LTT - 11✨

3.9K 517 10
                                    

  Lena berdiri dengan sebelah bahu bersandar di pos satpam. Ia sedang menemani Pak Asep yang berjaga di gerbang ke dua.

    "Udah sarapan pak?" tanya Lena sopan

    "Alhamdulillah udah, neng" jawab Pak Asep disertai senyuman ramahnya "Tapi kalo neng mau ngasih juga nggak papa, perut saya masih ada tempat kok" lanjutnya bercanda.

    "Yeuh si bapak bisa aja" sahut Lena sambil tertawa. Tapi detik berikutnya, wajahnya kembali datar dengan tatapan mata tajamnya.

  Lena melipat kedua tangannya diatas dada, terlihat sangat angkuh dan menyeramkan di mata adik kelas. Lena memperhatikan setiap murid yang melewatinya tanpa terkecuali.

    "Dek, roknya kurang pendek!" seru Lena ketika melihat calon jamet didepannya "Make up nya kurang tebel, nggak sekalian pake bulu mata palsu? Mau sekolah apa jadi SPG bedak sih?" cibir Lena yang dibalas dengan delikan tajam dari adik kelas itu.

    "Apa lo?! Berani sama gue?" tantang Lena yang sudah berkacak pinggang dengan mata melototnya.

  Lena berdecih pelan melihat adik kelas itu kembali berjalan sambil menunduk. Ia kembali memperhatikan murid-murid yang melewatinya.

    "Hm enak ya? Pagi-pagi udah mesra-mesraan" cibir Lena ketika melihat teman seangkatannya yang sedang rangkul-rangkulan sambil tertawa. "Ngapain ke sekolah? Nggak langsung ke KUA aja?"

    "Apa sih lo?! Ganggu aja, dasar orang sirik!"

  Lena hanya memutar bola matanya tanpa menanggapi orang yang bucin itu.

    "Oyy Feri!" Lena melambaikan tangannya pada Feri yang langsung menghampirinya. "Masih pagi kok bajunya udah berantakan aja sih? Masukin dulu dong, biar keren" ucapnya sambil tertawa kecil.

    "Siap-siap" sahut Feri dengan cengirannya. "Lo ngapain disini? Nunggu gue?"

    "Dih geer!" jawab Lena kemudian kembali melambaikan tangannya "Bang kevin!"

    "Pagii tuan putri!" sapa Kevin sambil bertos dengan Lena

    "Itu rambut lo berantakan banget bang." ucap Lena setelah bertos dengan Kevin.

    "Oyy Feri!" sapa Kevin sambil merangkul Feri.

    "Jas lo jangan diiket di pinggang bang, kayak jamet aja. Bang poni lo udah nutupin mata tuh, ati-ati dipotong Bu Gotik. Tas lo mana anjim? Niat sekolah nggak sih bang? Yaampun ini masih pagi udah bau rokok aja" omel Lena pada teman Kevin yang bertos dengannya.

  Feri dan Kevin tertawa sambil geleng-geleng melihatnya. "Kuy lah cabut, takut makin diomelin!" seru Kevin yang langsung diikuti oleh yang lainnya. Lena hanya melambaikan tangan sambil terbahak.

    "Lenaaaa! Tumben udah nongki disini?" tanya Fifi yang tiba-tiba ngerangkul Lena.

    "Tumben bibir lo merah. Abis makan anak kucing apa gimana?"

    "Hah? Masa?" Fifi buru-buru ngaca di kaca pos satpam. "Ih lipstick gue ketuker sama nyokap"

  Lena terbahak ketika Fifi langsung berlari masuk ke koridor.

    "Neng udah kayak Bu Atik aja, semuanya di kritik" Pak Asep berujar setelah hampir 30 menit Lena berdiri di dekat gerbang sambil mengomeli murid yang lewat.

    "Iya dong, aku kan murid kesayangannya Bu Gotik. Gimana? Mirip kan?" Lena tersenyum sambil mengangkat dagunya bangga.

  Pak Asep tertawa pelan sambil mendorong salah satu sisi pagar. Lena menatap gerbang pertama yang berjarak 10 meter dari gerbang kedua, masih ada beberapa murid yang baru datang padahal gerbang kedua sudah mau di tutup.

Lena The TroublemakerWhere stories live. Discover now