Mimpi

13 11 0
                                    

Tetesan demi tetesan darah segar ditelusuri Michel yang baru menginjakkan kakinya di rumah usai sekolah, bau amis meraja lela di seluruh penjuru lantai bawah hingga ke depan pintu orang tuanya. Sesekali bekas darah tersebut seolah-olah tumpah dari seseorang yang terseret. Nafas Michel membuat, ia takut terjadi sesuatu yang tak pernah ia inginkan. Satu hal yang melayang-layang dipikirkan, Mama. Tangan Michel terburu-buru meraih knop pintu kamar orang tuanya, memutarnya berulang kali namun hasilnya nihil, knop pintu itu terkunci rapat tanpa celah untuk mengintip ke dalam ruangan. Michel mencoba tendangan taekwondo yang kemarin ia pelajari. Berhasil, Michel menutup lubang hidungnya, bau amis darah di dalam sini lebih menyengat dari pada ruang tamu, ia melihat salah satu jendela terbuka lebar, selimut beserta selimut putih yang terpasang telah bersimbah darah segar, Michel mendekati kasur berukuran king size lalu menyingkap selimut putih bercampur darah yang menutupi seluruh kasur. Michel menutup kedua mulut menggunakan kedua tangannya, air mata mengucur deras membasahi pipinya, mulutnya tidak bisa berkata-kata atau berterima. Hal yang ia inginkan terjadi, hal yang ada di firasatnya terjadi. Orang sangat ia sayangi terluka, orang yang selalu ada untuknya, orang yang paling menyayanginya terluka.

Michel terbangun dari mimpi buruknya, nafasnya terengah-engah dan tak beraturan, denyut jantungnya berdoa dua kali lebih cepat, kejadian itu menjadi bunga tidur untuknya. Kejadian beberapa bulan yang lalu sering kali menjadi bunga tidur baginya. Tangannya memegang dad, mengatur nafasnya agar beraturan, menenangkan dirinya agar kejadian itu perlahan menghilang dari pikirannya. Ia melirik jam, tepat pukul dua belas malam. Dasar bunga tidur! Kenapa harus ke ulang? Kenapa nggak mau hilang? Bangsat! Michel membatin, semua gara-gara mimpi itu, ia susah tertidur kembali, walau sudah berkali-kali membaca do'a dan menutup mata. Michel memutuskan untuk menghidupkan handphonenya, membuka instagram hanya sekedar melihat beranda dan direct message, tanpa diminta sebuah video berisi quotes terputar di beranda instagramnya. Michel mendekatkan telinganya dengan handphone agar dapat mendengar isi video.

Lagi punya masalah ya?
Susah banget buat untuk dilupain?
Tenang, kamu gak sendiri kok di dunia ini.
Banyak orang yang mau dengerin masalah kamu.
Kamu ga perlu bersusah payah buat nyakitin diri kamu sendiri dengan memendam semua masalah kamu.
Ceritain aja gapapa
Pelan-pelan ceritanya
Karena.., dengan kamu cerita masalah kamu, kamu nggak akan terbebani sendirian lagi
Coba aja dulu, kamu pasti bisa! Aku yakin.
Kamu kuat, semangat!

Michel berpikir keras, kepada ia harus bercerita sekarang? Felic sudah tertidur pulas, begitu juga dengan Aster, tak mungkin, ia juga sudah tertidur pulas, lagi pula jika Michel bercerita dengannya, semua akan terbongkar mulus dari mulut Aster.

Ting!
Ting!
Notifikasi whatsapp terdengar, Michel membuka whatsapp, terlihat chat dari Raka.

Kak Raka
Princess
Jangan begadang, besok sekul.

Jari-jemari Michel tergerak untuk membalas chat Raka.

                                                                Michella
                                                                           Iya

Kak Raka
Sip. Istirahat ya!

Apa perlu Michel bercerita pada Raka? Ah, tak usah. Toh, ia sudah tak terlalu memikirkan mimpi buruk itu, hanya kepingan-kepingan memori.

_____________

Tak terasa ujian kenaikan semester sudah usai, sekolah diliburkan. Semua penghuni SMA Bela Negara diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Michel menunggu taksi yang lewat di halte asrama, Felic sudah dijemput mamanya, Vey hari ini akan terbang lagi ke Filipina, Aster sudah minta izin dari kemarin untuk mengecek kesehatan bulanannya. Sudah setengah jam Michel menunggu taksi yang lewat, namun tak ada satu pun taksi yang lewat hari ini, biasanya halte ini sering dilewati taksi, mungkin hari ini bukan harinya. Sebuah mobil putih membelah jalan raya dengan kecepatan rata-rata, tujuannya hanya satu, menjemput seseorang yang penting bagi hidupnya di halte asrama SMA Bela Negara.

Tiitt!!!
Suara klakson sebuah mobil begitu nyaring merangsang indra pendengaran Michel, seorang cowok turun dari mobil, lalu menghampiri Michel.

"Hei Princess" Raka melambai-lambaikan tangan kanannya di hadapan Michel, Raka sengaja mengendarai mobil sebab ia tau hari ini Michel diizinkan pulang, dan pastinya barang bawaan Michel banyak. Buktinya sebuah koper, tas ransel dan selempang berada di dekat Michel.

"Ngapain ke sini?! Sekolah? Libur kali. Lagian ini halte asrama bukan halte sekolah!"

"Idih, masa sekul rapi gini? Ya, mau jemput princess lah"

"Makasih, gue nggak pesen taksi online."

"Siapa juga yang jadi taksi onlen?"

"Tau"

"Kebanyakan bacot lu, cepet naik. Lu tega amat. Gue udah ganteng gini dikatain tak onlen, udah baik mau jemput tanpa pamrih tapi dikacangin, kacang mahal mbak" Raka memasang ekspresi seakan-akan ia menangis, Michel memanyunkan bibirnya, ia harus menuruti Raka jika dalam situasi ini, Raka akan seperti bayi yang direbut permennya. Raka menaikkan barang-barang Michel ke bagasi  mobil, lalu naik ke dalam mobil. Di perjalanan Raka dan Michel sama-sama bungkam, Raka yang biasanya mengoceh kali ini fokus mengemudi mobil, seperti memikirkan sesuatu. Michel yang bingung dengan sikap Raka tak mau menanyakan, mungkin urusan pribadi Raka, lebih baik ia tidur dari pada bertanya. Tunggu! Apa Raka tau alamat rumah Michel? Biar ia mencari tanpa bertanya. Lagi pula siapa yang menyuruh cowok itu bungkam dan tak mengoceh? Membuat Michel bingung.

"Chel?"

"Hm"

"Alamat rumah lo dimana?" Michel sudah menduga.

"Jalan lestari, nomor sembilan"

"Deket dong. Gue di jalan Malioboro"

"Ye, ngasal amat ngomongnya. Jalan Malioboro mah di Jogja , ini teh Bandung iyeuh"

"Tuh, tuh, kan. Logat Bandungnya keluar"

"Abdi leres-leres jalmi Bandung, biasana nganggo logat Bandung"

"Ampun dah ga ngerti." kini, giliran Raka memanyunkan bibirnya, gelak tawa terdengar dari mulut Michel, Raka ikut tertawa.

______________

Gimana part ini?
Maaf author lama nge-update/publish atau apalah namanya itu(biasanya juga gitu) punten.
Semoga suka sama part ini
Jangan lupa vote dan komen atas typo-typonya✌🏻
Thank you❤



Michella [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang