Bagian 34

346 41 9
                                    

.
.
.

Hari ini, adalah hari paling dinantikan untuk anak kelas 12. Penerimaan surat keterangan lulus, serta pesta kelulusan di sambut meriah para murid yang sebentar lagi akan menjadi alumni di sekolah ini. Pihak sekolah pun sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan megah, panggung hiburan yang besar, spot foto yang menarik dan lain sebagainya.

Tapi, hari ini juga adalah hari yang paling berat untuk Caramel, karena hari ini juga dirinya sudah akan berangkat meninggalkan tempat kelahirannya ini untuk waktu yang lama. Sedari tadi yang Caramel lakukan hanya mencari sahabatnya itu, dia tidak mau menyia-nyiakan pertemuan terakhirnya. Walaupun Vania nanti akan membencinya Caramel terima, sebab Caramel memang pantas mendapatkannya. Tapi sedari tadi dia belum melihat ada Vania di sekitar kerumunan murid lainnya, Caramel juga sudah meminta Jingga membantu mencari keberadaan Vania dan Rizal, namun hasilnya pun Jingga juga belum menemukannya.

"Mungkin mereka masih di jalan." Ucap Jingga menenangkan Caramel.

Caramel menoleh kearah Jingga, dan menarik napas kemudian membuangnya dengan cepat.

"Tapi sebentar lagi pembagian SKL Ngga, masa mereka telat sih." Ujar Caramel.

Jingga hanya mengendikan bahunya, dan memfokuskan ke kepala sekolah yang sedang memberi sambutan. Pembagian SKL pun selesai, dan semua murid bergembira melihat keterangan yang ada didalam surat itu, 100% persen murid kelas 12 dinyatakan lulus. Semua murid pun berpencar, dan mulai berteriak dan mencoret coret baju putih abunya, memang ini adalah tradisi setiap sekolah. Selalu mengadakan acara mencoret baju putih abu, yang biasa mereka gunakan saat sekolah.

Caramel dan Jingga, menjauh dari kerumunan yang sedang berbahagia itu. Caramel masih mencari kemana keberadaan Vania, dia sudah mencoba menghubunginya tapi tidak ada jawaban sama sekali. Dan semua itu membuat Caramel panik, tapi masih di tenangkan Jingga.

"Ke atas yuk." Ajak Jingga.

"Ngapain?" Tanya Caramel.

"Siapa tau mereka di sana."

Caramel mengangguk dan mereka pun memutuskan untuk pergi ke atas gedung sekolah, Jingga yang memang mempunyai akses untuk menuju ke atas pun langsung memutuskan membawa Caramel ke sana.

🌼🌼🌼

Saat Caramel ingin membuka pintu yang menghubung ke atap sekolah, dia mendengar ada suara yang dia kenal. Dengan tergesa Caramel  membuka pintu dan melangkah ke sana.

"SURPRISE!!" Teriak Vania dan Rizal.

Caramel tertegun sejenak dan kemudian mengerutkan alisnya, dia menoleh ke arah Jingga yang tersenyum menghadapnya.

"Happy birthday Caramel." Ucap Jingga pelan.

Vania menyerahkan cake yang dia bawa menghadap Caramel, "Happy birthday Caramel, sahabat gua satu-satunya." Ucap Vania yang menyuruhnya meniup lilin yang berada di atas cake tersebut.

"Thanks, bahkan gua lupa kalo hari ini ulang tahun gua." Ujar Caramel yang sedikit berkaca kaca.

"Maafin gua ya Mel, kemarin gua terlalu shock dengernya, harusnya gua ada di samping lu dan menguatkan lu, bukan malah pergi ninggalin lu. Sekarang lu make a wish ya." Ucap Vania sambil tersenyum walaupun air matanya mengalir karena sedikit terharu.

Secret Of Caramel Gadis 90°✓ {Revisi}Where stories live. Discover now