LTT - 2✨

6.9K 839 11
                                    

Lena turun dari motornya yang sudah terparkir rapih di pojok parkiran sekolahnya, ia bersenandung pelan sambil berjalan diparkiran yang cukup ramai. Senyuman jailnya mulai muncul ketika melihat sebuah kunci motor yang masih tercantol di tempatnya.

Karena jiwa jailnya yang lebih besar dari sekolahnya, Lena pun mengambil kunci motor itu dengan tawa riangnya. Ia pun lanjut berjalan menuju pos satpam.

"Pak Asep, sini dulu" titah Lena dengan suara pelan.

"Ada apa neng?" tanyanya penasaran

"Nanti kalo ada yang nanyain kunci motor suruh ke kelas saya aja ya?" bisik Lena

"Siap neng" jawab pak Asep sambil memberi hormat.

Lena pun ikut hormat dengan tawa kecilnya. "Yaudah ya pak, saya pamit ke kelas"

Setelah dipersilahkan oleh pak Asep, Lena memasukkan kunci motor tadi kesaku roknya kemudian berjalan menuju kelas kesayangannya. Ternyata kelasnya masih sepi, hanya beberapa orang yang sudah datang.

"Gue kepagian apa gimana sih?" gumamnya sambil duduk di tempatnya di pojok kelas.

"Lena kok lo Rajin? Biasanya kan semenit sebelum bel lo baru masuk kelas" tegur Resa yang duduk didepannya.

"Terserah gue dong, gue yang berangkat kenapa lo yang repot"

"Hari ini nggak ngagetin temen-temen?"

"Males ah, lo nya udah dateng sih" jawab Lena dengan tawanya.

"Giliran gue belum dateng aja nggak males" cibirnya sambil mendelik tajam.

"Lenaaaa! Lena! Lena! Lena! PR mtk gue belum dikerjain!" Fifi berseru heboh sambil berlari menuju tempat duduknya disebelah Lena.

"Nyontek PR kok sama Lena? Ya nggak akan dikasih lah, orang dia nggak pernah ngerjain PR" sahut Resa yang sudah duduk menghadap Lena dan Fifi.

"Ya siapa tau aja kan?" Fifi mengangkat bahunya dengan cengiran lebarnya.

"Nggaaa! Males gue" ucap Lena sambil melepas jas almamaternya, menyisakan kemeja putih dan rok hitamnya.

"Lo tuh kurang ajar banget sih jadi cewek!"

Bentakan tiba-tiba itu membuat Lena, Fifi dan Resa terkejut.

"Lo kenapa, Ran? Tiba-tiba marah?" heran Resa

"Tau lo, pagi-pagi udah emosi aja. Cepet mati tau rasa lo"

"Emang ada hubungannya ya?" tanya Fifi yang tak terlalu paham ucapan Lena.

"Kalo mau maling nggak gitu caranya!" seru Deran dengan tangan terulur, meminta kunci motornya. "Balikin kunci motor gue!"

Senyum Lena mengembang mendengarnya, seakan mendapat hadiah double di super deal. "Oh jadi itu kunci motor lo?"

"Jangan pura-pura nggak tau deh lo! Balikin kunci motor gue!" seru Deran dengan emosi yang meluap-luap.

Lena mengeluarkan kunci motor Deran masih dengan senyumannya.

"Ayo siniin! Mumpung gue masih baik" ancamnya dengan wajah menahan kesal karena ia sudah mencari kemana-mana kunci motornya, sampai-sampai memeriksa selokan didekat parkiran dan tempat sampah.

Lena berdiri sambil menatap kunci motor Deran. Ia tersenyum manis sambil menatap Deran yang sudah tidak sabar. "Lo mau kunci motornya?"

"Iyalah!"

"Kejar gue dulu!" serunya sambil berlari keluar kelas.

Deran mengepalkan tangannya kuat-kuat, menahan amarahnya yang semakin memuncak. "Aish! Gak bakal gue lepasin kalo lo udah gue tangkep!" serunya kemudian berlari mengejar Lena.

Lena The TroublemakerWhere stories live. Discover now