

    "MAMS!" teriak Ghana yang baru masuk rumah Lena.

    "Apaan sih kamu ngagetin aja" omel Nata yang kembali menatap laptopnya.

    "MAAMS LAPEER!" rengek Ghana sambil duduk disebelah Nata. "Avanya lagi ngambek, dia nggak mau masakin Ghana"

  Ava yang baru masuk rumah cuman garuk rambutnya dengan cengiran kikuknya.

    "Heuh! Udah tua masih aja alay" cibir Nata sambil menjauh-jauhkan Ghana.

    "Mamahnya kayak nggak alay aja" sahut Leon disertai kekehannya.

    "Keluarga lo lucu ya, Len, seru" Deran terkekeh sambil memperhatikan dari sofa.

    "Iya" Lena mengangguk-angguk sambil mengunyah cokelatnya.

    "Boleh gak gue jadi anggota keluarga lo?" Deran menatap Lena dengan senyuman terbaiknya yang membuat Lena hampir tersedak.

  Lena mengerjap-ngerjapkan matanya dengan cepat, masih menatap Deran dengan heran. "Maksudnya? Lo mau jadi anak angkat nyokap bokap gue? Jadi adek angkat gue?"

  Deran tertawa mendengarnya, Lena hanya menatap tawa menawan itu dengan ekspresi bingungnya.

    "Mind set lo keren ya" gumam Deran diantara tawanya.

    "Ya terus? Katanya lo mau jadi anggota keluarga gue"

    "Kan masih ada cara lain. Misalnya, gue jadi suami lo, kan gue bisa jadi anggota keluarga lo"

    "Mon maaf nggak lagi cari jodoh, mas. Bukan agen take me out, maaf ya, mas" ucap Lena sambil menempelkan kedua telapak tangannya.

  Deran kembali tertawa, ia juga heran kenapa ia jadi mudah tertawa jika didekat Lena.

    "AAAA MAAAMS! Laper nih, masakin Ghana dulu napa?!"

    "Nggak Ghanaku sayang! Kita mau makan-makan di rumah tante Feli, syukuran anak Tesha. Kamu nggak diundang?"

    "Jinjja!?" seru Ghana tak percaya. "Kajja kita ke sana!" ucapnya sambil memeluk lengan Nata.

    "Bentar dong! Kita masih sibuk nih" sahut Leon mendelik tajam.

    "Halah ini mah gampang, nanti Ghana urus. Sekarang kita makan dulu ayooo!"

    "Pah, mah, maaf ya" ucap Ava pelan.

    "Ayolaaaaah! Laper nih! Si Lena mana lagi? Nggak ikut tuh anak?" tanya Ghana ketika orang tuanya masih siap-siap.

    "Eh iya, ada Deran" ucap Nata ketika menoleh kearah Lena. "Kamu ikut aja yuk, gak papa kan pah?"

    "Nggak papa lah, Feli sama Naufal kan holkay" sahut Leon kemudian menarik Deran agar berjalan bersamanya.

  Deran mengangguk-angguk dengan senyumannya. Kalo diajakin Leon sama Nata sih Deran ayok-ayok aja.

  Setelah sampai di rumah Fifi, rombongan keluarga Lena langsung mencar sana-sini, kecuali Lena dan Deran yang berdiri bersebelahan sambil memperhatikan sekitar.

    "Apaan ini!? Katanya nanti siang, tapi sekarang udah pada ngumpul aja!" seru Nata ketika melihat tiga teman dekatnya sudah sibuk memasak.

    "Tau nih ibu-ibu rempong dasar" sahut Fifi yang membantu maminya memasak.

    "Rame banget anjir" gumam Deran yang terdengar oleh Lena.

    "Ini cuman empat keluarga loh" ucap Lena sambil memperhatikan papanya yang sibuk nonton pertandingan bola dengan tiga bapak-bapak lainnya. "Mereka temen nyokap-bokap dari SMA, udah pada punya anak cucu jadi rame"

Lena The TroublemakerWhere stories live. Discover now