LTT - 9✨

4.2K 611 11
                                    

  Pagi ini Lena jadi orang pertama yang duduk di meja makan, ia memakan roti tawar sambil menunggu mamahnya masak nasi goreng.

    "Berangkat pagi lagi, Len?"

  Lena mengangguk, menjawab mamahnya yang baru saja duduk didepannya.

    "Joeun nacim, yeobo" sapa Leon yang baru duduk di samping Nata.

    "Joeun nacim" sahut Nata sambil mengisi piring Lena dengan nasi goreng.

    "Eomma, Appa, annyeong!"

  Lena mengernyit heran ketika mendengar suara kakaknya dari arah depan.

    "Non wae yogiseo?"

    "Musun iriya?"

  Lena menghela nafas ketika kedua orangtuanya bertanya dalam bahasa korea.

    "Geunyang" jawab Ghana dengan cengirannya.

    "Please deh ini masih pagi, bisa nggak sih ngomong indo aja?"

    "Wae? Andwe?" tanya ketiganya sambil menatap Lena dengan mata membulat.

    "Lo nggak ngerti? Bukannya lo bisa bahasa korea?" tanya Ghana yang sudah menyendok nasi goreng.

    "Gimana gue nggak bisa kalo dari umur lima taun udah diajarin?!?!"

    "Yaudah sih jangan marah. Lo tinggal ikutan ngomong korea apa susahnya"

    "Shiro!" seru Lena sambil mengunyah nasi gorengnya, ia memang tidak suka berbicara dengan bahasa korea.

    "Nah tuh kamu juga ngomong korea" sahut papanya sambil ketawa.

    "Wae? Kenapa kamu nggak suka?" tanya Nata penasaran.

    "Lena nggak suka apapun yang berhubungan dengan negara korea" jawabnya kesal.

     "Kenapa njir?" Ghana ikut penasaran.

    "Nggak suka, karena selama tiga tahun mamah sama papa tinggal di sana, ninggalin Lena disini"

    "Heeey!" Leon berseru tak terima. "Kita kan udah ngajak kamu"

    "Kita udah bujuk kamu selama sebulan loh, tapi kamunya tetep nggak mau" sahut Nata.

    "Tau ah terserah!"

  Kedua orang tuanya saling tatap dengan heran, sedangkan Ghana dengan santainya menghabiskan nasi goreng.

    "Gomawo, eomma" ucap Ghana dengan senyumannya. "Ava belum bangun, jadi Ghana numpang sarapan disini hehehe"

  Nata hanya mengangguk-angguk mendengarnya, ia kembali menatap Lena yang terlihat kesal.

    "Eh Len, sekolah lo gimana? Nggak ada masalah kan? Atau jangan-jangan lo yang sering bikin masalah?" tanya Ghana dengan cengirannya.

    "Kepo lo!"

    "Oh iya! Rooftop apa kabar? Mamah udah lama nggak kesekolah. Di rooftop masih ada gudangnya nggak ya?"

    "Ada emang kenapa?"

    "Kangen aja, dulu mamah sering main di sana" jawab Nata dengan senyuman tipisnya. "Pasti udah banyak berubah"

    "Iyalah! Semenjak papa ambil alih yayasan, SMA dahlia dirombak abis-abisan. Mulai dari bangunan sampe seragam diubah" ucap Ghana sambil melirik Leon dengan tajam. "Awalnya gudang dirooftop mau papa robohin, tapi Ghana nggak setuju. Itu tuh tempat bersejarah bagi mamah, apalagi Ghana."

Lena The TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang