Bagian 28

552 60 2
                                    

Jingga merapihkan buku ke dalam tasnya, bel sekolah baru saja berbunyi.

"Jadi?" tanya Caramel yang sedang melakukan hal sama.

Jingga tersenyum tipis dan mengangguk, "let's go!"

Mereka berdua berjalan keluar dari kelas, Caramel melihat Jingga berjalan di sampingnya, ada raut bahagia yang Jingga tebarkan. Sepertinya memang Jingga sudah merencanakan ini sejak lama, yaitu mengizinkan sang Papah untuk menikah lagi.

Jingga dan Caramel sampai di depan pintu kepala sekolah, alias Papahnya Jingga. Sebelum masuk Jingga tersenyum mengengok ke arah Caramel, begitupun sebaliknya. Caramel seolah memberikan semangat dari tatapan itu.

Jingga mengetuk pintu kaca itu, dan tak lama kemudian ada suara yang menyuruh mereka masuk. Pak Hendra sedikit terkejut melihat Jingga di hadapannya, dan kemudian matanya beralih ke arah Caramel yang ada di samping anaknya itu. Alisnya sedikit mengkerut dan akhirnya menyuruh mereka untuk duduk di sofa depan dirinya.

"Jingga ke sini cuma mau bilang, kalo Jingga setuju jika Papah ingin menikah lagi." Ucap Jingga menunduk.

"Maksud kamu apa Jingga?" Tanya Pak Hendra.

"Papah waktu itu bilang, kalo Papah mau nikah lagikan? Jingga setuju Pah." Ujar ulangnya.

Pak Hendra tersenyum mendengar apa yang di ucapkan putranya itu, dan sepertinya Caramel berperan besar untuk hal ini.

"Cukup Papah punya kamu yang selalu ada di samping Papah aja Jingga. Papah rasa, Papah sudah tidak pantas untuk menikahi wanita lain selain Ibumu." Matanya melihat Jingga yang mendengak dari tunduknya.

"Jadi Papah gak jadi nikah?" tanya Jingga terkejut.

Pak Hendra terkekeh melihat ekspresi keduanya, yang saling bertanya lewat tatapan. Dan Caramel pun hanya mengendikan bahunya yang tidak tau apa-apa.

"Tidak, Papah masih mencintai Mamahmu."

❤❤❤❤

Caramel dan Jingga keluar dari ruangan kepala sekolah dengan raut bingung tapi menyenangkan, mereka akhirnya tertawa lepas saat mendengar perkatan dari Pak Hendra tadi.

"Astaga, Gua gak tau Bokap bisa dapet pemikiran itu dari mana." Jingga masih terkekeh saat menginggat ucapan Papahnya.

"Yaudah, intinya sekarang masalah Lu udah selesai. Dan ternyata Pak Hendra hanya mengada-ngada." Ucap Caramel yang di setujui Jingga.

"Sekarang kita ke rumah sakit, tadi Rizal kasih kabar kalo Vania udah sadar." Ucap Caramel kembali.

Jingga mengangguk setuju, sebenarnya Jingga juga penasaran ingin melihat keadaan Vania. Akhirnya mereka pun meninggalkan sekolah dengan motor kesayangan Jingga.

Mereka sampai setelah setengah jam perjalan yang luar bisa macet, Caramel jalan terlebih dahulu memasuki loby rumah sakit, tapi belum sampai di ruangan Vania. Caramel bertemu lagi dengan dokter Wildan, Caramel terpaksa harus menghampiri dokter yang menanganinya itu.

"Siang Dok." Sapa Caramel, Jingga yang tadi di belakangnya pun sudah berada di samping Caramel. Jingga memberikan senyuman sopan kepada dokter itu.

"Kamu ada jadwal checkup hari ini Caramel?" Tanya sang dokter yang sedang memeriksa jadwal siang ini.

Caramel menggeleng, "maaf dokter, mungkin saya baru bisa lusa." Jawabnya.

Dokter Wildan hanya mengangguk tenang, "Baik, saya tunggu kamu lusa ya. Kita harus tau perkembangan diri kamu."

Caramel mengangguk tegas, dan memberikan senyum saat dokter Wildan berizin ke ruangannya. Jingga yang masih setia di samping Caramel hanya bisa terdiam dan melirik Caramel yang masih memandang punggung dokter itu.

"Mel?" Jingga menyentuh bahu Caramel, sedangkan pemiliknya langsung tersentak dan sadar akan lamunannya.

"Ayo," Jingga menarik tangan Caramel menuju ruangan Vania.

Caramel sedikit mambuka pintu ruangan Vania, di sana ada Rizal yang setia memberikan potongan-potongan buah kepada Vania. Tanpa di sadari hal itu membuat senyum Caramel terbit, dan barulah dia membuka lebar pintu ruangan itu. Vania menoleh kearah pintu, dia terkejut oleh kedatangan Caramel berserta Jingga di belakangnya. Entah sudah berapa lama Vania tidak bertegur sapa dengan sahabatnya itu, perlahan air mata Vania jatuh, hal itu membuat Rizal ikut menoleh kearah objek yang Vania liat. Barulah dia bangkit dari duduknya.

"Van,"

"Mel," Ucap serentak kedua manusia yang berjenis perempuan itu.

Caramel menghampiri Vania yang masih duduk di ranjang rumah sakit, dia memeluk Vania dengan erat. Caramel terisak di pelukan sahabatnya itu. "Maafin gua Van." Ucap Caramel yang masih menangis di dekapan Vania.

"Gua yang harusnya minta maaf Mel, maafin gua ya." Balas Vania, dia melepas peluknya dan melihat bagaimana raut Caramel saat ini, matanya memerah dan masih ada air mata yang mengalir di pipinya.

"Gak seharusnya gua egois Mel, maafin gua." Vania menunduk sambil memainkan jarinya.

Caramel kembali memeluk Vania, "kita baikan ya Van," Caramel menyodorkan kelingkingnya ke Vania, Vania terkekeh dangan aksi sahabatnya itu, dan tak urung dia mengaikan jari kelingkinya juga.

Tanpa mereka sadari jika sedari tadi Rizal dan Jingga memperhatikan mereka dengan senyum kelegaan, akhirnya dua sahabat itu bisa kembali bersama, semoga tidak ada pertengkaran yang parah lagi untuk mereka.

"Hai Van, gimana keadaan Lo?" Jingga menghampiri Vania, dan berada di samping Caramel.

Vania tersenyum matanya bergantian melihat Jingga dan Caramel. "Udah baikan kok, tinggal sedikit pusing aja." Vania menoleh kearah Caramel, yang sedang menatapnya. Alinya dia mainkan menggoda Caramel, sedangkan Caramel saya mengerit dan kemudian menoleh ke Jingga, "apaan sih Van." Ucap Caramel sambil memutar bola matanya.

"Hmm, iya deh iya."

Caramel sedikit mencubit lengan Vania yang tidak terluka, salah tingkah mungkin. Vania pun protes akan perbutannya.

Jingga yang melihat kelakuan kedua Cewek di depannya ini hanya bisa menggelengkan kepalanya, sama seperti Rizal yang hanya mendengus heran dengan aksi di depannya itu. Hari ini mungkin adalah hari yang paling membahagiakan untuk Jingga, karena dua masalah selesai. Dan dia berharap, semoga tidak ada lagi masalah yang lebih menyulitkan setelah ini, meskipun dirinya tidak yakin.

TBC

Aseloleeee, udah 30k aje makasih banyak yaaaa 😭😭😭😭 aku gak nyangka guys, ku kira hanya mentok di 1k atau 5k aja gitu, tak tahunya huhuhuhu. Maaf ya buat kalian yang suka kesel karena aku updatenya lamaa maapin ya 😭😭😭😭

Dan Thnk yaaaaa buat yang selalu vote dan komen cerita amburadul ini 😘😘😘😘

Ilopelopeeeeeeeeeee 💙💙💙

Secret Of Caramel Gadis 90°✓ {Revisi}Where stories live. Discover now