LTT - 32✨

3K 430 6
                                    

    "ALENAAAAA!" teriak Bu Atik ketika melihat jendela ruang BK di penuhi beberapa permen karet bekas.

  Lena auto lari sambil ketawa ketika Bu Atik menatapnya penuh emosi.

    "Yaampun, Bu. Ngagetin aja" gumam Deran yang kebetulan lewat.

    "Deran kamu kejar Lena! Pokoknya kamu harus bawa Lena ke sini mau dia hidup atau nggak pokoknya bawa Lena kesini!" Titah Bu Atik dengan tatapan tajamnya.

  Deran menggaruk rambutnya sambil bergumam pasrah "Iya, Bu." Ia pun berlari mengejar Lena yang sudah cukup jauh.

    "Alena! Alena Mahendra!" seruan tegas Deran membuat Lena dan murid-murid yang sedang bersantai di koridor menoleh.

    "Apa?" tanya Lena sambil berhenti berlari dan menatap Deran yang langsung menarik tangannya.

    "Bu Gotik nyuruh gue bawa lo ke sana, nggak peduli hidup atau mati"

    "Mau-maunya lo disuruh Bu Gotik" cibir Lena yang pasrah ditarik Deran.

  Deran hannya memutar bola matanya tanpa berniat menanggapi Lena, masih menjaga "image jutek"-nya dihadapan banyak murid.

    "Kalo gue nggak mau gimana?" tanya Lena dengan senyuman miringnya.

    "Harus mau." tegas Deran sambil mengeratkan genggamannya di pergelangan tangan Lena.

    "Nggak mau ah, Bu Gotik pasti mau hukum gue"

    "Suruh siapa jailin Bu Gotik? Kayak nggak ada orang lain buat dijailin aja"

  Lena terkekeh mendengar omelan Deran yang terlihat sangat jutek. Tanpa pikir panjang, ia balik badan dan berlari menjauhi urang BK tanpa melepaskan tangan Deran dari tangannya.

  Deran memutar bola matanya sambil menghela nafas kemudian melepaskan tangan Lena begitu saja membuat Lena hampir tersungkur didepannya.

  Lena mendelik tajam pada Deran yang sedang menahan tawa. Ia pun menarik kerah belakang jas Lena menuju ruang BK.

  Lena pasrah, ia menatap murid-murid di koridor yang sedang menertawakannya dengan tatapan tajamnya.

    "Terimakasih, Deran" ucap Bu Atik dengan senyumannya yang jarang terlihat.

    "Iya, Bu, sama-sama" Deran mengangguk sekilas kemudian pamit kembali kekelas.

    "Atas dasar apa kamu mengotori kaca jendela?" tanya Bu Atik sarkas.

    "Iseng aja sih, Bu" jawab Lena dengan cengirannya kemudian duduk di kursi dan berputar-putar di sana.

    "Alena! Kamu ini nggak ada kapok-kapoknya ya! Baru juga kemaren keluar dari kantor polisi, sekarang udah bikin masalah lagi!" bentak Bu Atik "Jorok tau nggak! Bekas permen karet ditempel di kaca jendela! Susah bersihinnya, belum lagi bau jigong kamu yang nempel"

  Lena mempoutkan bibir mendengarnya "Lena nggak bau jigong ya"

    "Terus kuman-kuman yang ada di mulut kamu jadi berpindah ke kaca itu, jorok banget tau! Kamu tuh emang gak ada kapok-kapoknya ya"

  Lena hanya mendengarkan omelan Bu Atik dengan malas.

    "Karena kamu udah ngotorin kaca jendela, Ibu hukum kamu bersihin jendela seluruh kelas!"

    "Hah?!" Lena membelalakkan matanya. "Semua? Kebanyakan dong Bu"

    "Silahkan laksanakan hukumannya" ucap Bu Atik sambil menunjuk pintu keluar.

✨✨✨

    "Ngapain lo, Len?" tanya Resa disertai tawa jailnya.

    "Berak sambil salto, neng" jawab Lena kesal. "Ya bersihin kaca lah!" lanjutnya sambil mengelap kaca kelasnya.

Lena The TroublemakerWhere stories live. Discover now