Lena masih menggerutu ketika ia sudah memasuki area bioskop disalah satu mall.
"Mentang-mentang anak holkay, nggak sayang duit. Padahal udah beli tiket, tapi nggak jadi nonton" Lena terus menggerutu walaupun sudah memasuki studio dan duduk dikursinya.
"Tapi nggak papa deh Fifi nggak jadi nonton, gue bisa me time" Lena terkekeh, beberapa saat kemudian ia pun sudah terhanyut dengan alur film yang ditontonnya.
Lena tertawa terbahak-bahak saking menikmati film itu, bahkan ketika film sudah selesai dan pengunjung lain sudah mulai keluar studio, Lena tetap menonton nama-nama pemeran dan kru di depannya. Ia sangat suka saat studio bioskop sepi setelah film selesai, Lena tersenyum manis ia sengaja menunggu sampai film-nya benar-benar habis, siapa tahu ada epilognya kan.
"Lena?"
Lena menoleh dengan senyumannya. Ia kembali menatap layar setelah melihat Deran berdiri disebelahnya.
"Ngapain lo masih disini?" tanya Deran sambil menatap Lena yang asik nyeruput minum sambil liatin layar.
"Nonton lah! Lo sendiri ngapain?"
"Nonton juga, gabut gue di rumah" jawab Deran sambil memasukkan kedua tangnnya ke saku jaketnya. "Lo nggak balik?"
"Nanti"
"Ngapain sih?"
"Nunggu epilog hehe" jawab Lena sambil melirik Deran yang masih menunggunya.
Deran menatap sekitar, sepi, hanya mereka berdua yang ada di studio ini.
"Tuh kan! Kata gue juga apa, ada epilognya!"
Deran menatap Lena yang terlihat sangat bersemangat. Ia pun ikut menyaksikan epilog dari film komedi yang ia tonton tadi.
"Keren banget filmnya" gumam Lena sambil jalan keluar studio.
Deran mengikuti dari belakang "Heem, alurnya pas banget"
"Abis ini lo mau kemana?" tanya Deran ketika berjalan di karpet hijau biodkop.
"Pulang?" jawab Lena ragu. "Lo sendiri?"
Deran mengangkat bahunya tak tahu, ia cukup senang karena Lena tak mengusirnya tau melarang untuk mengikutinya. Sepertinya Lena sudah mulai menerima Deran sebagai temannya.
"Kfc dulu?"
"Hah?" Lena menoleh dengan heran "Ngapain?"
"Beli cola" jawab Deran dengan cengirannya.
"Ke kfc cuman beli cola doang? Mending beli di indomart" Lena memutar bola matanya setelah turun dari eskalator.
"Lo suka baca novel nggak?" tanya Deran sambil berjalan disebelah Lena.
"Nggak terlalu"
"Lo beneran mau langsung pulang? Nggak main dulu gitu?"
"Main apaan?"
"Terserah" Deran nyengir sambil ngangkat bahunya.
"Yeuu dasar!" Lena mendelik sambil berjalan menuju pintu keluar mall. "Yaaah ujan"
Deran mendongak, menatap parkiran yang basah oleh hujan deras. "Kata gue juga main dulu"
"Males ah, lo nggak asik" sahut Lena sambil menutup kepalanya dengan tudung hoodie.
Deran mendengus kesal mendengarnya "Lo juga nggak kali"
"Yaudah sana pergi! Gue mau nunggu hujannya reda" ucap Lena sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku hoodie setelah mereka tiba di teras mall.
YOU ARE READING
Lena The Troublemaker
Teen Fiction"LENAAAAA! Berani-beraninya kamu taburin minyak di ruangan saya!" bentak Bu Atik "Hwehehehe maaf bu, Lena sengaja" Lena mengacungkan dua jarinya disertai senyuman manisnya. "Udah bu, usir aja tuh ratu lele dari sekolah" Lena mendelik tajam pada Der...
